Raja di Atas Segala Raja dan Tuan di Atas Segala Tuan
Nov 30 at 11:58
Views: 8006
Menjadi orang besar dan terkemuka, tentulah ini menjadi keinginan semua
orang. Tidak terkecuali bagi kita anak-anak Tuhan pun mau menjadi besar
dan terkemuka. Namun yang perlu diperhatikan adalah seperti dalam Markus
10:43-45 mengajarkan: "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka
di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya”. Teladan
sempurna yang sudah menjadi besar dan terkemuka karena mau merendahkan
diri menjadi pelayan dan hamba adalah Tuhan Yesus sendiri.
Jangan Mengeraskan Hati
Nov 30 at 11:32
Views: 6018
Sebagai gereja Tuhan
(orang-orang Kristen), haruslah menyadari bahwa sekarang ini adalah zaman akhir
. Pada zaman akhir berarti masa kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua
kali sudah semakin dekat. Sudah saatnya kita mempersiapkan diri
menyambut kedatangan Tuhan dengan jalan kita mau tergabung dalam proyek
Allah, yaitu proyek untuk membentuk gereja Tuhan menjadi
bertambah-tambah dalam kebenaran dan kekudusan sampai sempurna seperti
Allah Bapa di Sorga. Bertambah-tambah dalam kebenaran dan kekudusan
sampai menjadi Gunung Kudus dengan Kota Yerusalem Baru, itulah menjadi
mempelai perempuan Tuhan. Kita pun harus waspada, jangan sampai keluar
dari proyek Allah lalu terjebak masuk proyek iblis yang menghendaki
manusia bertambah-tambah sampai sempurna dalam kejahatan dan kecemaran;
atau bertambah-tambah menjadi gunung dosa, dengan kota babel yang
berakhir pada kebinasaan.
Supaya tidak tergabung dalam proyek iblis yang membawa kepada kematian, maka kita harus berhenti berbuat dosa, selagi masih ada kesempatan. Sesuai yang tertulis pada 2 Petrus 3:9, sekarang ini Tuhan masih belum datang kembali karena Ia sabar. Kesabaran-Nya ini kita manfaatkan untuk berhenti berbuat dosa dengan kata lain kita mau "berbalik dan bertobat”.
Berbalik dan Bertobat
Nov 23 at 12:44
Views: 7108
Di
dunia ini sebenarnya manusia berada di antara dua pilihan. Apakah di pihak
benar dan kudus atau di pihak jahat dan cemar, sama seperti ada dua "bapa”,
yaitu Allah Bapa di Sorga yang sempurna dalam kebenaran dan kekudusan, ataukah
bapa iblis yang sempurna dalam kejahatan dan kecemaran. Tentu kita akan memilih menjadi anak-anak dari Allah Bapa di Sorga, untuk itu kita
harus memperhatikan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa dari hidup kita. Allah
Bapa di Sorga menghendaki kita sempurna dalam kebenaran dan kekudusan sama
seperti Dia, supaya kita layak dibawa ke gunung kudus, itulah Gunung Sion
dengan Kota Yerusalem Baru di mana ada kelimpahan air kehidupan di dalamnya
yang memancar keluar dari mata air kehidupan.
Haruslah Kamu Sempurna
Nov 21 at 10:34
Views: 4484
Sempurna. Satu kata ini, mewakili banyak hal keinginan manusia di dunia
ini. Contoh sederhana pada diri kita sendiri, saat kita berdandan dan
mempersiapkan diri untuk suatu acara, maka yang kita harapkan adalah
agar penampilan kita sempurna saat dilihat oleh banyak orang di sekitar
kita. Contoh selanjutnya, dalam segi teknologi kita melihat kemajuan
produksi dengan dibuatnya alat-alat baru yang modern dan canggih
melebihi alat-alat yang sudah ada. Semuanya dimaksudkan untuk mendapat
hasil yang sempurna.
Pertolongan Tuhan yang Ajaib
Nov 20 at 10:28
Views: 9284
Saat menghadapi pergumulan, kesesakan atau beban yang berat dalam hidup
kita, apakah yang dapat kita lakukan? Kepada siapakah kita berteriak
minta tolong? Kepada teman atau keluargakah? Sekalipun banyak saudara,
teman dekat yang kita miliki, tidak menjamin bahwa mereka selalu ada dan
sanggup menolong kita. Satu hal yang pasti, kita harus ingat bahwa
manusia memiliki keterbatasan. Apabila kita berharap pertolongan
manusia, kita bisa kecewa dan tidak mendapatkan pertolongan. Namun
bersyukur kita memiliki Tuhan yang hidup, yang selalu ada untuk
memberikan pertolongan.
Mencari Tuhan
Nov 20 at 9:35
Views: 8049
Rambu-rambu lalu lintas adalah tanda atau petunjuk yang digunakan dalam
perjalanan agar sampai pada tujuan dengan aman dan selamat. Pelanggaran
terhadap rambu-rambu lalu lintas akan berakibat kecelakaan bahkan bisa
berujung maut atau kematian. Demikian juga perjalanan kekristenan kita
bagai berjalan di jalan untuk mencapai suatu tujuan, yaitu masuk Kota
Yerusalem Baru (Sorgawi). Perjalanan tersebut juga memerlukan
rambu-rambu agar tetap berada pada jalan Tuhan yang bisa membawa kita
sampai pada tujuan.
Jalan yang Lurus
Nov 17 at 3:22
Views: 5195
Sebagai orang Kristen pernahkah kita merenungkan, apa tujuan hidup kita
dan mengapa percaya kepada Tuhan Yesus? Apakah sekedar untuk selamat,
diberkati dan merasa damai saja? Memang, semua itu bisa kita peroleh di
dalam Tuhan Yesus. Akan tetapi, apabila kita hanya mencari keselamatan,
berkat, dan damai tanpa diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yaitu
masuk ke Yerusalem Baru, maka kehidupan itu bagaikan orang yang
mengembara, tanpa tujuan. Mazmur 107:4-5 menulis akibat mengembara tanpa
tujuan rohani menjadi lapar dan haus sehingga jiwa menjadi lemah lesu
dan mudah berputus asa.
Menerima dengan Cuma-Cuma, Membagi dengan Cuma-Cuma
Nov 05 at 9:54
Views: 6187
Segala yang kita miliki pada hari ini adalah berkat dari Tuhan, dan Dia
memberikan segala yang kita perlukan dengan cuma-cuma, seperti air
kehidupan yang berupa Firman hidup dan sanggup menyegarkan, juga
memuaskan hidup kita. Untuk itu, bagi kita yang sudah menikmati berkat
Firman air hidup ini, kita pun harus membagikan kepada yang lain dengan
cuma-cuma, agar banyak orang juga dapat menikmati berkat tersebut.