Haruslah Kamu Sempurna
Uncategorized
Sempurna. Satu kata ini, mewakili banyak hal keinginan manusia di dunia ini. Contoh sederhana pada diri kita sendiri, saat kita berdandan dan mempersiapkan diri untuk suatu acara, maka yang kita harapkan adalah agar penampilan kita sempurna saat dilihat oleh banyak orang di sekitar kita. Contoh selanjutnya, dalam segi teknologi kita melihat kemajuan produksi dengan dibuatnya alat-alat baru yang modern dan canggih melebihi alat-alat yang sudah ada. Semuanya dimaksudkan untuk mendapat hasil yang sempurna.
Bukan hanya manusia saja yang menginginkan hal yang sempurna. Matius 5:48 menuliskan bahwa Tuhan Yesus juga menghendaki supaya kita sempurna. Ukuran kesempurnaan bagi kita adalah menjadi sempurna seperti Allah Bapa di Sorga. Dengan kata lain, pada ayat ini Tuhan mengajar kita berusaha mempersiapkan diri menjadi sempurna sama seperti Bapa di Sorga, yaitu sempurna dalam kebenaran dan kekudusan.
Kita harus berwaspada, karena ada "bapa lain” yang juga menghendaki manusia sempurna, tetapi sempurna di dalam dosa. Itulah iblis yang adalah bapa pembunuh dan pendusta. Iblis menghendaki manusia terus bertambah-tambah dalam kejahatan dan kecemaran, sampai akhirnya bertimbun-timbun menjadi gunung dosa.
Gunung dosa yang terbentuk dari jahat bertambah jahat dan cemar bertambah cemar ini adalah bagaikan gunung berapi yang pada suatu saat akan meletus dan mengeluarkan api yang menuju ke lautan api kekal. Dalam Wahyu 20:14-15, lautan api ini adalah kematian kedua atau lebih tepatnya siksaan kekal yang disediakan untuk iblis, antikristus dan nabi-nabi palsu, seperti yang tertulis dalam Wahyu 19:20 & 20:10.
Selain iblis, antikristus, dan nabi-nabi palsu, setiap orang yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan juga dilempar ke dalam lautan api, yaitu orang-orang yang terus bertambah-tambah dalam kejahatan dan kecemaran.
Tuhan tidak mau kita binasa dalam lautan api kekal, oleh karena itu 2 Petrus 3:9 menuliskan bahwa Tuhan masih sabar kepada kita dengan maksud memberi kesempatan untuk kita berbalik dan bertobat dari segala dosa lalu disempurnakan menjadi seperti Bapa di Sorga.
Jika Tuhan sudah demikian bersabar untuk kita, maka pada ayat 15 mengajarkan supaya kita mempergunakan kesempatan kesabaran Tuhan ini sebaik-baiknya sehingga kita selamat. Caranya, dengan kita berhenti berbuat dosa. Inilah yang dimaksud bertobat, kemudian kita berbalik kepada Tuhan; kita kembali kepada Tuhan Yesus yang telah berkorban mati di kayu salib demi menebus kita dari dosa.
Berbicara tentang penebusan Tuhan Yesus di kayu salib, kita diingatkan bahwa korban penebusan Tuhan itu telah menghapuskan segala dosa-dosa kita sehingga kita lolos dari siksaan api kekal yang dituliskan dalam Matius 25:41 adalah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Malaikat-malaikat iblis di sini adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus atau yang disebut anak-anak iblis.
Tetapi kita yang percaya Tuhan Yesus, yang ditebus oleh-Nya, kita adalah orang-orang yang disempurnakan menjadi mempelai perempuan Tuhan, yang diselamatkan dan masuk hidup kekal di Kota Yerusalem Baru. Haleluya..! Oleh sebab itu, mari kita berusaha menjadi sempurna. Yakni berusaha untuk kedapatan tak bercacat cela dan tak bernoda di hadapan Tuhan seperti tertulis dalam 2 Petrus 3:13-14. Jadi, kita harus berusaha/berjuang!
Sebagai orang yang berjuang, Filipi 3:12-14 menuliskan teladan Rasul Paulus untuk kita. Rasul Paulus merasa tidak sempurna, melainkan ia mengambil sikap melupakan perkara-perkara yang di ada belakang, dan mengarahkan pandangan ke depan juga berlari-lari untuk mencapai tujuan. Demikianlah kita harus bersikap untuk bisa menjadi sempurna dan lolos dari siksaan kekal. Kita harus melupakan dan meninggalkan hidup lama kita yang penuh dosa, dan mengarahkan pandangan kita ke depan, ke arah tujuan kita dan kita berlari-lari untuk mencapai tujuan akhir kita, itulah menjadi sempurna sebagai mempelai perempuan Tuhan.
Jika tadi disebutkan bahwa ada gunung dosa yang membawa kepada lautan api, maka ada gunung lain, yaitu gunung kudus yang merupakan timbunan dari benar bertambah benar dan kudus bertambah kudus. Gunung kudus ini membawa kita masuk hidup kekal di Yerusalem Baru. Di dalam Yerusalem Baru tidak ada api kematian. Namun seperti tertulis dalam Wahyu 21:6 dan Wahyu 22:1-2, yang ada di dalam Yerusalem Baru adalah sungai air kehidupan. Jadi suasana Yerusalem Baru adalah kehidupan kekal oleh adanya air kehidupan.
Disebutkan juga bahwa oleh air kehidupan ini menjamin berkat keberhasilan, di mana selalu ada buah dari pohon-pohon kehidupan tiap-tiap bulan. Ada berkat kesehatan, yaitu kuasa kesembuhan oleh daun-daun pohon kehidupan. Juga ada berkat keselamatan, itulah hidup kekal sebagai mempelai perempuan Tuhan di Yerusalem Baru.
Untuk itu mari kita berjuang untuk menjadi sempurna seperti Bapa di Sorga. Agar kita layak menjadi mempelai perempuan Tuhan dan masuk kota Yerusalem Baru dan memiliki hidup kekal bersama-sama Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga. Haleluya..!