PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
27

Kristus Adalah Benar - 1 Yoh. 3:7

Kristus Adalah Benar - 1 Yoh. 3:7
Uncategorized

“Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” (1 Yohanes 3:7-8)

Surat 1 Yohanes 1:1 mengatakan, bahwa Firman Allah adalah hidup. Tanpa Firman, kehidupan orang Kristen akan tersesat dan binasa, tetapi oleh Firman, kita ada jaminan hidup, karena ada kuasa yang luar biasa, yaitu keselamatan, kebahagiaan, dan damai sejahtera. Walaupun merupakan kata (bahasa Gerika = logos), tetapi Firman itu adalah Allah sendiri. Pada Injil Yohanes 1:1 dikatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah,” dan Allah itu hidup.

Merujuk pada tema: Kristus adalah benar, terlebih dahulu kita harus meyakini dan mengaminkan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman, merupakan Roh yang hidup dan menyatakan suatu kebenaran. Jadi, apabila Firman menuliskan: “Kristus adalah benar”, maka kita harus yakin bahwa selain Dia tidak ada yang benar. Jikalau kita tahu bahwa Ia adalah benar, seperti yang tertulis dalam 1 Yohanes 2:29, kita tahu pula bukti kebenaran-Nya yang tertulis dalam pasal 3:5, yaitu di dalam Dia tidak ada dosa, sehingga Ia menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa manusia. Kita sebagai manusia yang berdosa, memerlukan penghapusan dosa. Tidak ada yang dapat menghapuskan segala dosa, kecuali Kristus yang adalah benar. Ibarat pakaian kotor, tidak mungkin akan dicuci dengan air selokan yang kotor. Tetapi bila dicuci dengan air yang bersih, pasti akan menjadi bersih. Dengan menerima Dia sebagai Pribadi yang benar melalui Firman Allah, dosa kita akan diampuni. Paskah adalah saat untuk mengenang pengorbanan Kristus, yang telah menyelesaikan segala dosa kita di atas kayu salib.

Tentang kebenaran, lebih lanjut kita membaca 1 Yohanes 2:21, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Jadi menurut pengertian Alkitab, yang disebut benar adalah tidak ada dusta. Kemudian pada Surat Roma 3:3-4 dikatakan, “... Allah (atau Kristus) adalah benar dan semua manusia pembohong.” Ditegaskan pula pada ayat 10, bahwa manusia tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Bandingkan dengan Yeremia 10:8-10, bahwa Tuhan adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Jika kita hidup di dalam Kristus, berarti kita menyembah Allah yang benar. Janganlah kita menyembah berhala atau patung, yang walaupun dihiasi dengan indah dan megah (warna ungu adalah warna keagungan atau kebesaran raja), itu tetaplah allah yang mati. Menyembah berhala sama dengan hal yang bodoh dan dungu.

Semua manusia tidak ada yang benar, sehingga janganlah kita coba-coba membenarkan diri sendiri seperti yang dilakukan Adam. Pada awal dia diciptakan, ia tidak perlu mengenakan pakaian karena telah disalut oleh kemuliaan Allah. Namun ketika ia jatuh ke dalam dosa dan tidak ada kemuliaan Allah, ia mengetahui dirinya telanjang lalu segera memakai daun-daun ara untuk menutupi tubuhnya. Inilah gambaran dari usaha manusia untuk menutupi dosa-dosanya agar tidak nampak dan membenarkan dirinya sendiri. Pada Kejadian 3:11-12, saat Tuhan bertanya kepada Adam, ia tidak mau mengakui kesalahannya dan menyalahkan perempuan yang telah Tuhan ciptakan untuknya. Sedangkan perempuan itu menyalahkan ular, yang telah mempedayakannya. Akibat dosa disebutkan pada ayat 17-19, yaitu manusia dibayang-bayangi kutuk: akan mencari rejeki dengan susah payah seumur hidupnya, masih ditambah adanya semak duri dan rumput duri (ada banyak permasalahan di dalam hidupnya). Kemudian pada ayat 21, Allah membuatkan pakaian bagi Adam dan istrinya dari kulit binatang yang telah disembelih. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan membenarkan kita dari segala dosa lewat korban sembelihan.

Hal kebenaran diri sendiri juga terdapat di dalam Surat Roma 10:1-3. Rasul Paulus menyaksikan bahwa jemaat memang sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, sehingga tidak takluk kepada kebenaran Allah. Tuhan tidak ingin kita menggunakan kebenaran diri sendiri, melainkan kebenaran Allah. Tetapi seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:32-33, seringkali manusia tidak dapat menerima dan mengakui kebenaran Allah karena ia tidak mau menerima kesaksian Yesus, tentang apa yang dilihat dan didengar-Nya. Jika kesaksian ini kita terima dengan iman percaya, maka kita akan mengakui bahwa Allah adalah benar.

Semua manusia adalah pembohong sehingga padanya tidak ada kebenaran. Yohanes 8:44 mengatakan, bahwa iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta; ia tidak hidup dalam kebenaran dan padanya tidak ada kebenaran. Perbandingan dari Alkitab sangatlah jelas: Allah atau Kristus adalah benar, iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta, sehingga manusia yang melakukan kebohongan adalah anak-anak iblis. 1 Yohanes 3:7 menasihatkan kita agar jangan sampai disesatkan. Penyesat seluruh manusia di dunia menurut Wahyu 12:9 adalah iblis atau setan. Tetapi Tuhan, sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup, mau menyelamatkan dan mengembalikan kita ke jalan yang benar. Janganlah kita menutup hati dengan tidak mau mengenal pribadi-Nya yang benar, melainkan datanglah kepada-Nya agar kita dibenarkan. 1 Petrus 3:18 mengatakan, Kristus telah mati satu kali untuk menghapus segala dosa kita; Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah. Tetapi jika manusia merasa dirinya benar atau menutup-nutupi kesalahannya di hadapan Tuhan, maka korban Kristus tidak berlaku baginya. Orang yang seperti ini lebih cenderung untuk menjadi sombong, seperti kelakuan orang Farisi saat ia berdoa kepada Allah. Korban Kristus hanya berlaku bagi kita yang mau mengaku bahwa pada kita tidak ada kebenaran. Dengan demikian, kita yang dahulu anak-anak iblis, sekarang telah disucikan dan menjadi anak-anak Allah, seperti yang tertulis pada 1 Yohanes 3:1-3. Oleh karena itu, kita harus putus hubungan dengan iblis dan jangan lagi menyimpan hal-hal yang tidak benar.

Menurut Roma 3:4 dan 10, Allah adalah benar, semua manusia adalah pembohong dan sama sekali tidak ada yang benar. Pemegang kuasa ketidakbenaran adalah iblis, sebagai bapa pendusta dan pembunuh manusia sejak semula. Dalam 1 Yohanes 2:22, 18-19 dijelaskan, mereka yang menjadi anak-anak iblis (pendusta) akan menjadi antikristus. Pada akhir zaman terdapat tiga kekuatan yang harus diwaspadai, yaitu:
Iblis  = bapa pendusta
Antikris = pendusta
Nabi palsu = dusta

Kita harus mewaspadai antikris dan nabi-nabi palsu yang ada di dalam gereja Tuhan, sebab ia bangkit dan berasal dari antara kita. Tanda dari antikris: mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita, yang diukur dari keterbukaan hatinya dalam menerima Firman pengajaran. Tentang nabi palsu, pada 1 Yohanes 4:1-3 dikatakan, bahwa kita harus menguji setiap roh; setiap roh yang tidak mengakui Kristus sebagai Firman yang menjadi daging/manusia adalah roh dari nabi palsu. Kepalsuan sama dengan dusta; suatu hal yang tidak benar. Selain waspada, gereja Tuhan harus memiliki tanda-tanda korban Kristus sebagai pribadi yang benar, dan sungguh-sungguh menghayati Dia sebagai Anak domba Allah, dengan selalu mengingat korban-Nya di kayu salib.

Bila kita membaca Kitab Yehezkiel 9:3-6, betapa perlunya kita memiliki tanda salib Kristus (huruf T), sebab yang tidak memilikinya harus dimusnahkan tanpa rasa sayang dan belas kasihan, baik orang-orang tua, teruna-teruna, anak dara, anak-anak kecil, dan perempuan-perempuan. Tanda salib ini merupakan tanda sah sebagai orang yang dibenarkan Tuhan dan harus dimiliki oleh kepunyaan Tuhan, sidang mempelai perempuan-Nya. Tanda ini harus ada pada dahi kita (selalu mengingat korban Kristus), sebab pengikut antikris juga memiliki tanda pada dahi mereka.

Tentang korban Kristus, dalam Yohanes 1:29 dan 36, kita diajak untuk memandang Dia sebagai Anak domba Allah, seperti yang telah dinubuatkan dalam Yesaya 53:3-7, bahwa saat dibawa ke tempat pembantaian, Ia tidak membuka mulut-Nya; menjadi domba bisu dan tidak bersuara. Dalam 1 Petrus 2:22-24 dikatakan, Yesus tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ia pun tidak membalas caci maki dan tidak mengancam, melainkan Ia sendiri memikul dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib. Nyatalah bahwa Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar.

Kristus dikenal sebagai pribadi Anak domba Allah yang rela disembelih untuk membenarkan orang-orang yang tidak benar sehingga menjadi orang-orang benar atau orang-orang kudus, yaitu gereja Tuhan. Tetapi iblis, berusaha menggugurkan iman gereja Tuhan di dalam dunia. Kita yang memiliki tanda korban Kristus, tidak usah takut menghadapinya, karena Tuhan pasti membela kita dan mengalahkan kekuatan iblis.

Dahulu iblis telah menjatuhkan manusia (Hawa) dalam wujud ular. Pada akhir zaman, mempelai Tuhan juga hendak dijatuhkan oleh iblis dalam wujud ular. Mempelai perempuan Tuhan adalah orang-orang yang telah memiliki tanda kebenaran dari darah Tuhan Yesus sebagai Anak Domba seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 5:9, 6; 12:1. Kemudian pada pasal 12:7-9, 11 dikatakan, dalam peperangan itu iblis dikalahkan oleh darah Anak Domba, sehingga ia tidak dapat menyerang mempelai Tuhan. Ayat 13-16 menyebutkan, mempelai Tuhan luput dari serangan naga/iblis karena telah diungsikan selama tiga setengah tahun. Sedangkan yang tidak menjadi mempelai perempuan Tuhan karena tidak memiliki tanda darah Anak Domba (disebut sebagai keturunannya yang lain), dapat kita baca pada ayat 17 dan pasal 13:5-7, bahwa mereka akan diserang dan dikalahkan dalam kekuasaan iblis dan antikris selama tiga setengah tahun, dengan mulutnya yang penuh dengan kesombongan dan hujat.

Kemudian kita akan membahas tentang 1 Petrus 3:18, bahwa Kristus yang benar telah mati hanya satu kali untuk orang-orang yang tidak benar supaya ia membawa kita kepada Allah. Mengapa Ia mau melakukan hal ini? Itu semua adalah karena kasih. Namun Ia tidak tetap mati, tetapi telah dibangkitkan menurut Roh. Mari kita pelajari bagian ini lebih lanjut:

1. Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita (Pengampunan)
 Bila kita membaca Ibrani 9:26-28, dikatakan bahwa Kristus sebagai Imam Besar Melkisedek hanya mati satu kali saja, untuk menghapuskan dosa banyak orang, sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi. Ini berbeda dengan imam besar dari keturunan Harun, pada ayat 6-7, yang membawa korban karena dosa ke Tabernakel setahun sekali, untuk dosanya sendiri dan dosa seluruh umat Israel. Walaupun Kristus hanya mati satu kali, kuasa penghapusan dosa tetap sama sampai sekarang.

Menurut Mazmur 51:3-7, 11-12, dosa yang ada pada manusia adalah dosa perbuatan (ayat 6) dan dosa keturunan, yang telah ada sejak dari dalam kandungan (ayat 7). Oleh karena itu, walaupun tidak ada yang mengajari, seorang anak kecil sudah dapat berdusta. 1 Yohanes 1:8-9 menasihatkan, supaya kita mau mengaku dosa agar mendapatkan pengampunan. Jika Tuhan mengampuni segala dosa kita, Ia juga menyucikan kita dari segala kejahatan, sehingga kita benar-benar merdeka dan dianggap tidak ada dosa lagi. Dosa merupakan tanggungan berat yang kita pikul. Tetapi Tuhan Yesus menawarkan agar siapa saja yang menanggung beban berat, datang kepada-Nya sehingga ada kelegaan. Jadi, Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita dengan maksud memberikan pengampunan dosa.

2. Supaya membawa kita kepada Allah (Pendamaian)
 Dosa telah membuka permusuhan antara manusia dengan Allah. Surat Yakobus 4:1-4 juga menyebutkan hal-hal yang membuka permusuhan dengan Allah adalah persahabatan dengan dunia. Seringkali gereja sekarang memasukkan unsur-unsur duniawi di dalam ibadah, sehingga tidak lagi berfungsi sebagai terang dunia. Hal ini membuka permusuhan dengan Allah dan mengakibatkan doa-doanya tidak dikabulkan.
Selain itu, Roma 8:5-8 juga menyebutkan, bahwa apabila kita memikirkan dan menuruti hal-hal atau keinginan daging, itu sama dengan permusuhan dengan Allah, karena tidak takluk kepada hukum Allah. Orang yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah dan tidak dapat membawa kita kepada Allah.

Namun bila kita membaca Surat Kolose 1:19-22, terdapat darah salib Kristus yang akan membawa kita kepada Allah, setelah mengadakan pendamaian bagi kita dengan Allah. Kita yang dahulu hidup jauh dari Allah dan memusuhi-Nya dalam hati, pikiran, dan perbuatan kita yang jahat, telah diperdamaikan-Nya dan kini kita menjadi kudus dan tak bercela di hadapan Allah. Contoh orang yang bermusuhan dengan Allah adalah ia menjauh dari Allah dan tidak mau beribadah kepada-Nya, bahkan berbicara secara kurang ajar tentang Allah, seperti di dalam Maleakhi 3:13-14, “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah.”

Namun bersyukurlah kepada TuhanYesus, karena seperti yang ditulis dalam 1 Yohanes 2:2, Ia telah menjadi korban pendamaian untuk segala dosa kita, agar kita dapat dibawa kepada Allah. Dia yang benar, menggiring kita untuk kembali kepada Allah.

3. Ia yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia (Penebusan)
 Yohanes 1:14 menuliskan bahwa Kristus adalah Firman yang telah menjadi manusia. Namun pada ayat 29 kita dikenalkan kepada manusia Yesus sebagai Anak domba Allah yang menanggung dosa manusia. Bila kita membaca Surat Filipi 2:5-8, dijelaskan bahwa Ia yang dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Kemudian pada 1 Timotius 2:3-6 dikatakan pula, Dia telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia. Berarti, Dia mengadakan penebusan.
Mengapa Kristus mau menebus kita? Surat Roma 7:14 menuliskan, manusia telah terjual di bawah kuasa dosa atau telah menjadi budak dosa. Orang yang berbuat dosa adalah hamba/budak dosa. Budak adalah orang yang telah dibeli dan harus menuruti segala perintah tuannya. Sesuatu yang sudah terjual perlu ditebus untuk didapatkan kembali. Tuhan mau menebus kita dari dosa dengan darah Anak domba yang tak bercacat cela, untuk mendapatkan kita kembali menjadi milik-Nya dan selamat, merdeka dari perbudakan dosa.
Maka seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 3:18 dan Roma 8:11, setelah mengerjakan penebusan, Kristus tidak tetap mati melainkan Dia bangkit dan hidup oleh Roh. Karena pada-Nya ada kuasa kebangkitan dan hidup, Dia juga akan menghidupkan tubuh kita yang fana ini oleh Roh-Nya yang diam di dalam kita. Apabila terdapat penyakit di dalam tubuh kita ini, tubuh fana yang telah menjadi tubuh kebangkitan pasti akan menang terhadap penyakit kita. Amin. zha



Post a comment