Firman Tuhan yang terdapat pada Yesaya 44:5 berbunyi, “Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan Tuhan, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan Tuhan, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel.”
Pada ayat tersebut terdapat dua bentuk pernyataan:
1. Yang satu akan berkata… (ucapan/lisan)
2. Yang lain akan menyebut dirinya… (ucapan/lisan)
3. Yang ketiga akan menuliskan pada tangannya… (tulisan)
Jika kita berkata: “Aku kepunyaan Tuhan”, hendaknya perkataan tersebut berasal dari dalam hati kita, seperti Amsal 7:1-3 yang memberi nasihat supaya kita berpegang pada perintah Tuhan dan menuliskannya pada loh hati kita. Maka apabila hati percaya pada Firman Tuhan yang terdapat pada Yesaya 43:1, “Engkau ini kepunyaan-Ku”, akan keluar pengakuan dari mulut kita, “Aku kepunyaan Tuhan sendiri”. Tetapi jika ada orang yang mengeraskan hatinya dengan tidak mau menerima Firman, Yeremia 17:9, 1 mengatakan, bahwa Tuhan akan menuliskan DOSA pada hatinya dengan pena besi, yang matanya terbuat dari intan. Karena itu, jika kita ingin menjadi kepunyaan Tuhan, janganlah mengeraskan hati saat mendengar Firman-Nya.
Istilah “kepunyaan”, menurut Yohanes 3:29 adalah dalam arti sebagai mempelai perempuan. Ayat tersebut diperkuat oleh 1 Korintus 7:1-2, bahwa setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Bila kita menjadi kepunyaan Tuhan, tentu adalah sebagai istri-Nya, karena di dalam Yesaya 54:5-6 terdapat pernyataan Tuhan sebagai Suami. Hal ini harus kita yakini, sebab 2 Korintus 1:18-19 menuliskan, bahwa Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah.
Tema Natal kali ini yang berbunyi: “Aku kepunyaan Tuhan”, mungkin kurang lazim bila dibandingkan dengan tema-tema Natal yang lain. Tetapi mari kita simak lebih lanjut dengan membaca Injil Yohanes 1:9-13. Terutama pada ayat 11 dikatakan, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Jadi sebenarnya Natal adalah kedatangan Tuhan Yesus kepada milik kepunyaan-Nya, yaitu Israel atau Yakub. Mazmur 135:4 mengatakan, Israel adalah milik kesayangan dan bangsa pilihan Tuhan, bahkan pada Mazmur 78:70-71 dikatakan, Tuhan telah memilih Daud untuk menggembalakan Israel, milik-Nya.
Kelahiran Tuhan Yesus adalah untuk Israel, tetapi mereka tidak mau menerima Dia, bahkan menyalibkan Dia. Oleh karena itu, maka kemurahan Tuhan beralih kepada kita, bangsa kafir, yang menurut Efesus 2:11-12 tidak ada pengharapan karena hidup tanpa Allah. Jika kita percaya ke dalam nama-Nya, Yohanes 1:12 menjanjikan bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, yang berarti sejajar dengan bangsa Israel.
Perlu kita ketahui, berdasarkan Yohanes 1:9, 4-5, Yesus datang ke dalam dunia sebagai terang. Pada ayat 10, 1-3 dikatakan, Yesus adalah yang telah menjadikan seisi dunia ini oleh Firman-Nya (=Pencipta). Tetapi sayang, dunia tidak mengenal Penciptanya. Roma 11:25, 11 menuliskan, akibat ketegaran hati Israel yang tidak mau menerima kehadiran Tuhan, maka Tuhan membuat mereka cemburu dengan mengalihkan keselamatan kepada bangsa kafir, ciptaan-Nya yang percaya dalam nama-Nya. Dan kita yang menerima keselamatan ini, janganlah menjadi sombong, sebab bila Israel mau menerima-Nya, kesempatan itu tidak akan kita dapatkan.
Maleakhi 1:1-2 mengatakan, bahwa Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau, yang telah menghinakan hak kesulungannya. Tuhan mengasihi Yakub merupakan ucapan Ilahi, atau Firman Tuhan. Berarti, Tuhan mengasihi kepunyaan-Nya. Selain itu Tuhan juga katakan, “Jangan takut!”
Ucapan “Jangan takut” yang terdapat pada Yesaya 43:1, juga ada hubungannya dengan Natal. Setidaknya ada 3 kali ucapan ini diserukan:
1. Matius 1:20, jangan takut untuk bertanggung jawab atas kandungan Maria (bagi Yusuf)
2. Lukas 1:28-31, jangan takut untuk mengandung Yesus (bagi Maria)
3. Lukas 2:8-10, jangan takut untuk memberitakan kelahiran Yesus, yang adalah berita kesukaan (bagi para gembala).
Bagi kita sekarang, yang telah mengenal Tuhan Yesus sebagai Suami, janganlah kita takut untuk memberitakan berita kesukaan, bahwa Yesus adalah Mempelai Pria Sorga. Kesukaan yang tertinggi adalah kesukaan dari mempelai.
Kita tidak usah takut, karena:
a. Yesaya 43:5; Matius 1:23; Tuhan pasti menyertai kita (Imanuel).
b. Yesaya 41:10; Tuhan memegang tangan kita dengan tangan kanan-Nya yang berkemenangan.
c. Mazmur 118:15-16, 5-6; Tuhan ada di pihak kita.
d. Yesaya 43:3; Hosea 13:4; Tuhan adalah Penebus dan Juruselamat kita.
Bila kita membandingkan Matius 1:21 dengan Yohanes 1:29, maka kelahiran Tuhan Yesus adalah untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa, melalui penebusan oleh darah Anak Domba Allah. Diperkuat oleh Yesaya 44:21-23, bahwa Tuhan menebus Israel supaya kembali kepada Tuhan dan menjadi kepunyaan Tuhan.
Sebagai kepunyaan Tuhan, janganlah kita takut untuk mengenal pribadi Tuhan, untuk masuk ke dalam suasana yang intim dengan Tuhan, dan untuk bertanggung jawab atas beban rohani (pelayanan) yang Tuhan berikan dengan segala risikonya, sebab Tuhan pasti menyertai kita, ada di pihak kita, dan memberi kemenangan. Amin! dy