PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Des
24

Sebagai Kepunyaan Tuhan Melakukan Perbuatan Baik

Sebagai Kepunyaan Tuhan Melakukan Perbuatan Baik
Uncategorized

 Berkat Firman masih bertemakan “Aku kepunyaan Tuhan”, yang terdapat dalam Yesaya 44:5. Firman Allah tidak akan pernah menjadi kuno apabila selalu ada kekuatan ilahi dari Tuhan untuk mengubah kehidupan manusia yang penuh cacat cela dan memulihkannya kembali sesuai kehendak Tuhan. Pada umumnya, setiap manusia selalu menginginkan yang baik, meskipun ia adalah seorang penjahat. Agar kita dapat menjadi orang yang baik, kita harus mau menerima Firman Allah dan percaya pada kebenaran-Nya. Di dunia ini hanya ada dua pilihan, yaitu menjadi kepunyaan Tuhan atau menjadi kepunyaan iblis. Dengan kita menjadi kepunyaan Tuhan, Dia akan memperbaiki kehidupan kita supaya sesuai dengan kehendak-Nya.
2 Timotius 3:17 mengatakan, bahwa tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Walaupun demikian, Roma 7:18-26 menuliskan, seringkali yang jahat lebih dulu datang sehingga kita menjadi manusia yang celaka. Tetapi kita patut bersyukur, sebab firman Allah yang kita terima sanggup mengoreksi hidup kita dan mengubahkan kita dari yang jahat menjadi baik.
 Selain itu 2 Timotius 2:19 menuliskan bahwa Tuhan mengenal kepunyaan-Nya dan setiap orang yang menjadi kepunyaan-Nya haruslah meninggalkan kejahatan (dengan berbuat baik), sebab 3 Yohanes ayat 11 berkata, “ Jangan meniru yang jahat melainkan lakukanlah yang baik, karena siapa yang berbuat baik berasal dari Allah.” Hal ini juga ditujukan kepada orang-orang muda, mengingat sebagai orang muda seringkali masa mudanya dihabiskan untuk menuruti kehendak hati sendiri, yang pada akhirnya hanya membawa pada pengadilan saja. Oleh karena itu Pengkotbah 12:1 berkata, “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu.”
 Mengapa kita harus berbuat baik? Pada Roma 12:21 dikatakan, supaya kita mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Menuruti kejahatan berarti kita dikalahkan oleh kejahatan. Merupakan sebuah kemenangan yang besar apabila kita bisa mengalahkan kejahatan itu dengan kebaikan. Ayat 9 dan 17 menambahkan supaya menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Bila kita sudah terlanjur berbuat jahat, segeralah bertobat dan meminta pengampunan pada Tuhan karena Dia sangat baik bagi kita.
 Contoh-contoh kebaikan Tuhan Yesus yang telah diperbuat-Nya dapat kita baca pada Yohanes 10:11,14, dan 32, bahwa Tuhan Yesus adalah gembala yang baik. Hal ini terbukti di saat Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan sangat mengenal domba-domba kepunyaan-Nya. Selain itu, pada ayat 19-21 tertulis, bahwa Ia mencelikkan mata orang yang buta, namun malah dianggap orang telah kerasukan setan dan gila. Kita diyakinkan lagi bahwa Tuhan itu baik, yaitu Ia datang ke dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani kita.
Hubungan kebaikan Tuhan dengan peristiwa natal dapat kita baca pada Matius 1:20-23. Kelahiran-Nya di dunia adalah untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Hal ini sejajar dengan Injil Yohanes 10:11, yaitu sebagai gembala yang baik, yang rela menyerahkan nyawa-Nya supaya domba-domba-Nya selamat. Sedangkan Yesus dinamakan “Imanuel” yang berarti “Allah menyertai kita”, hal ini sejajar dengan ayat Yohanes 10:14,3-4, bahwa Yesus sebagai gembala yang baik sangat mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba mengenal suara-Nya, serta akan mengikuti gembala yang berjalan di depan mereka.
 Tetapi seperti yang tertulis dalam Mikha 7:2-4, mengapa jika ada yang baik yang jahat tidak menyukai bahkan orang yang baik dianggap sebagai tumbuhan dan semak duri? Peristiwa natal tercatat dalam Matius 2:1-18 yang mengisahkan, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Tetapi muncullah si jahat, yaitu Herodes dan ia memerintahkan untuk membunuh semua anak-anak berusia 2 tahun ke bawah dengan satu tujuan, yaitu membunuh Yesus. Di sini kita melihat bahwa Yesus datang untuk maksud yang baik tetapi malah dianggap sebagai duri bagi Herodes.
 Tetapi pada natal ini masih ada kepunyaan Tuhan yang baik, yang terdapat dalam Lukas 2:15-20. Yang pertama adalah para gembala. Mereka ini cepat sekali menanggapi berita tentang kelahiran Tuhan Yesus, dengan cepat-cepat pergi ke Betlehem untuk melihat Dia. Demikian halnya kita, jika mau berbuat baik maka kita harus cepat tanggap. Kita harus cepat menanggapi Firman yang telah didengar, dengan datang beribadah ke rumah Tuhan.
Yang kedua, terdapat dalam Matius 2:1-6;10-11. Orang-orang majus telah dipimpin oleh bintang timur untuk datang kepada Yesus. 2 Petrus 1:19-21 menyebutkan bahwa bintang timur adalah nubuatan Firman Tuhan. Sebagai kepunyaan Tuhan yang mau berbuat baik, kita harus mau dipimpin oleh Firman Tuhan, agar sampai ke tempat Tuhan berada dan bisa mengenal Dia secara tepat dan benar. Selain itu, para majus telah mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan Yesus yakni:  emas, kemenyan, dan mur. Sikap yang mereka tunjukkan ini seperti yang tertulis dalam Ibrani 13:15-16, yaitu mempersembahkan korban syukur kepada Allah melalui ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya dan melalui persembahan mereka. Begitu juga dengan kita, jika kita mau memuliakan Allah, maka persembahkanlah yang terbaik dari yang kita miliki untuk Tuhan. Haleluya! wr



Post a comment