PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jan
7

Berhasil karena Melakukan yang Baik, Jujur dan Benar di Hadapan Tuhan

Berhasil karena Melakukan yang Baik, Jujur dan Benar di Hadapan Tuhan
Uncategorized

Pengalaman Raja Hizkia dalam 2 Tawarikh 32 merupakan kesaksian dan pengalaman yang luar biasa. Saat itu ia dalam keadaan sangat terjepit sebab Yerusalem telah dikepung oleh pasukan yang sangat besar di bawah pimpinan Sanherib, raja Asyur, sehingga rakyatnya menjadi panik. Tetapi sebagai raja dan pimpinan, Hizkia menenangkan rakyatnya seperti yang terdapat pada ayat 6-8. Kata-kata Hizkia ini menunjukkan imannya terhadap pertolongan Tuhan.
Seringkali dalam keadaan terjepit dan takut, manusia tidak mencari pertolongan Tuhan melainkan mencari pertolongan dari manusia lainnya. Hizkia, yang secara perhitungan manusia pasti akan kalah menghadapi musuh yang jauh lebih banyak dan kuat, tidak takut karena ia memiliki iman terhadap janji penyertaan Tuhan. Hal ini disampaikannya kepada rakyatnya sehingga mereka, yang sebelumnya dalam ketakutan dan kebimbangan, mendapat kekuatan dan kepercayaan.
2 Tawarikh 31:20-21 menunjukkan bahwa Hizkia memiliki tanda sebagai kepunyaan Tuhan, yaitu melakukan apa yang baik, jujur, dan benar di hadapan Tuhan. Ia melakukan pekerjaan Tuhan dengan segenap hatinya sehingga segala usahanya berhasil. Seperti janji Tuhan dalam 1 Timotius 6:6-7 bahwa apabila kita mau melayani Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan rasa cukup, yakni dengan segenap hati dan tanpa keterpaksaan, maka kita mendapatkan suatu keuntungan
Pada umumnya, di dunia ini tidak ada manusia yang baik, jujur, dan benar, seperti yang ditulis dalam Mikha 7:2-4. Tetapi sebagai kepunyaan Tuhan, Hizkia melakukan ketiga hal tersebut di hadapan Tuhan. Latar belakang perbuatan Hizkia ini tertulis dalam 2 Tawarikh 29:1-2, bahwa ia meneladani Daud, bapa leluhurnya, yang juga adalah kepunyaan Tuhan.
Dijelaskan dalam 2 Tawarikh 29:3-19 bahwa perbuatan baik Hizkia adalah menguduskan kembali rumah Tuhan. Pada waktu itu bangsa Israel telah meninggalkan Tuhan, melalaikan ibadah, bahkan rumah Tuhan ditutup, sehingga Tuhan murka terhadap mereka, seperti yang tertulis pada ayat 5-11. Hizkia menyerukan pada rakyatnya agar kembali melayani Tuhan, beribadah, dan memerhatikan rumah Tuhan. Sebagai kepunyaan Tuhan, janganlah kita melalaikan ibadah supaya kita luput dari murka Allah. Ayat 15-17 menceritakan bahwa pada tanggal 1, bulan yang pertama, Hizkia beserta rakyatnya menguduskan rumah Tuhan. Tanggal 1 bulan yang pertama berarti tahun baru. Oleh sebab itu, mulai dari awal tahun hendaknya kita mengadakan pembaharuan dan mengoreksi ibadah dan pelayanan kita. Sudahkah kita beribadah dan melayani Tuhan dengan baik? Apabila kita melayani dengan main-main, murka Tuhan akan menimpa kita. Marilah kita tinggalkan cara-cara ibadah dan pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Selanjutnya 2 Tawarikh 29:20-30 menuliskan bahwa Hizkia melakukan apa yang jujur di hadapan Tuhan, yaitu mengadakan korban bakaran bagi Tuhan sebagai penghapus dosa. Dengan adanya korban ini, mereka memohon ampun kepada Tuhan, menyanyikan pujian bagi Tuhan dengan iringan alat-alat musik, kemudian berlutut kepada Tuhan. Apabila ibadah kita sudah diperbaharui, maka kita mendapat kesempatan untuk memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan kita. Untuk itu diperlukan kejujuran hati kita, yaitu mau mengaku dosa. Setelah Tuhan mengampuni kita, ada sukacita yang kita nyatakan lewat puji-pujian bagi Tuhan.
Yang terakhir, perbuatan benar Hizkia adalah mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, seperti yang dapat kita temukan pada 2 Tawarikh 29:31-36. Ia beserta rakyatnya mempersembahkan segala harta benda yang mereka miliki sebagai ucapan syukur bagi Tuhan. Sebab itu, baiklah kita membawa diri kita untuk datang ke hadapan Tuhan sebagai korban dengan rasa penuh ucapan syukur kepada-Nya. Hendaklah kita senantiasa bersyukur pada Tuhan dalam keadaan apapun juga.
Sebagai kepunyaan Tuhan, lakukanlah apa yang baik, jujur, dan benar, agar kita berhasil. Amin. mc



Post a comment