PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
12

Tuhan Sendiri Hendak Berjalan di Depan Kita

Tuhan Sendiri Hendak Berjalan di Depan Kita
Uncategorized

Haleluya, puji Tuhan! Dia adalah Tuhan kita, Mempelai kita, Suami yang mengasihi kita  dengan kasih yang sangat mendalam. Selayaknyalah kita lebih  mengasihi Tuhan Yesus, karena Dia telah menjadikan kita dan memberi kita kesempatan untuk menjadi sidang mempelai perempuan Tuhan, kepunyaan Tuhan sendiri. Semua itu terjadi karena hati kita dipenuhi Firman (tidak mengeraskan hati) dan mulut mengaku dengan tulus bahwa kita adalah kepunyaan Tuhan.

Sesungguhnya, Tuhan Yesus sangat mengasihi kita. Buktinya terdapat dalam Yesaya 43:1-2, di mana FirmanNya mengatakan: “Engkau ini kepunyaanKu”. Maka jawaban kita (Yesaya 44:5) adalah: “Aku kepunyaan Tuhan sendiri, yes, yes, yes!” Tuhan sebagai Mempelai Pria Sorgawi mau menerima kita sebagai mempelai perempuan, istriNya yang sangat dikasihi.

Kepunyaan Tuhan pasti diberkati secara luar biasa, seperti yang telah dikatakan Tuhan pada Yesaya 43:2, “Aku akan menyertai engkau”. Penyertaan Tuhan adalah berkat. Tuhan menyertai kita karena kita adalah kepunyaanNya sendiri. Bahkan pada ayat 5 Tuhan katakan: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau”. Karena kita adalah kepunyaan Tuhan sendiri, kita tidak usah takut. Tuhan pasti menyertai kita.

Bukti penyertaan Tuhan terdapat pada Yesaya 45:2, didahului dengan kata-kata: “Tuhan sendiri hendak berjalan di depan kita.” Sebagai kepunyaan Tuhan, hendaklah kita menempatkan Tuhan di depan. Tuhan  harus menjadi yang nomor satu dalam hidup kita, Firman Tuhan harus menjadi yang utama. Injil Yohanes 1:1 mengatakan, pada awal mulanya (nomor satu) adalah Firman, dan Firman adalah Allah sendiri.
Penjelasan ketiga poin pada Yesaya 45:2 adalah sebagai berikut:
- Meratakan gunung-gunung, maksudnya adalah gunung-gunung permasalahan yang ada di depan kita, semua pasti Tuhan ratakan/selesaikan.
- Memecahkan pintu-pintu tembaga, yaitu setiap pintu yang tertutup/terkunci bagi permasalahan kita dan tidak ada jalan keluar, yang biasanya diucapkan dengan kata: TIDAK MUNGKIN! Tuhan sanggup memecahkan segala persoalan kita.
- Mematahkan palang-palang besi, yaitu segala rintangan yang ada di depan kita, yang menghalangi jalan kita, Tuhan patahkan.

Yesaya 41:10 juga mengatakan: “Janganlah takut!” Kita harus percaya bahwa jika kita tetap menjadi kepunyaan Tuhan, kita tidak usah takut sebab kita pasti menang bersama Tuhan. Janji Firman Tuhan ini tepat dan benar, tidak akan berubah. Haleluya!

Mari kita baca 2 Tawarikh 20:14-15, di sana ada Yahaziel, seorang Lewi dari bani Asaf yang dihinggapi Roh Tuhan di tengah-tengah jemaah. Ia berkata “Janganlah kamu takut dan terkejut…!” Pada ayat 1-4 dijelaskan bahwa raja Yosafat menghadapi perlawanan dan dikepung oleh musuh, yakni dari bangsa Moab, Amon, dan pasukan orang Meunim. Raja Yosafat menjadi takut, sehingga dia mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ada kalanya kita dihadapkan pada permasalahan dan keadaan kita menjadi seperti Yosafat yang terkepung musuh, membuat kita takut dan tidak berdaya. Tetapi pada saat itu kita harus mengambil suatu tindakan yang cepat dan tepat, yaitu MENCARI TUHAN. Mencari Tuhan harus dengan kasih dan perlu ketekunan sampai kita mendapatkan Tuhan (Amsal 8:17), selama Ia berkenan ditemui, dan berseru kepadaNya selama Ia dekat (Yesaya 55:6).

Pada Yesaya 55:7 ada hal yang Tuhan koreksi pada kita, yakni: orang fasik hendaklah meninggalkan jalannya dan orang jahat meninggalkan rancangannya, kemudian bertobat kepada Tuhan sehingga Allah mengasihaninya dan memberi pengampunan dengan limpahnya. Jika kita selalu mencari Tuhan dan berdoa kepadaNya selagi Ia dapat ditemui, Tuhan menjamin bahwa saat banjir besar terjadi, itu tidak akan melanda kita dan Tuhan menjadi tempat persembunyian kita dan menjaga kita dalam kesesakan (Mazmur 32:6-7).

Kita kembali pada 2 Tawarikh 20:5-9,13, di mana raja Yosafat menyuruh seluruh jemaah Yehuda berdiri di rumah Tuhan, dengan segenap keluarga mereka, istri dan anak-anak mereka, dan berseru kepada Tuhan dengan iman. Ingatlah, rumah Tuhan harus menjadi rumah doa dan doa kita harus disertai dengan iman. Hal ini diperkuat oleh Mazmur 77:14-15 bahwa Allah kita adalah Allah yang melakukan keajaiban. Pada Mazmur 126:1-3 dikatakan, Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Berarti yang harus kita imani adalah: Tuhan adalah Allah yang melakukan keajaiban dan Dia dapat melakukan perkara yang besar bagi kita.

Kita perhatikan 2 Tawarikh 20:9, “Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami (suami, istri, dan anak-anak) akan berdiri di muka rumah ini, di hadapanMu, karena namaMu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepadaMu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.” Diperkuat juga oleh Mazmur 118:5, saat kita berada dalam kesesakan, kita berseru kepada Tuhan sehingga Tuhan menjawab kita dan memberi kelegaan. Janganlah kita mencari yang lain selain Tuhan!

Pada Mazmur 107:4-6, 13, 17-20 ada beberapa contoh kesesakan yang dialami manusia dan mereka berseru-seru kepada Tuhan, sehingga Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan mereka. Salah satu kesesakan adalah saat terkena sakit-penyakit. Jika kita mau mengaku dosa kepada Tuhan, maka saat kita berseru kepada Tuhan, Tuhan akan menyelamatkan kita dari kecemasan kita dan memberi kesembuhan. Tuhan sudah katakan: jangan takut!

Yahaziel sebagai hamba Tuhan mengatakan dalam 2 Tawarikh 20:16-17, bahwa Yehuda harus maju menghadapi peperangan tetapi mereka tidak usah bertempur sebab Tuhan yang memberi kemenangan. Dalam menghadapi persoalan bagaikan peperangan, kita tidak usah menggunakan kekuatan sendiri; biarkan Tuhan yang membela kita. Dia pasti memberi kemenangan! Mendengar ini, Yosafat berlutut dengan mukanya sampai ke tanah, sujud menyembah Tuhan (2 Tawarikh 20:19).

Pada ayat 19-23 dikatakan, bahwa setelah diberi kekuatan iman oleh Yahaziel dan mereka berdoa kepada Tuhan, Yosafat berkata: “Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabiNya, dan kamu akan berhasil!” Kemudian Yosafat mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk Tuhan (paduan suara) dan memuji Tuhan dalam pakaian kudus yang semarak di hadapan orang-orang bersenjata.
 
Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, Tuhan membuat penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir. Tuhan membuat musuh Yehuda terpukul kalah, bahkan saling bunuh-membunuh sampai mereka sendiri binasa dan punah, bangkai mereka berhantaran di tanah (ayat 24). Inilah bukti pembelaan Tuhan atas Yehuda.

Selain itu mereka juga mendapatkan pemeliharaan Tuhan, di mana mereka menjarah ternak, harta milik, pakaian, dan barang-barang berharga musuh mereka (ayat 25-27). Yang mereka rampas lebih banyak dari yang dapat mereka bawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. Ini adalah berkat pemeliharaan Tuhan yang melimpah. Setelah itu mereka berkumpul di Lembah Pujian untuk memuji Tuhan, kemudian pulang ke Yerusalem dengan penuh sukacita.

Sebagai kepunyaan Tuhan, kita harus tanggap untuk mencari Tuhan. Tuhan pasti membuat hidup kita berhasil! Kita tidak usah takut sebab ada pembelaan dan pemeliharaanNya. Puji Tuhan!



Post a comment