PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mei
6

Menjadi Saksi Kristus

Menjadi Saksi Kristus
Uncategorized

Bacaan: Lukas 23:39-43

 Kebenaran pribadi Tuhan Yesus memang selayaknya kita akui dan saksikan, seperti yang dilakukan oleh Petrus (Kisah Para Rasul 3:13-15), karena Dia telah rela mati dan bangkit kembali demi menebus dosa manusia, termasuk hidup kita yang tidak ada kebenaran ini. Menjadi saksi Kristus berarti menjadi terang dunia yang diwujudkan melalui kekristenan kita. Jika tidak mau, maka orang-orang yang masih di luar Tuhan akan diberi kesempatan untuk menyaksikan Dia dan mendapatkan berkat.
 Seorang penjahat yang disalibkan di samping Tuhan Yesus mengakui dan menyaksikan kebenaran pribadi-Nya dan didengar, sehingga Tuhan memberikan berkat Firdaus kepadanya, hari itu juga. Tuhan tidak pernah menunda untuk  memberikan berkat-Nya bagi setiap orang yang mau mendengar dan mengaminkan kebenaran pribadi Tuhan melalui Firman-Nya. Jikalau berkat firdaus (yang rohani) Tuhan berikan, maka yang jasmanipun Tuhan tambahkan.
Pengakuan di atas sangat berbeda dengan penjahat lain yang turut disalibkan, yang meragukan kebenaran Kristus. Padahal kita tidak perlu meragukan Dia, sebab di dalam Kristus hanya ada “ya” (2 Korintus 1:20). Selain itu, ia ditegor karena tidak takut kepada Allah. Memang benar, saat ini banyak orang tidak takut kepada Allah, padahal setan-setan gemetar terhadap Dia (Yakobus 2:19).
Penyaliban terhadap kedua penjahat itu adalah hukuman yang setimpal terhadap kesalahan mereka (1 Petrus 2:19-20). Namun karena salah satu dari mereka mau mengakui dosanya, ia mendapatkan pengampunan dan dosanya tidak diperhitungkan lagi (Mazmur 32:5, 1-2), bahkan ia mengalami pencelikan mata rohani untuk mengenal Yesus sebagai Raja. Yesus bukan hanya raja orang Yahudi, seperti tulisan yang tergantung di atas kayu salib, tetapi Ia adalah Raja di atas segala raja. Bahkan Dia adalah Raja yang berkemenangan (1 Korintus 15:24-25) dan akan memberikan kemenangan bagi kita (ayat 57-58).
Dalam hal ini kita diingatkan supaya segera tanggap dan terbuka hati terhadap kebenaran Firman Allah yang telah disampaikan, agar mata rohani kita senantiasa dicelikkan sehingga dapat mengenal Dia dengan benar. Dengan demikian, kita senantiasa berdiri teguh dan giat selalu di dalam pekerjaan Tuhan, dan segala jerih payah kita tidak akan menjadi sia-sia (ada berkatnya). Lebih jauh lagi, kita akan mengenal bahwa Dia adalah Raja yang memerintah sampai selama-lamanya (Wahyu 11:15, 17) dan Anak Domba Allah, atau Mempelai Pria Sorga yang lebih kita kenal sebagai “Suami” bagi sidang gereja-Nya (pasal 19:6-7). rn

 



Post a comment