“Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
(2 Tesalonika 2:13-14)
Dari ayat di atas, nyatalah bahwa Tuhan mengasihi kita, dibuktikan Dia telah memanggil dan memilih kita untuk diselamatkan, jadi bukan kita yang memilih Tuhan. Inilah suatu keistimewaan dari Allah. Walaupun demikian, kita akan mengalami banyak pergumulan, salah satunya adalah dibenci oleh dunia, seperti yang dikatakan Tuhan dalam Injil Yohanes 15:18-19. Menurut 1 Yohanes 5:19, dunia ini sedang dikuasai oleh si jahat, yaitu iblis, sehingga Yohanes 15:25 mengatakan, dunia bisa membenci kita tanpa alasan.
Jika kita membaca 2 Tesalonika 1:3-5, sebagai pilihan yang diselamatkan Allah, maka sorga menjadi bagian dari kita. Namun kita harus mengoreksi diri sendiri, yaitu apakah iman kita di dalam Kristus semakin bertambah (dibuktikan dengan setia beribadah), dan kasih kita terhadap sesama semakin kuat. Kekuatan dan ketabahan iman akan nyata saat kita menghadapi segala penganiayaan dan penindasan, berupa kesulitan-kesulitan yang kita hadapi karena Kristus. Setelah berhasil melalui semuanya itu, kita akan layak dinyatakan sebagai warga kerajaan Allah, atau Filipi 3:20-21 menyebutkannya sebagai warga sorga.
Menurut 2 Tesalonika 1:11, orang yang dinyatakan layak menjadi warga kerajaan sorga berarti layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendak orang itu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imannya. Efesus 1:18-21 mengatakan, kekuatan Tuhan ini berasal dari kehebatan kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, yang jauh lebih tinggi daripada segala pemerintah dan penguasa yang ada di dunia. Roma 8:33-34 juga menyatakan, bahwa kuasa Tuhan sanggup membela orang-orang pilihan-Nya.
Dua hal penting yang perlu kita perhatikan seperti yang tersebut di atas, yaitu:
- Kekuatan Tuhan menyempurnakan untuk berbuat baik
- Dan menyempurnakan segala pekerjaan iman (= pelayanan)
Oleh kekuatan Tuhan, kita harus berbuat baik dan melayani Tuhan.
Perbuatan baik
Salah satu contoh bisa kita dapatkan dari Markus 14:3-9, yaitu ketika Tuhan Yesus berada di rumah Simon, yang telah sembuh dari penyakit kustanya. Simon yang telah ditahirkan itu mengundang Tuhan untuk makan di rumahnya. Ketika itu datanglah seorang perempuan membawa minyak narwastu murni yang mahal harganya, kemudian dicurahkannya pada tubuh Yesus. Pada Injil lain, perempuan ini terkenal sebagai perempuan berdosa. Kisah ini merupakan gambaran dari ungkapan rasa syukur Simon dan perempuan tersebut kepada Tuhan Yesus, dengan caranya masing-masing. Tetapi pada ayat 5 terdapat reaksi dari beberapa orang yang menganggap bahwa perbuatan perempuan itu adalah suatu pemborosan. Namun Tuhan Yesus membelanya, dengan berkata bahwa itu adalah suatu perbuatan baik bagi tubuh-Nya, yakni tubuh Kristus.
Segala korban persembahan kita kepada Tuhan pasti dinilai sebagai perbuatan baik. Persembahan kepada Tuhan berbeda dengan pemberian kepada orang miskin atau bersedekah. Biasanya orang bersedekah hanya sekadarnya dan tidak mungkin memberi sesuatu yang mahal. Sebaliknya, saat memberi persembahan janganlah seperti kita bersedekah; berilah yang terbaik kepada Tuhan. Dan pada umumnya, yang terbaik pasti bernilai mahal. Memang, bila kita tidak memahami pelayanan bagi tubuh Kristus, hal ini dapat dikatakan sebagai suatu pemborosan. Tetapi Amsal 21:20 dan 29:3 menuliskan, bahwa yang disebut memboroskan harta adalah apa yang dilakukan oleh orang bebal dan yang bergaul dengan pelacur. Oleh sebab itu, janganlah kita merasa sayang untuk memboroskan harta dunia bagi tubuh Kristus, karena kita bukan lagi warga dunia, melainkan telah menjadi warga sorga.
Apa yang dilakukan oleh perempuan ini, di mata Tuhan adalah untuk persiapan penguburan-Nya. Berarti masih ada kesempatan untuk “memboroskan harta” kita bagi tubuh Kristus. Pada Markus 16:1-6 terdapat beberapa perempuan yang datang ke kubur untuk meminyaki tubuh Yesus, tetapi terlambat, karena Tuhan Yesus sudah bangkit, yang berarti sudah tidak ada kesempatan bagi mereka untuk berbuat baik. Demikian halnya dengan pelayanan-pelayanan yang kita hadapi saat ini sebagai gerak dari tubuh Kristus. Sudahkah kita melakukan perbuatan baik untuk tubuh-Nya? Berbuat baik untuk tubuh Kristus sama dengan turut andil dalam pembentukan tubuh Kristus, yakni sidang mempelai perempuan Tuhan.
Lewat pemberitaan Firman kali ini, kita diingatkan bahwa masih ada kesempatan untuk mempersembahkan korban, baik berupa harta, doa, maupun tenaga kita kepada Tuhan. Dia mau agar kita berbuat baik bukan hanya untuk orang miskin, tetapi juga untuk tubuh Kristus. Oleh sebab itu, jangan sampai kita terlambat. Haleluya, amin. rn