“Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar.” (1 Yohanes 3:7)
Bila kita membaca Surat Roma 3:4, tertulis bahwa Allah adalah benar dan semua manusia pembohong. Kedua hal ini harus benar-benar kita yakini, agar terjadi pengakuan di hadapan Tuhan. Sebab menjadi pembohong berarti menjadi anak-anak iblis, yang adalah bapa pembohong. Jika mau mengakui keadaan kita, maka Tuhan akan mengampuni. Tetapi jika tetap hidup di dalam kebohongan, iblis akan memutarbalikkan segala sesuatu sehingga kebenaran semakin tidak ada pada kita.
Dusta atau bohong, sepertinya adalah dosa yang sepele, tetapi ini sejajar dengan dosa-dosa lainnya seperti: cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk, zinah, banci, dan pemburit. 1 Korintus 5:11 menasihatkan supaya kita tidak bergaul dan makan bersama-sama dengan penipu, yang menurut pasal 6:9-11 dikatakan sebagai hal yang menyesatkan, dan penipu tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, atau dengan kata lain tidak dapat masuk sorga. Dahulu memang hidup kita seperti itu, tetapi sekarang kita sudah memberi diri untuk disucikan dan dibenarkan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sehingga jangan mau disesatkan kembali.
Ada tiga hal yang menjadi akibat bagi pendusta atau orang yang mencintai dusta, yaitu:
1. Namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan (Wahyu 21:25-27)
2. Ia harus tinggal di luar Yerusalem baru (Wahyu 22:14-15)
3. Ia akan masuk ke dalam api neraka; masuk ke dalam kematian yang kedua (Wahyu 21:7-8).
Pada poin kedua, selain pendusta, terdapat pula anjing-anjing, yang tidak boleh masuk kota Yerusalem baru. 2 Petrus 2:20-22 menjelaskan, bahwa anjing dapat kembali ke muntahnya, sebagai gambaran dari orang-orang yang murtad atau meninggalkan Tuhan dengan kembali pada kehidupan lama, yang keadaannya jauh lebih buruk dari pada semula.
Poin ketiga menyebutkan, bahwa pendusta akan mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang (neraka) sebagai kematian yang kedua. Padahal di dalam Ibrani 9:27 tertulis bahwa manusia ditetapkan mati satu kali (mati tubuh) dan sesudah itu dihakimi. Jika sebelumnya selalu hidup di dalam dusta, ia pasti akan mengalami kematian yang kedua, yakni neraka, yang menurut Matius 25:41 seharusnya tersedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Wahyu 19:20 dan 20:9-10 menubuatkan bahwa antikris dan nabi-nabi palsu, yang menyesatkan manusia, akan dilemparkan hidup-hidup ke dalam neraka, berkumpul dengan iblis, yang pada akhirnya juga akan dilemparkan ke dalamnya.
Hendaknya kita bersyukur, karena 1 Petrus 3:18 menuliskan bahwa Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita; Ia yang benar bagi orang-orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah. Karena Dialah, kita tidak akan masuk ke dalam kematian kedua di dalam neraka yang kekal, melainkan mendapatkan hidup yang kekal. Menurut 1 Yohanes 5:11-15, hidup kekal itu ada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kita harus percaya kepada-Nya. Ini merupakan janji yang akan terjadi kelak. Sedangkan untuk waktu sekarang, akan berlaku bahwa segala doa kita dikabulkan Tuhan.
Kita harus percaya kepada Kristus yang adalah benar, bahwa Ia telah mati untuk kita, orang-orang yang tidak benar, supaya dibenarkan dan memiliki kepastian hidup yang kekal. Dan sementara kita masih hidup di dalam dunia, ada kepastian bahwa segala doa kita akan dikabulkan Tuhan. Haleluya! zha