“Tetapi sekarang, beginilah Firman Tuhan yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” (Yesaya 43:1).
Sesungguhnya bangsa Israel adalah bangsa yang sangat beruntung, sebab Tuhan telah memilih mereka sebagai umat pilihan-Nya, dan memberikan jaminan yang luar biasa berupa pembelaan dan pemeliharaan, meskipun mereka mendukakan hati Tuhan. Tetapi Tuhan adalah setia dan adil, karena kita sebagai bangsa kafir tidak dibiarkan-Nya. Melalui korban-Nya di kayu salib, kita yang mau percaya, ditebus dan diselamatkan. Sebagai orang percaya, kita layak disebut anak-anak atau keturunan Abraham, yang adalah nenek moyang bangsa Israel. Jadi secara rohani, kita sejajar dengan mereka.
Apabila dikaji lebih dalam, Kitab Yesaya 43:1 terkait erat dengan Injil Lukas 2:1-9, yang mengisahkan tentang kelahiran Tuhan Yesus. Bertepatan dengan waktu itu, Kaisar Agustus mengeluarkan perintah untuk mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Pendaftaran ini sama halnya dengan penyebutan nama. Yusuf dan Maria pun pergi ke Betlehem untuk mendaftarkan nama mereka. Hal yang sama pasti dilaksanakan pula oleh para gembala, yang menjadi saksi-saksi pertama tentang kelahiran Tuhan Yesus.
Mengapa para gembala yang pertama kali diberitahu tentang kelahiran Yesus? Menurut Matius 15:24, Tuhan Yesus diutus ke dunia kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Berarti Tuhan datang sebagai gembala. Jika kepunyaan Tuhan pada Yesaya 44:5 ada penyebutan nama, yaitu Yakub dan Israel, maka Tuhan hendak mengumpulkan kepunyaan-Nya kembali, menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya, seperti yang dapat kita baca pada Yeremia 31:10.
Sebelumnya, pada Mazmur 78:70-72, Tuhan sudah mengangkat seorang dari Betlehem, yaitu Daud, untuk menjadi gembala atas Israel. Perlu kita ketahui, Tuhan Yesus disebut sebagai akar Daud, atau keturunan Daud. Berarti ada kesamaan antara Yesus dengan Daud. Kemudian jika kita membaca pada ayat 50-53, terdapat perbedaan sikap Tuhan terhadap kawanan domba kepunyaan-Nya dengan yang bukan. Tuhan membiarkan murka-Nya berkobar terhadap Mesir, yang bukan kepunyaan Tuhan, dengan menyerahkan mereka kepada maut, tetapi Ia melindungi dan menuntun domba-domba-Nya dengan tenteram, sehingga tidak gemetar; karena pembelaan dan pemeliharaan dari Tuhan.
Tidak hanya itu saja, dari Injil Yohanes 10:11, 3-5 dapat kita lihat bahwa Tuhan sebagai gembala yang baik, rela memberikan nyawa-Nya untuk membela domba-domba-Nya. Oleh sebab itu kita tidak perlu mengenal gembala lain selain Tuhan Yesus Kristus. Domba yang disebut namanya akan mengikuti gembala dari belakang, dengan mendengarkan suaranya. Itulah syarat penggembalaan.
Mereka yang tidak mau digembalakan dan hanya percaya pada dirinya sendiri, digambarkan oleh Mazmur 49:8-15, seperti domba yang meluncur ke dalam dunia orang mati dan digembalakan oleh maut. Tapi jika kita mau digembalakan, maka ayat 16 mengatakan, Allah akan membebaskan nyawa kita dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik kita. Dan janji Tuhan yang terdapat pada Yehezkiel 34:25-31 adalah Tuhan akan menjadikan segala yang di sekitar gunung-Nya menjadi berkat, mencurahkan hujan berkat pada waktunya, dan meniadakan binatang buas sehingga kita dapat tinggal dengan aman dan tenteram, tidak dikejutkan oleh apapun.
Apabila nama kita telah dipanggil dan terdaftar menjadi kepunyaan Tuhan, maka kita harus masuk ke dalam penggembalaan-Nya, untuk mendapatkan pembelaan dan pemeliharaan-Nya. Tuhan memberkati kita. dy