Korban Paskah Membawa Kita Kepada Allah
Uncategorized
Jika kita dapat melayani Tuhan, itu adalah berkat karena Dia masih memberi kesempatan bagi kita, setelah membenarkan dan meluputkan kita dari hukuman dosa. Melalui korban Paskah di dalam 1 Petrus 3:18, kita dibawa untuk datang kepada Allah. Dosa dan kesalahan telah membuat manusia tidak mau mencari Allah sehingga, seperti yang tertulis di dalam Yohanes 6:44 dan 65, tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Yesus jika ia tidak ditarik oleh Bapa.
Ibrani 10:19-20, 22 menuliskan, oleh karena darah Yesus, kita memiliki keberanian untuk masuk ke tempat kudus. Tirai penghalang antara kita dengan Allah telah dirobek-Nya pada saat Ia menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, sehingga hubungan kita dengan Allah kembali terbuka. Oleh karena itu marilah kita menghadap kapada-Nya dengan tulus ikhlas dan iman yang teguh, sebab telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air murni, yakni Firman Tuhan.
- Tulus ikhlas → ibadah dan pelayanan tanpa paksaan
- Iman yang teguh → berdasarkan Firman
- Hati nurani yang bersih → hati yang baik dan sungguh-sungguh
Setelah hati nurani kita dibebaskan dari segala kejahatan melalui korban salib-Nya, Titus 2:12-14 menuliskan, Ia menguduskan kita sebagai umat kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. 2 Korintus 7:1 juga menasihatkan supaya kita menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani untuk dipersembahkan kepada Tuhan, agar iblis tidak dapat merebut tubuh kita melalui kesenangan dunia dengan segala kejahatannya.
Mazmur 73:27-28 (bandingkan dengan Ibrani 10:38-39) mengatakan, bahwa sesungguhnya orang yang jauh dari Tuhan pasti binasa, karena Tuhan tidak berkenan lagi kepadanya. Hanya dekat pada Allah, seperti di dalam Mazmur 62:2-3 dan 6-7, kita menjadi tenang karena pada-Nya ada keselamatan, yang bersumber pada korban salib Tuhan Yesus.
Setelah mengetahui bahwa kita berasal dari kebenaran, 1 Yohanes 3:19-22 dan 5:14-15 menuliskan, kita boleh menenangkan diri di hadapan-Nya dan memiliki keberanian untuk mendekati Allah, bahkan meminta apa saja kepada-Nya dan memperolehnya. Haleluya! Amin! rk