PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mei
11

Pertobatan membawa kita pada keselamatan

Pertobatan membawa kita pada keselamatan
Uncategorized

Bacaan: Lukas 23:39-43

 Keadaan manusia pada umumnya adalah seperti kedua penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus, yaitu tidak ada kebenaran. Namun Ia telah menyediakan keselamatan bagi orang yang mau bertobat, melalui korban penghapusan dosa di kayu salib, karena Ia tidak ingin kita ditimpa murka Allah (Roma 5:8-10; 1 Timotius 2:3-6; 1 Tesalonika 5:9-11). Keselamatan ini meliputi segala aspek, baik ketika sedang berjaga-jaga maupun ketika sedang tidur, kita senantiasa bersama-sama Dia. Oleh sebab itu, Roma 2:4-5 menasihati kita supaya jangan mengeraskan hati dan menganggap sepi kemurahan Allah yang menuntun kita pada pertobatan.
 Orang yang mengeraskan hati digambarkan seperti tanaman semak duri. Apabila ia tidak mau bertobat dengan sungguh-sungguh setelah mendengarkan suara Firman Tuhan, semak duri itu bagaikan disirami air sehingga makin tumbuh subur. Ketika musim kering, saat hidupnya jauh dari Firman, durinya akan menjadi keras dan tajam. Nampaknya tanaman itu kering dan mati, namun ketika disirami air kembali, ia hidup lagi. Akibatnya, dosanya makin merajalela dan tidak mengalami perubahan hidup karena keadaan itu selalu berulang.
 Sikap yang dilakukan oleh salah satu penjahat yang tersalib di samping Yesus adalah:
1. Lukas 23:41, mau mengakui bahwa Kristus adalah benar, serta menyadari bahwa karena kesalahannya, ia layak dihukum. Ini merupakan tanda bahwa ia mau bertobat.
2. Lukas 23:42, ia mengakui bahwa Yesus adalah Raja (bandingkan dengan Yohanes 19:19), berarti telah mengalami pencelikan mata rohani untuk mengenal Dia, sehingga ia berani memohon agar Yesus mengingat dia.
Melihat sikapnya ini, maka pada Lukas 23:43 Tuhan mengabulkan permohonannya dengan berkata, “... sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus,” yang berarti bahwa ia diselamatkan.
 Sedangkan penjahat yang satunya tetap mengeraskan hati bahkan menghujat Yesus, dengan berkata, “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Ia tidak mengenal pribadi Yesus secara benar, bahwa andaikata Yesus menyelamatkan diri-Nya dari kayu salib, maka semua manusia tidak akan ada yang selamat.
 Hendaknya kita tidak mengeraskan hati, terutama selama masih dikatakan “hari ini” (Ibrani 3:13). Dengan bertobat kepada Tuhan, maka apa saja yang kita minta dan doakan, pasti Dia kabulkan hari ini juga. Amin! pi



Post a comment