Bacaan: 1 Yohanes 5:6
Arti dari Kristus adalah: Yang diurapi (= Mesias, Isa al Masih). Karena Kristus adalah benar (1 Yohanes 3:7), maka Roh yang mengurapi-Nya adalah Roh Kebenaran. Sebaliknya, roh yang ada pada manusia adalah roh dusta, yang berasal dari iblis sebagai bapa pembohong. Roh ini disebarkan iblis ke seluruh dunia dan pada akhirnya akan masuk ke dalam gereja sehingga memunculkan roh antikristus (pasal 2:21-22).
Di dalam antikristus tidak ada kebenaran sehingga ia akan tampil dengan menyebarkan pengajaran dan roh yang palsu, melalui nabi-nabi palsu yang bermunculan di akhir zaman. Pengaruhnya akan membuat jemaat memiliki roh pemberontak terhadap kebenaran Firman Tuhan dan apabila gereja Tuhan berhasil disesatkan, iblis akan dapat menguasai seluruh dunia ini. Oleh karena itu, supaya tidak disesatkan, berdirilah teguh di atas Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah yang telah kita terima, di dalam satu pengajaran dan satu Roh Mempelai.
Roh Kebenaran adalah Roh dari Kristus, Mempelai Pria Sorga. Kristus sebagai Mempelai, dapat kita lihat di dalam 1 Korintus 15:22 dan 45, yang menyebutkan bahwa Adam pertama adalah makhluk yang hidup, tetapi Adam akhir, yaitu Kristus, adalah Roh yang menghidupkan. Adam adalah suami atau mempelai pria dari Hawa. Kristus adalah Suami atau Mempelai Pria bagi gereja Tuhan. Jika seseorang memiliki Roh Mempelai, ia juga harus memiliki Pengajaran Mempelai, dan sebaliknya. Yang memiliki hanya salah satu dari itu, lama-kelamaan akan dapat menjauh dari kebenaran karena roh atau pengajarannya tidak sama.
Setelah mengetahui bahwa ada dua hal: Roh Kebenaran sebagai Roh dari Adam yang akhir (= Roh Mempelai) dan roh yang menyesatkan, yaitu roh antikristus, maka kita harus menguji setiap roh, apakah mereka berasal dari Allah (1 Yohanes 4:6).
Di dalam Kisah 2:1-4 terjadi pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, sehingga lahirlah gereja Tuhan. Roh yang turun adalah Roh Kebenaran – bukannya roh penyesat, yang ditandai dengan angin dan api. Peristiwa ini merupakan suasana mempelai, karena di mata orang banyak yang menyaksikan, mereka dikatakan sedang mabuk oleh anggur manis (ayat 13). Anggur manis adalah anggur baru, yang disediakan pada pesta mempelai.
Apabila kita membaca Kidung Agung, maka terdapat hubungan bahwa tanda angin dan api dari Roh Kudus berhubungan dengan kasih mempelai.
1. Roh Kudus dalam tanda angin yang memenuhi seluruh rumah, memang tidak kita ketahui dari mana datangnya dan ke mana Ia pergi, tetapi dapat dirasakan (Yohanes 3:8).
Di dalam Kidung Agung 4:16; 5:1 dikatakan, bahwa angin utara dan angin selatan diundang masuk ke dalam kebun mempelai wanita, supaya semerbak bau rempah-rempah, dan mempelai pria datang untuk memakan buah-buahnya yang lezat dan meminum anggurnya sampai mabuk cinta, bahkan kasih mempelai itu rasanya jauh lebih nikmat dari pada anggur (pasal 4:10). Biarlah kita dipenuhi oleh Roh Mempelai sehingga senantiasa mabuk cinta kepada Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga.
2. Roh Kudus dalam tanda lidah-lidah api, hinggap pada masing-masing pribadi, seperti yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis di dalam Matius 3:11, bahwa Tuhan Yesus akan membaptis kita dengan Roh Kudus dan dengan api. Oleh sebab itu, setiap pribadi kita, baik anak-anak sampai kepada orang-orang tua, harus dikuasai oleh Roh Kudus (Kisah 2:17).
Tanda api yang digambarkan di dalam Kidung Agung 8:6-7, adalah api kasih mempelai yang terus menyala seperti nyala apinya Tuhan, yang tidak dapat dipadamkan oleh air yang banyak maupun segala harta benda. Begitulah dengan kehidupan kita, yang memiliki kasih mempelai kepada Tuhan. Sekalipun banyak tantangan dan cobaan, bahkan tawaran harta benda yang banyak, tidak akan dapat menghambat kasih kita kepada-Nya.
Milikilah Roh Kebenaran di dalam kehidupan kita, agar tidak mudah dipisahkan dari kasih Mempelai Pria Sorga sampai Ia datang kembali untuk menjemput kita. Maka pada saat seorang antikristus itu muncul, mempelai perempuan Tuhan telah diangkat dan diloloskan dari kuasanya, karena Dia Pembela dan Pemelihara kita. Pi