Kristus adalah Kepala, Penolong Kita
Uncategorized
Ayat Pokok: Efesus 5:22-23
Kristus sebagai Kepala jemaat bagaikan seorang
suami terhadap istrinya, yaitu bertanggung jawab untuk menyelamatkan atau
menolong tubuh-Nya, sidang mempelai perempuan-Nya.
Dalam Kidung Agung 6:8-9 terdapat beberapa
status dari gereja Tuhan. Status sebagai permaisuri adalah gereja atau jemaat
yang mengetahui benar-benar tentang pengajaran mempelai. Selir adalah jemaat
mengetahui tentang mempelai tetapi secara tidak sah. Sedangkan dara-dara adalah
gereja yang mencalonkan diri menjadi mempelai Tuhan dengan menguduskan diri
atau hidup dalam kesucian. Status sebagai istri Tuhan ialah yang disebut
“satu-satunya merpatiku” dan memiliki tanda kelahiran, dengan dikatakan, “...
satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya ...” Dan
Tuhan adalah contoh sempurna sebagai Suami karena hanya ada satu-satunya istri,
tidak ada istri-Nya yang lain.
Sebagai Kepala, Kristus menyelamatkan tubuh
atau jemaat, yang dibuktikan dengan membela dan memelihara (Efesus 5:29). Hal
ini senada dengan Ibrani 13:5 yang menuliskan, bahwa sekali-kali Dia tidak akan
membiarkan (= mau memelihara) dan tidak akan meninggalkan (= mau membela).
Pertolongan-Nya adalah pasti sehingga tak perlu diragukan lagi.
1 Samuel 7:8-14 mengisahkan tentang kaum
Israel yang meminta kepada Samuel supaya jangan berhenti berseru bagi mereka
kepada Tuhan, supaya Ia menyelamatkan mereka dari tangan orang Filistin.
Kemudian Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu dan mempersembahkan
seluruhnya kepada Tuhan sebagai korban bakaran, lalu berseru kepada-Nya. Maka
Tuhan menjawab doa Samuel dan menolong Israel dengan suara-Nya yang mengguntur
dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin (ayat 10).
Kita diingatkan pada korban Tuhan Yesus
sebagai Anak Domba yang menjadi rahasia kemenangan kita. Penyembelihan anak
domba merupakan tanda bahwa Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi
yang menyerahkannya bagi kita semua. Ini adalah bukti bahwa Dia berpihak kepada
kita dan menjadi Pembela (Roma 8:31-34). Saat kita merasa lemah tak berdaya,
Roh Kudus-Nya akan membantu mengangkat doa kita kepada Tuhan dan Dia akan
menjawab serta turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
(ayat 26-28). Tuhan tidak meninggalkan kita dibuktikan dengan Roh itu berdoa
untuk orang-orang kudus. Tuhan tidak membiarkan kita dinyatakan dengan Dia
turut bekerja dalam segala sesuatu. Maka tentang semuanya itu kita dapat
berkata, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (ayat
31-32).
Anak Domba yang diberikan kepada gereja adalah
bukti kemenangan yang melebihi orang-orang yang menang (Roma 8:37), dengan Dia
sendiri yang datang menolong kita. Atas pertolongan Tuhan sebagai Kepala maka
kita sambut dengan sorak kemenangan mempelai: “Haleluya!” (Wahyu 19:6-7).
Hendaknya segala kemenangan dan kemuliaan kita kembalikan kepada Tuhan, karena
sampai sekarang Tuhan menolong kita (= Eben-haezer).
zha