Ayat Pokok: 1 Samuel 7:12
Pertolongan Tuhan tidak hanya terjadi pada
suatu waktu melainkan berkesinambungan atau terus-menerus sampai sekarang.
Seperti ucapan Samuel setelah meletakkan batu di antara Mizpa dan Yesana:
Eben-haezer, yaitu sampai di sini (sampai sekarang) Tuhan menolong kita.
Eben-haezer berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah batu penolong.
Pada 1 Samuel 4:1-11 terdapat suatu tempat
dekat kota Eben-haezer, yang mengalami peristiwa peti perjanjian dirampas oleh
orang Filistin. Ini merupakan Eben-haezer lama. Peti perjanjian adalah alat
yang ada di dalam Tabernakel, terletak di dalam Ruang Mahasuci, tempat Allah
berhadirat. Pada Eben-haezer yang lama, walaupun ada peti perjanjian, bangsa
Israel tetap kalah dalam perang. Selain itu, mereka telah berpaling dari Tuhan
dan beribadah kepada Baal. Kata “Baal” pertama kali memang ditujukan kepada
Tuhan. Namun ketika menyembah berhala mereka menyebutnya: Baal dan memanggil
Tuhan dengan Yahweh. Baal artinya tuan/suami dan Asytoret adalah dewi kesuburan
orang Mesopotamia. Keduanya melambangkan mempelai palsu, lawan dari Pengajaran
Mempelai (= peti perjanjian), di mana Tuhan sebagai Suami dan gereja Tuhan
sebagai istri-Nya.
Itulah gambaran dari gereja Tuhan yang
memiliki Pengajaran Mempelai namun masih hidup dalam cara lama. Karena
mempunyai peti
perjanjian di mana Allah
berhadirat, bangsa Israel merasa tidak perlu bantuan doa kepada Samuel sebagai
hamba Tuhan dan bertindak menurut hawa nafsunya. Akibatnya, mereka dikalahkan
oleh orang Filistin. Bahkan akibat kekalahan yang fatal serta dirampasnya peti
perjanjian (= kehilangan Pengajaran Mempelai), istri Pinehas yang hamil tua
mendadak melahirkan dan menamai anaknya, Ikabod, artinya: telah lenyap/hilang
kemuliaan dari Israel. Ia sendiri telah kehilangan karena kematian suami dan
ayah mertuanya, ditambah dengan kekalahan Israel.
Sementara itu, 1 Samuel 5:1-8 mengisahkan
bahwa akibat merampas peti perjanjian, orang Filistin sebagai bangsa kafir
mengalami musibah bertubi-tubi. Pada tubuh mereka terjadi borok-borok sehingga
tubuh menjadi rusak. Dagon sebagai berhala orang Filistin pun jatuh di hadapan
peti perjanjian karena Allah melawan keras adanya berhala. Sehingga walaupun
peti perjanjian dipindah-pindahkan, tetap terjadi musibah antara lain di Asdod,
Gat, dan Ekron.
Walaupun bangsa Israel kalah karena kesalahan
mereka sendiri, masih ada kesempatan bagi mereka untuk bertobat, yaitu dengan
kembali beribadah hanya kepada Tuhan, hati yang tertuju hanya kepada Tuhan,
serta menjauhkan segala berhala (1 Samuel 7:2-4). Pertobatan mereka ditandai
dengan menjauhkan para Baal dan Asytoret kemudian menimba air dan
mencurahkannya di hadapan Tuhan serta berpuasa, lalu meminta Samuel berdoa
untuk mereka sambil mempersembahkan korban kepada Tuhan (ayat 5-11). Saat
Filistin kembali menyerang, Tuhan menjawab doa Samuel dan maju melawan orang
Filistin sampai mereka terpukul kalah. Setelah itu ada Eben-haezer yang baru,
yaitu sampai di sini Tuhan menolong kita.
Dalam ibadah kepada Tuhan ada tanda: air (1
Samuel 7:6) untuk mencuci atau Firman yang menyucikan (Ibrani 10:22; Yehezkiel
36:25-26), doa (ayat 8) yang berhubungan dengan Roh (Roma 8:26-27), serta
korban anak domba (ayat 9) yang menggambarkan korban Kristus (Roma 8:35-37).
Saat beribadah, kita perlu disucikan oleh air Firman, berdoa dan didoakan di
dalam Roh, serta membawakan korban persembahan sebagai cinta kasih kita
kepada-Nya, yang telah lebih dulu berkorban untuk kita. Ibadah yang demikian
tidak akan sia-sia dan pasti ada pertolongan Tuhan yang memberi kemenangan.
Berkat pertama dari ibadah dan pelayanan
kepada Tuhan: berkat makanan dan minuman, dijauhkan dari penyakit, tidak ada
keguguran atau mandul, serta Tuhan menggenapkan tahun umur kita (Keluaran
23:24-26). Ini merupakan berkat pemeliharaan Tuhan. Berkat yang kedua adalah
dibela Tuhan terhadap semua musuh (ayat 27-33). Meskipun pembelaan Tuhan
sepertinya terjadi sedikit demi sedikit, namun kemenangan dari Tuhan adalah
pasti! Apabila gereja Tuhan mengalami pembaruan, maka terjadi Eben-haezer. Batu
adalah Tuhan Yesus. Dan sebagai Kepala jemaat, Dia adalah Batu penolong kita.
zha