PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
7

Batu Penolong

Batu Penolong
Uncategorized

Ayat Pokok: 1 Samuel 7:12

 

Pertolongan Tuhan tidak hanya terjadi pada suatu waktu melainkan berkesinambungan atau terus-menerus sampai sekarang. Seperti ucapan Samuel setelah meletakkan batu di antara Mizpa dan Yesana: Eben-haezer, yaitu sampai di sini (sampai sekarang) Tuhan menolong kita. Eben-haezer berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah batu penolong.

 

Pada 1 Samuel 4:1-11 terdapat suatu tempat dekat kota Eben-haezer, yang mengalami peristiwa peti perjanjian dirampas oleh orang Filistin. Ini merupakan Eben-haezer lama. Peti perjanjian adalah alat yang ada di dalam Tabernakel, terletak di dalam Ruang Mahasuci, tempat Allah berhadirat. Pada Eben-haezer yang lama, walaupun ada peti perjanjian, bangsa Israel tetap kalah dalam perang. Selain itu, mereka telah berpaling dari Tuhan dan beribadah kepada Baal. Kata “Baal” pertama kali memang ditujukan kepada Tuhan. Namun ketika menyembah berhala mereka menyebutnya: Baal dan memanggil Tuhan dengan Yahweh. Baal artinya tuan/suami dan Asytoret adalah dewi kesuburan orang Mesopotamia. Keduanya melambangkan mempelai palsu, lawan dari Pengajaran Mempelai (= peti perjanjian), di mana Tuhan sebagai Suami dan gereja Tuhan sebagai istri-Nya.

 

Itulah gambaran dari gereja Tuhan yang memiliki Pengajaran Mempelai namun masih hidup dalam cara lama. Karena mempunyai peti   perjanjian di mana Allah berhadirat, bangsa Israel merasa tidak perlu bantuan doa kepada Samuel sebagai hamba Tuhan dan bertindak menurut hawa nafsunya. Akibatnya, mereka dikalahkan oleh orang Filistin. Bahkan akibat kekalahan yang fatal serta dirampasnya peti perjanjian (= kehilangan Pengajaran Mempelai), istri Pinehas yang hamil tua mendadak melahirkan dan menamai anaknya, Ikabod, artinya: telah lenyap/hilang kemuliaan dari Israel. Ia sendiri telah kehilangan karena kematian suami dan ayah mertuanya, ditambah dengan kekalahan Israel.

 

Sementara itu, 1 Samuel 5:1-8 mengisahkan bahwa akibat merampas peti perjanjian, orang Filistin sebagai bangsa kafir mengalami musibah bertubi-tubi. Pada tubuh mereka terjadi borok-borok sehingga tubuh menjadi rusak. Dagon sebagai berhala orang Filistin pun jatuh di hadapan peti perjanjian karena Allah melawan keras adanya berhala. Sehingga walaupun peti perjanjian dipindah-pindahkan, tetap terjadi musibah antara lain di Asdod, Gat, dan Ekron.

 

Walaupun bangsa Israel kalah karena kesalahan mereka sendiri, masih ada kesempatan bagi mereka untuk bertobat, yaitu dengan kembali beribadah hanya kepada Tuhan, hati yang tertuju hanya kepada Tuhan, serta menjauhkan segala berhala (1 Samuel 7:2-4). Pertobatan mereka ditandai dengan menjauhkan para Baal dan Asytoret kemudian menimba air dan mencurahkannya di hadapan Tuhan serta berpuasa, lalu meminta Samuel berdoa untuk mereka sambil mempersembahkan korban kepada Tuhan (ayat 5-11). Saat Filistin kembali menyerang, Tuhan menjawab doa Samuel dan maju melawan orang Filistin sampai mereka terpukul kalah. Setelah itu ada Eben-haezer yang baru, yaitu sampai di sini Tuhan menolong kita.

 

Dalam ibadah kepada Tuhan ada tanda: air (1 Samuel 7:6) untuk mencuci atau Firman yang menyucikan (Ibrani 10:22; Yehezkiel 36:25-26), doa (ayat 8) yang berhubungan dengan Roh (Roma 8:26-27), serta korban anak domba (ayat 9) yang menggambarkan korban Kristus (Roma 8:35-37). Saat beribadah, kita perlu disucikan oleh air Firman, berdoa dan didoakan di dalam Roh, serta membawakan korban persembahan sebagai cinta kasih kita kepada-Nya, yang telah lebih dulu berkorban untuk kita. Ibadah yang demikian tidak akan sia-sia dan pasti ada pertolongan Tuhan yang memberi kemenangan.

 

Berkat pertama dari ibadah dan pelayanan kepada Tuhan: berkat makanan dan minuman, dijauhkan dari penyakit, tidak ada keguguran atau mandul, serta Tuhan menggenapkan tahun umur kita (Keluaran 23:24-26). Ini merupakan berkat pemeliharaan Tuhan. Berkat yang kedua adalah dibela Tuhan terhadap semua musuh (ayat 27-33). Meskipun pembelaan Tuhan sepertinya terjadi sedikit demi sedikit, namun kemenangan dari Tuhan adalah pasti! Apabila gereja Tuhan mengalami pembaruan, maka terjadi Eben-haezer. Batu adalah Tuhan Yesus. Dan sebagai Kepala jemaat, Dia adalah Batu penolong kita.

 

zha

 

 

 



Post a comment