Bacaan: Kejadian 5:21-24; Ibrani 11:5-6
Di luar Tuhan tidak ada kebenaran. Jikalau ada, itu adalah kebenaran diri sendiri. Orang yang hidup di luar Tuhan Yesus akan mudah bergaul dengan iblis/setan. Gereja Tuhan dan anggota tubuh Kristus haruslah bergaul dengan Allah.
Henokh adalah generasi ketujuh dari Adam. Ia hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun dan kemudian ia tidak mengalami kematian karena telah diangkat Tuhan hidup-hidup, berkenan kepada Allah. Seseorang berkenan kepada Allah apabila ia memiliki iman kepada Allah (percaya bahwa Allah ada) dan sungguh-sungguh mencari Dia. Merupakan suatu kebahagiaan apabila hidup kita ini dikenan Allah, sebab dengan demikian pasti berkenan juga di antara manusia.
Roma 14:17-18 mengatakan, bahwa kerajaan Allah (ibadah) bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Bila kita melayani Tuhan dengan cara seperti ini, kita pasti berkenan kepada Allah dan dihormati manusia. Ibadah kita bukanlah soal kebutuhan jasmani, yang bila beribadah akan diberkati. Tetapi bila kita sudah berkenan kepada Allah, Dia pasti memberkati kita.
Henokh, jika dibandingkan dengan generasi Adam lainnya umurnya lebih singkat, yaitu 365 tahun dan kemudian ia diangkat Allah, sementara yang lainnya mencapai umur 900-an tahun dan kemudian mati. Berarti sebenarnya umur Henokh lebih panjang dari pada mereka karena ia tidak mengalami kematian.
Pada umur 65 tahun, Henokh mempunyai anak Metusalah. 65 = 60 + 5. 60 = 6 x 10. Angka 6 merupakan angka manusia/daging. Apabila manusia mengikuti hawa nafsu daging, ia akan menjadi manusia yang berdosa dan hidup di dalam dosa. Angka 10 merupakan angka hukum (dari 10 hukum Allah/Taurat). Apabila manusia melanggar hukum, ia akan dibayang-bayangi hukuman atau harus dihukum. Tetapi di dalam Yesus kita ada kemerdekaan dan bebas dari hukuman. Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23) dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23) karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4).
Angka 5 adalah korban salib Yesus dengan 5 luka-luka di kedua tangan dan kaki-Nya, serta pada lambungnya. Korban Yesus di kayu salib telah menanggung semua dosa kita secara cuma-cuma. Tuhan Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darah-Nya (Roma 3:23-26). Jika kita percaya kepada Yesus, kita adalah orang-orang yang telah ditebus Tuhan dan dibenarkan sesuai kasih karunia-Nya. Apa yang kita korbankan atau persembahkan kepada Tuhan, itu bukanlah untuk membayar atau membalas penebusan Tuhan kepada kita. Itu adalah suatu ibadah kepada Tuhan.
Menurut Roma 7:26 dan 8:1-2, ada hukum Allah yang juga adalah hukum maut (angka 10) dan ada hukum dosa (angka 6). Tetapi Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dari semuanya itu di dalam Kristus. Jadi pada usia 65, Henokh sebagai manusia berdosa yang seharusnya dihukum, telah mendapatkan kemerdekaan melalui korban penebusan sehingga ia dapat hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun.
Angka 3 dari 300 merujuk pada 3 alat ibadah di dalam Ruangan Suci Tabernakel. Pada Tabernakel, halaman menunjukkan pembebasan manusia dari dosa. Setelah itu ia harus masuk ke dalam Kemah Suci. Ruangan Suci adalah tempat kita bergaul dengan Allah, di mana terdapat 3 alat yang melambangkan 3 ibadah pokok kita: Pelita Emas yaitu kebaktian umum, Meja Roti adalah kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, dan Mezbah Dupa yang adalah kebaktian doa kita. Jika kita mau bergaul dengan Allah, gunakanlah kesempatan ibadah pokok kita. Selain itu, kita memiliki jam-jam doa di rumah, yakni pada jam 9, 12, dan 3. Waktu-waktu ini dapat melatih kita untuk selalu bergaul dengan Allah.
300 = 3 x 100. Angka 100 menunjukkan bahwa ibadah kita haruslah 100%, dengan sungguh-sungguh mempersembahkan tubuh, jiwa, dan roh kita kepada Tuhan. Tuhanlah yang mengukur ibadah kita (Wahyu 11:1). Jika kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, dia akan memberkati kita 100% juga dan kita memperoleh hidup yang kekal (Matius 19:29). zha