Ayat Pokok: Mazmur 87:5-7
Tuhan Yesus yang menjadikan kita sebagai anak-anak Allah supaya dapat berseru kepada-Nya, "Ya Abba, ya Bapa", bukan sekedar mengangkat anak, melainkan melalui proses kelahiran di Sion.
Sion adalah suatu tempat atau rumah Allah yang mengeluarkan pengajaran (Yesaya 2:2-3). Jika dikatakan bahwa seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya, berarti kita yang menerima Firman pengajaran yang keluar dari Sion (= pengajaran mempelai) akan mengalami kelahiran baru. Hendaknya kita bukan sekedar menjadi anggota gereja atau jemaat Tuhan, melainkan harus menjadi anak-anak sulung, yakni yang telah dilahirkan di Sion sebagai anak-anak Allah dan namanya terdaftar di sorga (Ibrani 12:22-23).
Di Sion terdapat kota Allah yang hidup yaitu Yerusalem sorgawi, yang merupakan perempuan yang merdeka; dialah ibu kita (Galatia 4:26, 28, 31). Bila kita dilahirkan di sana, kita pun adalah anak-anak yang merdeka. Dalam kemerdekaan kita dapat terbebas dari ikatan dosa sehingga dapat beribadah dan melayani Tuhan, dan pada akhirnya menjadi mempelai perempuan-Nya. Orang yang mengalami kelahiran baru oleh benih Firman, dengan sendirinya akan berubah dan menjadi baru dalam tanda kemerdekaan. Dan orang-orang yang telah lahir kembali dalam tanda kemerdekaan, pasti dapat menyanyi dan menari beramai-ramai. Menyanyi dapat berarti menceritakan kebesaran Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria dan menyaksikan Pengajaran Mempelai Alkitabiah. Sedangkan menari dapat juga berarti giat mengikuti gerak Pengajaran Mempelai Alkitabiah. Kita dapat menyanyi dan menari karena ada keyakinan bahwa segala mata air kita ada di dalamnya, yaitu sukacita.
Yesaya 66:8-13 menggambarkan kelahiran baru yang kita alami secara normal, yaitu dari rahim ibu yang Tuhan bukakan. Merupakan suatu hal yang wajar apabila seorang ibu menderita sakit melahirkan. Yang dialami oleh Sion adalah baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya. Sungguh berbeda dengan Hosea 13:12-15; 14:1, di mana terdapat anak yang dilahirkan dalam dosa dan kesalahan, yaitu: jika tidak pada waktunya ia bergerak, namun jika waktunya tiba, ia tidak mau keluar dari kandungan ibu sehingga pada akhirnya proses kelahirannya adalah melalui perut yang dibelah, yang kita kenal sekarang dengan bedah caesar. Ini merupakan gambaran dari kesalahan Efraim yang dibungkus dan dosanya disimpan, yang mengakibatkan sakit beranak yang mendahului kelahirannya, dan kemudian melahirkan seorang anak yang tidak bijaksana.
Memang kelahiran pertama kita adalah dalam dosa dan kesalahan, tetapi berbahagialah apabila kita boleh mengalami kelahiran kembali oleh benih Firman secara normal, sehingga dapat mengisap air susu murni yang menyegarkan dari ibu Sion. Susu adalah Firman Allah yang keluar dari ibu dan perempuan yang merdeka, yaitu Firman dalam pengajaran mempelai. Apabila kita dapat menghirup dan menikmatinya, kita tidak akan mencari susu atau pengajaran yang lain. Oleh susu yang murni dan yang rohani, kita dapat bertumbuh dan beroleh keselamatan (1 Petrus 1:23; 2:1-2).
Susu yang murni menyehatkan. Dengan pengajaran yang sehat, kita dapat bertumbuh menjadi dewasa. Namun kita harus mewaspadai peringatan dari 1 Timotius 6:3-6 tentang ajaran lain yang tidak sehat, yang tidak menurut Firman dan ajaran ibadah kita, yang menimbulkan bermacam-macam penyakit, seperti dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat. Orang yang demikian beribadah kepada Tuhan hanya untuk mencari keuntungan, bukan mencari Firman Tuhan. Padahal jika kita beribadah menurut ajaran sehat dan disertai rasa cukup, pasti memberi keuntungan yang besar: ada berkat damai sejahtera dan sukacita.
Bila kita mau menerima air susu yang murni dari pengajaran sehat, maka Tuhan akan mengalirkan keselamatan seperti sungai dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir (Yesaya 66:12). Keselamatan merupakan pembelaan Tuhan, sedangkan kekayaan merupakan pemeliharaan Tuhan. Selain mendapatkan pembelaan dan pemeliharaan Tuhan, kita pun akan menyusu, digendong, dan dibelai-belai di pangkuan. Seperti janji Tuhan kepada anak-anak yang mengalami kelahiran baru atau anak-anak yang tidak berlaku curang, Tuhan sendiri yang akan menyelamatkan mereka saat dalam kesesakan, tanpa mengutus siapapun. Dia pun menebus dalam kasih dan belas kasihan, mengangkat dan menggendong mereka (Yesaya 63:8-9). Tuhan sendiri yang menjadi penolong kita, anak-anak yang mengalami tanda kelahiran baru. Amin! zha