Kebaktian Paskah
Bacaan: Ibrani 13:6
Sebagai Allah yang besar, bahkan yang telah mati dan juga bangkit dan hidup, Dia sanggup melakukan perkara-perkara besar untuk memberikan pertolongan pada kita. Oleh sebab itu janganlah kita yang hidup meminta pertolongan kepada yang mati, seperti kepada arwah-arwah dan roh-roh peramal (Yesaya 8:19-20). Carilah Firman Pengajaran dan kesaksian, yang mengenalkan kita kepada Yesus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
Hidup manusia dibayang-bayangi rasa takut terhadap maut (Ibrani 2:14-15). Tetapi Tuhan mau menolong manusia yang berdarah dan berdaging ini, sehingga oleh kematian-Nya Dia telah memusnahkan iblis yang berkuasa atas maut. Kristus yang telah mati dan bangkit, serta duduk di sebelah kanan Allah malah menjadi pembela kita (Roma 8:31-34). Kuasa kebangkitan-Nya menjamin kita lebih dari pemenang (ayat 37). Karena itu, hendaknya kita berdiri teguh di atas Firman pengajaran, tidak goyah, dan giat selalu dalam melayani Tuhan karena dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah kita tidak akan sia-sia (1Korintus 15:56-58).
Bila kita membaca Zaharia 8:4-8, di Yerusalem terdapat anak laki-laki dan perempuan sampai pada kakek-kakek dan nenek-nenek. Allah mau supaya umat-Nya selamat dan Ia menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran. Oleh sebab itu, sejak masih anak-anak hendaknya mereka dilatih untuk beribadah kepada Tuhan agar mereka tetap dekat dengan Tuhan sampai lanjut usianya, terjamin keselamatannya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya. Dengan kata lain, keselamatan mereka terjamin siang dan malam.
Kemudian pada ayat 11-15 dikatakan, bahwa Tuhan menyelamatkan kita sehingga menjadi berkat. Dulu kita adalah manusia berdosa sehingga dibayang-bayangi kutuk dan malapetaka. Tetapi karena segala kutuk dan malapetaka telah ditanggung Tuhan Yesus di kayu salib, kita menjadi diberkati dan penuh dengan kebaikan Tuhan, sehingga tidak perlu menjadi takut.
Namun demikian, pada Zakharia 8:16-19 Tuhan meminta supaya kita berkata benar dan melaksanakan Firman dengan benar, tidak merancang kejahatan terhadap yang lain dan tidak mencintai sumpah palsu, karena semua itu dibenci Tuhan. Mencintai kebenaran dibuktikan dengan melaksanakan Firman Tuhan dan berkata benar. Mencintai damai dibuktikan dengan tidak merancang kejahatan dan tidak mencintai sumpah palsu.
Dalam kuasa kebangkitan Tuhan, yang kita miliki haruslah: mencintai kebenaran sebagai tanda persekutuan dengan Tuhan dan mencintai damai sebagai tanda persekutuan dengan sesama. Maka pertolongan Tuhan akan berlaku terus-menerus, dengan keselamatan-Nya yang terjadi pada kita setiap hari. mg