PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
2

Janganlah Takut, Tuhan Sanggup Menolong

Janganlah Takut, Tuhan Sanggup Menolong
Uncategorized

Ayat Pokok: Ibrani 2:14-15

Dunia dibayang-bayangi rasa takut karena iblis ikut menguasai dunia ini dan dia pun berkuasa atas maut. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita, mempelai perempuan-Nya, yang adalah kepunyaan Tuhan sendiri. Yesus telah mengalahkan iblis sehingga kita tidak usah takut.

Janganlah heran bila dunia membenci kita, anak-anak Allah, karena dunia tidak mengenal kita dan tidak mengenal Tuhan Yesus (1 Yohanes 3:13, 1). Gambaran dari dunia dapat kita lihat dalam Daniel 3:1-6. Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang kemudian ditahbiskan dan semua harus sujud menyembah patung itu. Jika tidak, sanksinya akan dicampakkan seketika itu ke dalam perapian yang menyala-nyala. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah gambaran dari anak-anak Allah yang ada tanda kelahiran baru. Jumlah mereka yang sangat sedikit bagaikan diperhadapkan pada seluruh dunia yang menyembah patung. Mungkin pula pada saat itu ada orang-orang Yahudi yang ikut menyembah patung karena takut pada ancaman raja. Mereka ini bagaikan anak-anak Allah yang tidak mengalami kelahiran baru. Tetapi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak takut terhadap ancaman tersebut dan tetap beribadah kepada Allah.

Janganlah kita takut, karena Tuhan telah menebus kita dan telah memanggil nama kita sebagai kepunyaan Tuhan (Yesaya 43:1). Nama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego disebut, membuktikan bahwa mereka pun kepunyaan Tuhan. Janji Tuhan terhadap kepunyaan-Nya adalah ketika melewati air, tidak akan dihanyutkan dan ketika melewati api, tidak akan terbakar (ayat 2).

Daniel 3:16-23 mengisahkan pengalaman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ketika harus dicampakkan ke dalam perapian akibat tidak mau patuh untuk menyembah patung berhala yang terbuat dari emas itu. Namun mereka tidak takut dan dengan yakin menegaskan kepada raja bahwa Allah yang mereka puja sanggup melepaskan mereka dari api (ayat 17). Para algojo yang mengangkat mereka untuk mencampakkan ke dalam perapian telah mati terbakar, namun para menteri melihat mereka berjalan-jalan dengan bebas di tengah perapian, bersama orang yang keempat, yang rupanya seperti anak dewa (ayat 25-26). Ketika mereka keluar dari perapian, rambut mereka tidak hangus terbakar, jubah mereka tidak berubah apa-apa, dan tidak tercium bau terbakar pada mereka (ayat 27). Itulah bukti pertolongan dari Tuhan Yesus, yang menyertai mereka saat berada di dalam perapian. Pada akhirnya, raja Nebukadnezar mengakui kehebatan Allahnya Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, serta memuji Allah (ayat 28).

Melalui pengampunan dosa, Allah telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih (Kolose 1:13-14). Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk melepaskan kita dari dunia yang jahat ini (Galatia 1:3-5). Dilemparkan ke dalam api bagaikan dijatuhi hukuman mati. Tetapi Tuhan Yesus telah dan akan menyelamatkan atau melepaskan kita karena Dia sanggup membangkitkan orang-orang mati (2 Korintus 1:8-10). Beban berat yang dihadapi anak-anak Allah janganlah membuat kita takut karena Tuhan sanggup melepaskan. Dan pertolongan-Nya tetap berlaku bagi kita sampai sekarang ini. zha



Post a comment