PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Nov
21

Mengundang Yesus sebagai Kepala

Mengundang Yesus sebagai Kepala
Uncategorized


Ayat Pokok:   Yohanes 14:23

 

Untuk melihat keajaiban pertolongan Tuhan, kita harus benar-benar menempatkan Yesus sebagai Kepala dalam kehidupan kita. Pada perkawinan di Kana, Yesus diundang dan hadir, sehingga dapat menolong saat mereka kehabisan air anggur.

 

Kita pun dapat mengundang Yesus sebagai Kepala, dengan cara mengasihi dan menuruti Firman-Nya, sehingga Bapa dan Dia akan datang dan diam bersama dengan kita. Puncaknya adalah di Yerusalem baru (Wahyu 21:3), di mana Yesus akan menyatakan diri-Nya sebagai Mempelai Pria (Yohanes 14:21). Mengasihi Yesus dengan menuruti Firman-Nya berarti pula menurut pada penggembalaan.

 

Dalam perjamuan kawin di Kana Tuhan Yesus diundang bukan hanya sebagai tamu tetapi juga sebagai Kepala yang berarti tinggal di dalamnya. Jika Tuhan Yesus sebagai Kepala, maka Dialah yang mengatur segala sesuatu. Karenanya kita tidak perlu takut dan putus asa melainkan menurut Firman-Nya tanpa persungutan.

 

Ketika kehabisan anggur, mereka menuruti apa yang diperintahkan Yesus tanpa perbantahan. Secara manusia mungkin tidak masuk akal, karena saat kehabisan anggur mereka disuruh mengisi penuh 6 tempayan tempat pembasuhan dengan air. Enam tempayan yang diisi penuh dengan air membayangkan kekuatan Firman Tuhan yang melimpah untuk menyucikan kita (Efesus 5:26), bagaikan air jernih yang menahirkan kita dari segala kenajisan, menjauhkan hati yang keras dan memberikan hati yang baru dan taat kepada-Nya (Yehezkiel 36:25-26). Angka 6 mengingatkan kita bahwa manusia diciptakan pada hari yang keenam oleh kekuatan Firman (Mazmur 33:9). Yeremia 32:17, 26-27 menyatakan tentang kekuatan Firman pencipta dan tidak ada sesuatupun yang mustahil bagi Tuhan. Air menjadi anggur secara manusia adalah mustahil tetapi bagi Firman Pencipta tidak ada yang mustahil.

 

Kehabisan anggur adalah kesedihan dan tangisan. Tuhan sanggup mengubah suasana duka menjadi sukacita bila kita mau mengisi penuh kehidupan kita dengan Firman yang membasuh. Jika tidak, janganlah mengharapkan terjadi mujizat air berubah menjadi air anggur. Dengan menerima Firman secara penuh, tidak setengah-setengah, maka hidup kita akan dibasuh dan dikuduskan sehingga kesedihan berubah menjadi sukacita, keluh kesah akan menjauh (Yesaya 35:8-10). Oleh sebab itu janganlah menangis dan berduka sebab masih ada harapan untuk hari depan kita; tersedia ganjaran untuk segala jerih payah kita, dan Allah akan membuat segar orang yang lelah dan yang merana dipuaskan (Yeremia 31:16-17, 25). Orang muda, anak dara, orang tua semua akan bergembira karena perkabungan diubah menjadi kegirangan, Tuhan menghibur dan menyukakan sesudah kedukaan, Ia akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan dan umat-Nya akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Nya (ayat 13-14). Yesaya 51:11 pun menyebutkan bahwa kegirangan dan sukacita abadi akan memenuhi kita.

 

Kuasa Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah yang memenuhi hidup kita akan menguduskan dan memberikan hati yang baru. Maka meskipun kita memanjatkan doa secara sederhana namun penuh dengan Firman, akan terjadi mujizat sehingga dukacita menjauh dan berganti dengan kegirangan. Haleluya!!! Amin. pi



Post a comment