PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
11

Mengucap Syukur Atas Pertolongan Tuhan

Mengucap Syukur Atas Pertolongan Tuhan
Uncategorized

Ayat Pokok: Lukas 5:31-32

Tuhan itu baik. Pertolongan-Nya terhadap orang yang sakit bukan sekadar menghibur, merawat, ataupun mengobati, tetapi memberi jaminan kesembuhan. Kesembuhan dari Tuhan adalah suatu keajaiban karena Ia berkuasa menyembuhkan segala sakit-penyakit sampai ke akar permasalahannya, yaitu dosa. Oleh sebab itu, selain Tuhan Yesus datang sebagai tabib untuk orang sakit, Ia juga datang untuk memanggil orang berdosa supaya mereka bertobat.

Tuhan datang sebagai tabib bagi orang sakit, bukan saja sakit secara tubuh tetapi juga penderitaan hidup yang menyebabkan tidak ada damai, sukacita dan ketenangan, serta dibayang-bayangi rasa takut akibat dosa. Dan puncak dari segala penderitaan itu adalah tangis dan air mata. Namun penghapusan dosa telah dilakukan Tuhan Yesus di kayu salib dan bilur-bilur-Nya menyembuhkan segala sakit-penyakit. Jika dosa telah dihapuskan, manusia akan terbebas dari penderitaan sehingga hidupnya ada sukacita dan damai sejahtera.

Wahyu 7:15-17 mengatakan, bahwa mempelai perempuan Tuhan tidak akan menderita lagi, segala air mata dihapuskan, dan dituntun ke mata air kehidupan karena Anak Domba yang adalah Mempelai Pria berada di tengah-tengah takhta menjadi penghibur dan penolong. Air kehidupan dan air mata dihapuskan merupakan berkat Yerusalem baru (Wahyu 21:4, 6; 22:17). Maut, perkabungan, ratap tangis, dan air mata dihapuskan berarti Tuhan menolong dan menyelesaikan semua masalah. Mempelai Tuhan adalah mereka yang terus-menerus mengalami pertolongan Tuhan selama masih berada di dalam dunia sampai mereka masuk ke Yerusalem baru. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga bukan saja menolong sebagai dokter atau tabib, yang jika penyakit tersebut telah sembuh maka pertolongan-Nya berhenti, tetapi Dia adalah penolong kita untuk selama-lamanya, sampai kita masuk ke Yerusalem baru.

Selain kesembuhan dan kesehatan secara tubuh, Tuhan juga menyembuhkan kita dengan kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah sehingga kita tidak perlu menderita lagi sebab segala dosa telah diampuni (Yeremia 33:6-8). Maka kita akan merasakan kegirangan dalam suasana kota Yerusalem baru (ayat 9), ada sukacita mempelai dan rasa syukur kepada Tuhan dengan mengatakan bahwa Tuhan itu baik (ayat 11).

Ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dapat dilakukan dengan menyanyi bagi Tuhan, seperti yang Daud perintahkan kepada Asaf dan saudara-saudaranya (1 Tawarikh 16:7-13). Menyanyi merupakan korban syukur kepada Allah dengan ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan (Ibrani 13:15). Selain dalam bentuk nyanyian, ungkapan syukur kepada Tuhan juga dapat diwujudkan dengan memberi korban persembahan kepada Tuhan (Ibrani 13:16; 1 Tawarikh 16:29). Semuanya itu patut kita lakukan karena segala perbuatan ajaib dan mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan (1 Tawarikh 16:12)

Dan jika kita ada rasa syukur kepada Tuhan, maka Dia juga ingin supaya kita taat kepada pemimpin kita atau gembala, yang bertanggung jawab atas jiwa kita. Seperti kalimat yang terselip dalam nyanyian syukur Daud, supaya tidak mengusik orang yang diurapi Tuhan dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabi-Nya (1 Tawarikh 16:22). Apalah artinya jika kita mengucap syukur kepada Tuhan namun tidak menghormati dan tunduk kepada orang-orang yang diurapi sebagai hamba Tuhan, yang memimpin kita dalam ibadah? Mengucap syukur kepada Tuhan dan disertai taat dan hormat kepada hamba-Nya akan membuat kita tetap rendah hati.

Selayaknyalah kita senantiasa mengucap syukur karena segala kebaikan dan kasih setia Tuhan karena Dialah penyelamat kita (1 Tawarikh 16:34-36). Oleh sebab itu, di dalam ibadah terdapat para pemusik dan penyanyi yang bertugas memuji dan memuliakan segala kebaikan Tuhan (2 Tawarikh 5:11-14) sehingga kita yang datang beribadah akan membawa pulang kemuliaan Tuhan yang turun karena Ia telah hadir di tengah-tengah kita dan menetap di rumah kediaman-Nya untuk selama-lamanya (pasal 6:1-2). Haleluya. Amin!!! pi



Post a comment