PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jan
13

Yesus setia mengepalai rumah-Nya

Yesus setia mengepalai rumah-Nya
Uncategorized

Bacaan: Ibrani 3:6

Sebagai Batu hidup, Tuhan yang setia itu sudah berkarya melalui Firman-Nya untuk menjadikan kita sebagai batu-batu hidup (dengan mengalami kelahiran baru), untuk dibangun menjadi suatu rumah rohani atau tubuh Kristus, mempelai perempuan-Nya.

Di dalam Efesus 2:19-22 terdapat orang asing dan pendatang, yaitu suatu hidup yang tidak mengalami kelahiran baru. Orang yang demikian akan merasa asing di dalam beribadah dan menerima Firman Tuhan, walaupun sudah bertahun-tahun ia berada di dalam jemaat. Ia tidak mengalami pembaruan karena menganggap bahwa Firman tidak berguna baginya. Akibatnya, menjadi tertinggal di belakang.

Tetapi yang menjadi batu-batu hidup bukan lagi orang asing dan pendatang, sehingga masing-masing dapat disusun menjadi suatu bangunan yang rapih tersusun, mengenal Kristus yang setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya. Sebagai kepala, Dia adalah Imam Besar, yang melayani ibadah dalam Tabernakel yang didirikan oleh Tuhan (Ibrani 8:1-2; 9:11).

Dahulu, Tuhan meminta manusia untuk mendirikan Tabernakel agar Tuhan dapat tinggal di tengah-tengah umat manusia (Keluaran 25:8). Tetapi sekarang terdapat Tabernakel rohani, yang dibangun oleh Tuhan sendiri dan kita sebagai batu-batu hidup menjadi bagian di dalamnya. Walaupun Ia tidak dapat kita lihat, kita dapat merasakan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita dan pelayanan-Nya sebagai kepala dalam rumah-Nya, melalui pembelaan dan pemeliharaan-Nya.

Matius 20:28, 26-27 dan Lukas 22:25-27 mengatakan, bahwa barangsiapa ingin menjadi besar, ia harus menjadi pelayan. Tuhan Yesus berada di tengah-tengah kita sebagai pelayan yang setia. Karenanya kita juga harus menjadi pelayan-pelayan yang setia.

Sebagai pelayan, di dalam Filipi 2:5-8 terdapat 3 hal yang perlu kita perhatikan: (1) Kesetaraan-Nya sebagai Allah tidak dipertahankan. Dalam hal ini Yesus adalah Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, yang datang ke dunia untuk melayani dan bukan untuk dilayani. (2) Telah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba. Di sini Yesus sebagai Imam Besar Agung yang mau melayani dan memberi pertolongan bagi kita tepat pada waktunya (Ibrani 4:14-16). (3) Telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib adalah Yesus sebagai gembala baik, yang rela menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Dia mau menggembalakan kita supaya kita mempunyai hidup dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:9-11), dapat diam dengan aman tenteram dan diberkati (Yehezkiel 34:23-31). Oleh sebab itu Dia layak disebut sebagai Gembala Agung, yang memperlengkapi kita dengan segala yang baik (Ibrani 13:20-21). Rasakanlah pelayanan-pelayanan-Nya di dalam hidup kita. Haleluya! zha



Post a comment