Berkat bagi orang yang bergaul dengan Tuhan
Uncategorized
Bacaan: Kejadian 6:7-12
Pada zaman Nuh, terdapat 2 kelompok, yaitu: kelompok orang-orang yang rusak dan penuh kejahatan sehingga Tuhan menyesal telah menciptakan mereka, dan kelompok Nuh beserta keluarganya, yang mendapatkan kasih karunia di mata Tuhan karena ia hidup bergaul dengan Allah dan dinilai sebagai orang benar (Kejadian 7:1).
Secara mayoritas, manusia saat ini hidup rusak dan penuh kekerasan, serta tidak ada pertobatan. Orang Kristen yang tidak mau bertobat hidupnya akan terbawa oleh arus mereka, menjadi rusak dan jahat, dan pada akhirnya pasti mati binasa. Oleh karena itu kita harus selalu bersekutu dalam persekutuan yang benar, yaitu mau digembalakan Tuhan melalui Firman-Nya, bukannya bersekutu dengan kejahatan.
Cara hidup kita dipengaruhi oleh bagaimana pergaulan kita. Pergaulan yang buruk akan merusak kelakuan yang baik (1 Korintus 15:33-34). Kehidupan Nuh telah menjadi teladan bagi kita, yang walaupun hidup di tengah-tengah orang jahat dan penuh kekerasan, ia tetap mendapatkan kasih karunia karena hidup bergaul erat dengan Allah. Ia menguduskan hidupnya dan tidak bergaul dengan mereka.
Apabila pergaulan kita dengan Tuhan berlandaskan kasih, Ia pun akan mengasihi kita (Amsal 8:17). Kasih kita kepada Tuhan dibuktikan dengan tekun mencari Tuhan, yang disertai perjuangan dan pengorbanan. Salah satunya adalah di dalam kita beribadah. Selain itu, bila kita bergaul dengan Tuhan berarti harus bersikap ramah kepada-Nya (Ayub 22:21-22), yaitu mau menerima Firman pengajaran-Nya dan menempatkannya di dalam hati kita. Dengan demikian Dia memberikan berkat-Nya, yaitu hidup tenteram dan keuntungan bagi kita. Sebaliknya, bila kita tidak bergaul dengan Tuhan pasti akan merasakan kerugian yang besar.
Berkat yang Nuh dapatkan dari bergaul erat dengan Allah adalah Firman Allah yang mengajarkannya untuk membuat bahtera yang terdiri dari 3 tingkat, sehingga ia dapat melaksanakannya secara tepat dan sesuai perintah Tuhan (Kejadian 6:22, 16). Contoh ini membuktikan bahwa Firman pengajaran akan memberikan hikmat dan pengetahuan bagi kita untuk melakukan segala sesuatu. Pembangunan bahtera Nuh bagaikan pembangunan Tabernakel yang terdiri dari 3 bagian atau ruangan, di mana Tabernakel adalah gambaran dari tubuh Kristus secara rohani. Firman Tuhan di dalam Pengajaran Mempelai akan mengajar kita untuk membangun satu Tubuh Kristus, yaitu sidang mempelai perempuan-Nya.
Sebagai anggota tubuh Kristus, masing-masing dari kita harus bergaul erat dengan Tuhan. Maka Dia, yang mengetahui segala kebutuhan kita, pasti mengabulkan setiap doa kita (Ayub 22:27). Haleluya. Amin. rk