Firman Tuhan adalah Pelita
Uncategorized
Bacaan: Matius 25:6-13
Bacaan di atas merupakan suatu pengajaran bahwa Tuhan Yesus akan datang sebagai Mempelai Laki-laki dan gereja-Nya harus menyongsong Dia sebagai Suami. Mau tidak mau, pengajaran mempelai merupakan kebutuhan gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini. Setelah mengenal Pengajaran Mempelai, gereja harus mau menerimanya bagaikan memiliki pelita yang menyala di waktu malam sampai pagi hari, siap menyongsong kedatangan Mempelai Pria Sorga, bagaikan bintang timur yang terbit (2 Petrus 1:19).
Akan tetapi, pekatnya dunia akhir zaman ini seringkali membuat nyala pelita dari gereja Tuhan hampir-hampir tidak nampak, bahkan berusaha dipadamkan. Antara lain, secara fisik pertumbuhan gereja seringkali ditekan dan secara rohani, gereja Tuhan sekarang banyak yang kosong dari Firman Tuhan dan tidak mengalami pencelikan mata rohani (Ratapan 1:1-2; 2:9, 14). Patutlah menjadi suatu ratapan apabila jemaat beribadah hanya sebagai suatu kebiasaan (ritual) dan bukan suatu kebutuhan, sedangkan di sisi lain, banyak orang Kristen yang ingin melihat dan mendengar Firman Allah namun tidak dapat (Matius 13:16-17).
Pada 5 dara yang pandai terdapat minyak cadangan agar pelitanya tetap menyala. Pelita yang terdapat pada Tabernakel menggunakan minyak zaitun (Keluaran 27:20-21), yaitu gambaran dari Roh Kudus. Untuk mendapatkannya kita harus membeli, yang berarti diperlukan suatu perjuangan dalam setiap pelaksanaan ibadah agar tetap mendapatkan Firman Tuhan.
Di dalam menyambut kedatangan Tuhan, hendaknya kita berjuang dengan memberi segenap hidup ini bagi Tuhan, yakni dengan setia beribadah dan menerima Firman Pengajaran-Nya agar pelita kita tetap menyala sampai kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menjemput sidang mempelai perempuan-Nya. Haleluya, amin. Pi