Bacaan: 1 Petrus 3:21-22
Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga merupakan bagian dari rangkaian Paskah, yaitu kematian dan kebangkitan Tuhan, kemudian dalam keadaan hidup Dia naik ke sorga. Jadi kita tidak menyembah Allah yang mati melainkan Allah yang hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga Dia sanggup menolong kita.
Yesus yang telah bangkit dan hidup, setelah menaklukkan segala kuasa, kekuatan, dan malaikat, barulah naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah (Markus 16:19). Ini berarti bahwa kenaikan Yesus ke sorga adalah dalam tanda kemenangan yang sempurna.
Dia yang telah naik ke sorga menyertai murid-murid-Nya yang pergi memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia dengan tanda-tanda ajaib (ayat 20). Berarti Tuhan tetap menolong; Ia tidak membiarkan dan tidak meninggalkan mereka. Ia sanggup menolong kita dengan menjadi Pembela (Roma 8:34), sehingga kita lebih dari pemenang (ayat 37). Lebih dari pemenang berarti suatu kemenangan yang sempurna, yang memberi hak bagi kita untuk masuk ke langit dan bumi yang baru, dengan kotanya Yerusalem baru.
Dalam Lukas 24:45-53 dikatakan, bahwa sebelum naik ke sorga Tuhan Yesus membuka pikiran murid-murid-Nya untuk mengerti kitab suci. Hal ini menjadi contoh bagi kita, bahwa yang terpenting dalam suatu ibadah bukanlah liturginya melainkan kita dapat mengerti Firman yang disampaikan dengan segala keterbukaan hati, sehingga menerima berkat.
Setelah membuka pikiran pada murid, Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania dan di sana Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Setelah itu murid-murid pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita dan senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Dan karena Tuhan Yesus tetap sama, baik kemarin, hari ini, dan sampai selamanya, maka berkat-Nya juga masih berlaku untuk kita. Hendaknya berkat yang kita terima dari Tuhan Yesus membuat kita senantiasa berada di bait-Nya dengan sukacita.
Menurut Yohanes 14:27-28, berkat yang diturunkan Tuhan adalah berkat damai sejahtera, merupakan berkat yang sangat luas dan tidak akan pernah habis selama masih berada di bumi ini. Jika kita mengasihi Tuhan dengan dibuktikan mau menuruti Firman-Nya (ayat 15, 23-24), maka berkat tersebut pasti Dia berikan kepada kita sehingga tidak perlu merasa gelisah dan gentar hati.
Tuhan Yesus tetap sama, baik yang terdahulu maupun yang terkemudian (Alfa dan Omega). Dialah yang mengajar dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh (Yesaya 48:12, 17). Jika kita mau memperhatikan Firman-Nya maka Tuhan pasti melimpahkan damai sejahtera-Nya seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaan kita akan terus melimpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti (ayat 18-19). Ini berarti bahwa berkat-berkat-Nya tidak akan pernah habis sampai ke anak cucu kita.
Tuhan telah memberi kesempatan bagi kita untuk menerima Firman dalam bentuk pengajaran, bagaikan orang yang sedang naik gunung (Yesaya 2:3), supaya kerohanian kita semakin meningkat dan menerima berkat. Dengan menerima Firman Allah, berkat damai sejahtera Tuhan akan terus mengalir di dalam hidup kita sehingga tidak usah takut dan gelisah. mg