Bacaan: 1 Korintus 1:8-9
Jika Allah tidak setia, Dia tidak akan memanggil kita, manusia yang berdosa, untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus. Dia bahkan mau memanggil kita dengan nama, seperti seorang gembala yang memanggil domba-dombanya, supaya kita dikuduskan oleh kuasa Firman dan menjadi orang-orang kudus (ayat 2).
Salah satu panggilan Tuhan adalah terhadap Lewi, seorang pemungut cukai (Lukas 5:27-32). Tuhan Yesus memanggilnya ketika ia sedang duduk di rumah cukai dengan berkata: "Ikutlah Aku!" Dan Lewi segera berdiri, meninggalkan segala sesuatunya, lalu mengikut Yesus.
Pemungut cukai adalah sejajar dengan orang berdosa (Markus 2:15), baik dosa kekafiran karena tidak mengenal Tuhan (Matius 18:17) maupun dosa kenajisan seperti perempuan sundal (Matius 21:31). Orang-orang yang berdosa di mata Tuhan bagaikan orang yang sakit sehingga Ia datang sebagai tabib, dengan memanggil orang berdosa supaya mereka bertobat.
Kita pun dipanggil Tuhan untuk mengikut Dia. Maka janganlah berdalih dan mengeraskan hati melainkan segera tanggap. Orang yang keras hati tidak akan mudah meninggalkan segala sesuatunya untuk mengikut Tuhan. Pada Lewi yang segera tanggap untuk mengikut Yesus, ia bagaikan mengalami mujizat kesembuhan dari sakit yang sangat parah karena kesalahannya yang banyak dan dosanya yang berjumlah besar (Yeremia 30:12-15).
Tidak mudah bagi orang berdosa untuk bertobat jika bukan karena panggilan Tuhan. Sama seperti Tuhan memanggil kita melalui Firman pengajaran sehingga kita dapat datang kepada-Nya (Yohanes 6:45), ini merupakan kemurahan-Nya bagi kita. Di dalam Matius 13:11-15, oleh kemurahan Tuhan kepada kita diberitahukan rahasia Kerajaan Sorga sedangkan yang lain tidak karena mereka mengeraskan hati. Walaupun mereka mendengar dan melihat, mereka tidak dapat mengerti dan menanggapi sehingga mereka tidak dapat bertobat dan disembuhkan dari segala dosanya (Yeremia 30:17).
Dari seorang pemungut cukai yang ketika dipanggil langsung mengikut Yesus, Lewi berubah namanya menjadi Matius (Matius 9:9) dan dialah yang kemudian menulis Injil Matius. Ini berarti, setelah dipanggil dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib pengikutan kita kepada Tuhan tidak begitu saja melainkan untuk melayani Dia (1 Petrus 2:9-10). Lewi yang telah disembuhkan Tuhan dari dosa (dikuduskan) kini menjadi umat kepunyaan Allah sendiri untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar. Yang dahulu sejajar dengan orang kafir (bukan umat) kini telah menjadi umat Tuhan. Yang dulu tidak dikasihani karena hidupnya setara dengan dosa kenajisan, sekarang dikasihi sebagai kepunyaan Tuhan sendiri.
Lewi mengalami mujizat dalam hidupnya karena ia cepat menanggapi panggilan Tuhan. Jika dosa saja disembuhkan, maka segala penyakit jasmani maupun hati yang luka pasti Tuhan sembuhkan pula, karena semuanya telah ditanggung-Nya di atas kayu salib. Oleh sebab itu, kita harus segera tanggap terhadap panggilan untuk mengikut Tuhan. Amin. zha