PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Sep
19

Tuhan Yesus adalah Batu Hidup

Tuhan Yesus adalah Batu Hidup
Uncategorized

Ayat pokok  : 1 Samuel 7:10-14

Kristus adalah Kepala jemaat, Dia adalah Penyelamat dan Penolong kita, jemaat-Nya. Pertolongan Tuhan berlaku terus-menerus, sehingga kita dapat berkata, “Sampai sekarang Tuhan menolong kita (eben-haezer) .

Bangsa Israel dihadapkan kepada orang-orang Filistin, yang seringkali mengganggu keamanan dan kerohanian mereka, sampai-sampai di kota Eben-haezer terjadi kekalahan yang besar bahkan tabut perjanjian pun dirampas orang Filistin, sehingga bangsa Israel sangat dipermalukan dengan adanya peristiwa itu. Kemudian mereka menyadari bahwa mereka telah berbuat kesalahan yang besar, yaitu telah menyembah Baal dan Asytoret. Mereka mengandalkan kekuatan diri sendiri, tidak menghargai Samuel sebagai hamba Tuhan, serta tidak berdoa kepada Tuhan dalam menghadapi Filistin. Akhirnya mereka pun bertobat dan kembali beribadah kepada Tuhan, sehingga Tuhan menolong mereka mengalahkan orang Filistin.

Pengalaman bangsa Israel ini seringkali juga menjadi pengalaman kita. Ketika menghadapi pencobaan, kita melupakan Kristus sebagai Kepala, melupakan doa dan hamba-Nya, dan mengandalkan kekuatan diri sendiri, sehingga mengalami kegagalan. Hendaknya kita mengoreksi diri dan mengakuinya di hadapan Tuhan dan hamba-Nya, sehingga Tuhan sendiri yang datang menolong dan memberikan kemenangan.

Pertolongan Tuhan terhadap Israel dalam mengalahkan Filistin dinyatakan dengan bunyi guntur yang hebat ke atas orang Filistin sehingga mengacaukan mereka dan terpukul kalah oleh orang Israel. Suara guntur atau guruh yang hebat ini bagaikan sorak kemenangan dari himpunan besar orang banyak yang berkata, “Haleluya!” Inilah sorak dari mempelai perempuan Tuhan. Setelah mengalami kemenangan, maka Samuel mendirikan sebuah batu dan menamainya: Eben-Haezer, sambil berkata, “Sampai sekarang Tuhan menolong kita.”

Eben-Haezer berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah batu penolong. Tuhan Yesus adalah Batu hidup sehingga dapat menolong kita dan kita pun merasakan segala kebaikan-Nya (1 Petrus 2:3-4). Dia memang telah mati namun Dia hidup sampai selama-lamanya, memegang kunci maut dan kerajaan maut (Wahyu 1:18).

Orang yang menolak Kristus sebagai Kepala atau Mempelai Pria, sama saja dengan membuang batu hidup. Padahal Ia dipilih dan dihormat di hadirat Allah (1 Petrus 2:4). Sesuatu yang dibuang berarti sudah tidak dipakai dan tidak dihargai lagi. Jika kita mengalami seperti batu yang dibuang (mengalami saat-saat dipermalukan) oleh karena Firman pengajaran, janganlah kecewa karena justru Tuhan yang memilih dan menghormati kita. Ayat-ayat dalam Mazmur 69:20-23 merupakan nubuatan tentang pengalaman Yesus di kayu salib sebagai batu yang dibuang oleh manusia dan dipermalukan.

Dikatakan, bahwa Batu hidup adalah batu yang diletakkan Allah di Sion sebagai batu terpilih, batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan (1 Petrus 2:6-8). Percaya harus disertai dengan ketaatan. Yang tidak taat kepada Tuhan akan tersandung.

Pengalaman Israel dalam hal dipermalukan sampai sejauh: tabut Allah yang merupakan alat ibadah dirampas oleh orang Filistin; Hofni dan Pinehas, anak-anak imam Eli, mati dalam perang, sehingga istri Pinehas tiba-tiba harus melahirkan anak dan diberi nama Ikabod, yang artinya: telah hilang/lenyap kemuliaan dari Israel. Namun setelah mereka bertobat kepada Tuhan, maka Tuhan menolong dengan mengembalikan segala malu dan noda dengan kemuliaan 2 kali lipat sehingga ada sukacita abadi dan berkat sampai kepada anak-cucu mereka (Yesaya 61:6-11).

Itulah sebabnya saudara-saudara, janganlah kita berputus asa dalam menghadapi setiap pencobaan, sebab kita memiliki Batu hidup, yang sampai sekarang menolong kita. Dia tidak akan membiarkan kita dipermalukan, asalkan kita tetap berpegang pada Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah dan menaruh Kristus sebagai Kepala dalam hidup kita, serta menghargai dan menghormati hamba-Nya yang dipercayakan untuk menggembalakan kita. Haleluya, amin!  pi



Post a comment