Tetap di dalam Tuhan
Uncategorized
Bacaan: Yohanes 15:16
Tuhan memang setia dan Ia tetap setia. Namun seringkali kita tidak dapat merasakan kesetiaan-Nya karena mengeraskan hati. Tetapi Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita dengan adanya "hari ini". Sama seperti berita Natal, "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat ...", maka jika "hari ini" kita mendengarkan Firman Tuhan, janganlah mengeraskan hati.
Kelahiran Tuhan Yesus di dunia adalah bukti kasih setia-Nya yang besar bagi kita, sama seperti kemurahan-Nya di dalam Yohanes 15:16, bahwa bukan kita yang memilih Allah tetapi Dia yang telah memilih kita. Bukan saja memilih tetapi juga menetapkan kita untuk tinggal di dalam Firman Allah dan menjadi mempelai perempuan-Nya, bagaikan ranting yang menyatu dengan pokoknya sehingga dapat berbuah. Jadi, kesatuan kita dengan Dia adalah tetap, bukan hanya untuk sekali waktu.
Oleh karena itu pengiringan dan kesetiaan kita kepada-Nya juga harus tetap, supaya kita dapat mengenal dan percaya akan kasih-Nya kepada kita. Dari percaya akan timbul pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah, sehingga Allah tetap berada di dalam kita dan kita di dalam Dia (1 Yohanes 4:15-16). Tetap berada di dalam Allah berarti tetap tinggal di dalam kasih, yang dibuktikan dengan menuruti perintah-Nya (Yohanes 15:9-10). Contohnya adalah tetap di dalam ibadah, persekutuan, pelayanan, dan tetap di dalam Firman Pengajaran Mempelai.
Apa yang telah kita dengar yaitu Firman Allah, harus tetap di dalam kita supaya tidak mudah disesatkan (1 Yohanes 2:24-26). Selain itu di dalam diri kita tetap ada pengurapan/dimeteraikan oleh Roh Kudus (Efesus 1:13-14). Sesuatu yang telah dimeteraikan sifatnya adalah tetap sehingga sah dan tidak dapat diubah. Roh Kudus dan Firman pengajaran-Nya telah menetapkan kita supaya tinggal di dalam Dia, sehingga kita tidak perlu diajar oleh orang lain (1 Yohanes 2:27).
Inilah keuntungan kita jika tinggal di dalam Tuhan Yesus, yaitu dapat mengalahkan dunia oleh iman kita kepada Yesus, Anak Allah (1 Yohanes 5:4-5). Yohanes 15:16 menyebutkan, bahwa Tuhan menetapkan kita supaya pergi dan menghasilkan buah yang tetap, yang puncaknya di Yerusalem baru, suatu kota yang tetap – tidak berubah. Namun sebelum kita sampai ke kota tersebut, selama kita masih berada di dunia ini, Tuhan yang mengetahui segala keadaan kita akan memberikan apa yang kita minta di dalam nama Yesus. Haleluya, amin!!!
pi