PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jan
27

Menjadi Anak-anak Sulung

Menjadi Anak-anak Sulung
Uncategorized

Bacaan: Ibrani 12:22-23

Pada umumnya, yang disebut sebagai anak-anak Allah adalah orang Kristen. Mereka adalah semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus (Yohanes 1:12) dan yang menerima Roh Allah serta dipimpin oleh Roh Allah (Roma 8:14-16). Mereka berhak berseru kepada-Nya dengan memanggil: Bapa, sehingga segala permohonan yang dipanjatkan di dalam nama Tuhan Yesus pasti dikabulkan.

Roma 8:19-23 mengatakan, bahwa seluruh makhluk merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan dalam kemuliaan, juga kita yang menerima karunia sulung Roh untuk diangkat sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Kita percaya bahwa jika kita merindukan apa yang baik, maka Bapa pasti memberikannya kepada kita (Yakobus 1:17).

Sebagai anak-anak Allah oleh iman percaya dan atas kehendak Allah, kita harus dilahirkan kembali oleh Firman kebenaran secara terus-menerus (1 Petrus 1:23) supaya mencapai tingkat menjadi anak-anak sulung dan merasakan kebaikan Tuhan (Yakobus 1:18). Anak-anak sulung Allah adalah yang namanya terdaftar di sorga dan berhak masuk ke kota Yerusalem baru, yang terletak di langit dan bumi yang baru karena langit dan bumi yang lama telah lenyap dan tidak ditemukan lagi tempatnya (Wahyu 20:11; 21:1).

Langit dan bumi yang sekarang kita tempati ini akan digoncangkan dan puncaknya adalah pada masa kekuasaan antikris, terutama di bidang ekonomi (Wahyu 13:16-18). Tetapi karena dunia ini bukanlah tempat tinggal kita yang tetap, maka kita menantikan kota yang akan datang, yaitu Yerusalem baru (Ibrani 13:14-16), suatu kota yang mempunyai dasar, direncanakan dan dibangun oleh Allah (pasal 11:10, 16).

Sebagai anak-anak sulung Allah, yang akan menerima berkat Yerusalem baru di kerajaan yang tidak tergoncangkan, kita tidak perlu ikut terguncang oleh keadaan dunia sekarang ini, melainkan bersyukur di dalam segala hal dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut (Ibrani 12:26-29).

Ucapan syukur kita kepada Tuhan hendaknya dinyatakan dengan ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya dan dengan korban persembahan yang berkenan kepada-Nya karena Tuhan adalah Penolong kita sehingga kita tidak perlu takut (Ibrani 13:6). Selain itu, hendaknya kita juga setia beribadah kepada Tuhan (pasal 10:23-25) karena Dia telah setia kepada kita. Dengan setia beribadah, maka ada keuntungan besar (1 Timotius 6:6-8), yaitu iman kita tidak akan menjadi goyah dan goncang karena ada kekuatan dari Firman yang kita dengar dan terima. Amin. zha



Post a comment