Bacaan: Lukas 7:4-7
Seorang perwira yang merasa tidak layak untuk datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan karena status kekafirannya, tetapi Tuhan mengetahui bahwa ia sudah menanggung pembangunan rumah ibadah bagi orang Yahudi, sehingga menolongnya.
Bagi kita sekarang, selain harus menanggung pembangunan rumah Allah secara fisik, ada pula pembangunan tubuh Kristus, yaitu rumah Allah secara rohani, yang semuanya harus rapih tersusun (Efesus 2:20-22; 4:12, 16). Tetapi jika membiarkan rumah Allah tetap menjadi reruntuhan dan sibuk dengan urusan rumahnya sendiri, maka tidak ada pertolongan Tuhan dalam setiap usahanya (Hagai 1:1-11).
Oleh sebab itu, Tuhan mengingatkan supaya memperhatikan keadaan kita. Jangan sampai sibuk membangun rumah kita sendiri, sibuk dengan urusan masing-masing dan membiarkan rumah Tuhan menjadi reruntuhan. Kita harus terlibat dalam pelayanan pembangunan rumah Allah dan tubuh Kristus, walaupun itu bagaikan orang yang naik ke gunung, berat dan penuh pergumulan. Namun janganlah menggunakan kekuatan kita sendiri, melainkan oleh kekuatan dan pemakaian dari Tuhan.
Mendengar teguran Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan, takutlah bangsa Israel kepada Tuhan (Hagai 1:12-13). Karena mereka memperhatikannya, Tuhan memberkati mereka dengan berkata, "Aku menyertai kamu". Yohanes 14:16-18 mengatakan, Tuhan memberikan seorang Penolong yang akan menyertai dan tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Penyertaan Tuhan pasti membawa kita pada keberhasilan. Satu contoh bisa kita lihat dari Yusuf (Kejadian 39:1-4). Karena Tuhan menyertainya, Yusuf menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya dan menjadikan di sekitarnya pun berhasil. Segala yang ditaburnya pasti dituainya, hasil kerja kerasnya selalu berwujud, tidak bagaikan ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang. Bila Tuhan beserta, Ia pasti memberi semangat bagi kita untuk melakukan pembangunan rumah Tuhan (Hagai 1:14). Bukan hanya itu, kita pun akan dikuatkan dan tidak menjadi takut, bimbang, dan lemah untuk bekerja (pasal 2:5-6).
Firman Tuhan berkata, bahwa perak dan emas adalah kepunyaan Tuhan. Kemegahan di dalam rumah Tuhan melebihi kemegahan yang semula karena ada berkat damai sejahtera (Hagai 2:9-10). Kemegahan rumah Allah atau gereja Tuhan di hujan akhir menunjuk pada mempelai perempuan Tuhan, yang melebihi kemegahan gereja hujan awal.
Sebab itu perhatikanlah, bahwa mulai hari ini Tuhan memberi berkat kepada mereka yang mau memperhatikan serta ikut terlibat dalam pembangunan rumah Tuhan, baik yang secara jasmani maupun yang rohani. Amin. rn