PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Feb
1

Anak-anak Allah

Anak-anak Allah
Uncategorized

Bacaan: 1 Yohanes 3:1

Kasih karunia Allah yang besar telah menjadikan kita sebagai anak-anak Allah, yang secara umum disebut Kristen. Tetapi belum tentu semua orang Kristen adalah anak-anak Allah karena tingkah lakunya bagaikan kehidupan anak-anak iblis, hidup di dalam kenajisan dan kecemaran.

Sebagai anak-anak Allah yang telah ditebus dan menjadi milik Kristus, gereja Tuhan diproses dan dilebur menjadi satu tubuh Kristus sehingga tidak ada lagi perbedaan (Galatia 3:28-29). Menurut Roma 8:9, yang menjadi milik Kristus adalah orang yang yang memiliki Roh Kristus dan dipimpin oleh-Nya, sehingga layak disebut anak-anak Allah. Kematian Yesus di kayu salib adalah sebagai usaha untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yohanes 11:51-52) sehingga menjadi satu keluarga Allah di dalam satu Roh dan satu pengajaran.

Namun usaha Tuhan ini mendapat tandingan dari iblis, yang juga mengumpulkan anak-anaknya, supaya manusia hidup di luar Tuhan. Oleh sebab itu, ada nasihat dari Rasul Paulus di dalam Filipi 2:12-16, agar kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, dan setia melakukannya dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Maka kita akan menjadi anak-anak Allah yang tidak beraib dan bernoda karena berpegang pada Firman kehidupan, sehingga dapat bercahaya seperti bintang (= menjadi saksi) di tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat, yaitu anak-anak iblis.

Tetapi jika anak-anak Allah tidak waspada dan bersungguh-sungguh untuk keselamatannya, mereka akan gugur seperti bintang-bintang yang jatuh, seperti yang terdapat di dalam Kejadian 6:1-3. Pada pasal 5 dijelaskan, bahwa yang disebut anak-anak Allah adalah generasi dari Adam melalui Set, termasuk di dalamnya Henokh, yang hidup bergaul dengan Allah. Tetapi karena pergaulan anak-anak Allah di tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat itu, maka mereka tertarik kepada anak-anak manusia yang cantik-cantik dan mengambilnya sebagai istri. Hal ini membuat Allah marah sehingga Roh-Nya tidak akan tinggal selama-lamanya di dalam manusia. Yakobus 4:4 telah menjelaskan, bahwa persahabatan dengan dunia menjadikan kita sebagai musuh Allah.

Oleh karena itu, kita harus mempertahankan kedudukan kita sebagai anak-anak Allah, anak yang sulung, dan kepunyaan Tuhan sendiri, seperti yang dilakukan oleh Nuh. Sementara banyak anak-anak Allah berguguran seperti bintang jatuh (Wahyu 13:6), Nuh memiliki kualitas sebagai bintang yang bercahaya dan mendapat kasih karunia di mata Tuhan karena hidupnya benar dan tak bercela, serta bergaul dengan Allah. Selain itu Nuh juga melakukan pekerjaan yang diperintahkan Tuhan kepadanya, yaitu membangun bahtera yang dikerjakannya selama 120 tahun sampai selesai (= sampai kesudahannya), sehingga Allah mengaruniakan bintang timur kepadanya (Wahyu 2:26-28), yaitu keselamatan dari hukuman air bah.

Marilah kita sungguh-sungguh beribadah dan melakukan segala perintah-Nya sebagai anak-anak Allah sehingga Roh-Nya tetap tinggal dalam kita dan kita layak dianugerahi bintang timur, yakni menjadi mempelai perempuan Tuhan di dalam kesempurnaan dan kemuliaan yang sama dengan Mempelai Pria Sorga. Amin, haleluya! rk



Post a comment