Bacaan: Yeremia 13:8-11
Sebagai kepunyaan Tuhan, kita harus siap melayani Mempelai Pria Sorga dengan kasih, yang dinyatakan dalam sikap patuh dan taat, walaupun tidak mendapatkan upah. Namun seperti yang pernah dikatakan Tuhan Yesus, "Makanan-Ku adalah melaksanakan pekerjaan Bapa dan menyelesaikannya", hal ini berarti pasti akan diberkati. Jika upah itu terbatas pada apa yang kita lakukan, maka berkat Tuhan tidaklah terbatas.
Bangsa Israel dan Yehuda sebagai bangsa pilihan, bagaikan ikat pinggang yang lapuk sehingga tidak dapat melekat pada pinggang atau tidak berguna, karena telah menjadi congkak dan sombong. Merupakan koreksi bagi kehidupan kita sebagai pelayan Tuhan supaya tidak menjadi sombong. Ia akan menghukum dan merendahkan semua yang congkak dan angkuh, sehingga hanya Tuhan sajalah yang Maha Tinggi (Yesaya 2:11-12, 17). Oleh sebab itu ada peringatan bahwa selama masih ada hembusan nafas, janganlah kita berharap kepada manusia, melainkan hanya kepada Tuhan (ayat 22).
Sikap yang tidak mau mendengarkan Firman Tuhan merupakan tanda dari kesombongan dan dinilai jahat oleh Tuhan, apalagi bila disertai dengan kedegilan hati dan beribadah kepada allah lain (Yeremia 13:10). Untuk menangkalnya, diperlukan Firman Tuhan yang membuat kita tetap rendah hati dan beribadah hanya kepada Allah, sehingga tidak ada roh kekafiran di dalam pelayanan kita. Dengan demikian kita akan menjadi seperti ikat pinggang yang tetap melekat pada pinggang seseorang (ayat 11). Pada Yohanes 12:25-26 dikatakan, bahwa barangsiapa melayani Tuhan, ia harus selalu dekat dengan Tuhan. Karena pinggang berhubungan erat dengan perut, maka Dia pasti mencukupi segala keperluan kita.
Jika kita mau dikoreksi Firman dan mengakui segala dosa dan kekurangan, maka Tuhan akan menyucikan dan mengampuni serta memulihkan keadaan kita (Yeremia 33:7-8). Tuhan akan menepati janji-Nya, dengan melaksanakan keadilan dan kebenaran sehingga kita dapat hidup dengan tenteram (ayat 14-16). Selain itu Tuhan akan melakukan kebajikan dengan memberi kesehatan, kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah (ayat 6). Pada akhirnya, kita akan menjadi pokok kegirangan karena ada berkat: ternama, terpuji, dan terhormat (ayat 9), sehingga ada rasa syukur kepada Tuhan karena segala kebaikan dan kasih setia-Nya, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah Tuhan (ayat 10-11).
Di dalam Kitab Wahyu, berkat
ternama akan nyata bagi yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, sehingga ia boleh masuk ke kota Yerusalem baru (pasal 21:27). Sedangkan pada ayat 7 merupakan berkat
terpuji, karena orang yang berkemenangan pasti akan dipuji-puji. Kemudian pada ayat 2 dan 9 merupakan posisi
terhormat dari mempelai perempuan Tuhan, karena menjadi istri dari Anak Domba, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
Berkat-berkat di atas akan kita peroleh jika tidak mengabaikan pelayanan kepada Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Janganlah menjadi ikat pinggang yang lapuk, melainkan jadilah pelayan Tuhan yang setia, seperti ikat pinggang yang baik. Haleluya - Amin. rk