Bacaan: Hagai 1:5, 7
Firman Tuhan ini merupakan suatu peringatan supaya memperhatikan keadaan kita dan tidak melihat keadaan orang lain, apakah kita sudah beribadah kepada Tuhan dengan setia, melayani Dia dengan sungguh-sungguh, dan apakah makin cinta kepada Tuhan Yesus.
Koreksi Tuhan terdapat pada Hagai 1:3-4, yaitu seringkali kita hanya memperhatikan rumah kita sedangkan rumah Tuhan terabaikan. Maksudnya, lebih mengutamakan pekerjaan atau kesibukan kita, sedangkan pekerjaan Tuhan yang membutuhkan tenaga dan pengorbanan kita, terabaikan.
Apabila fokus kita hanya pada urusan pribadi, maka Hagai 1:6 mengatakan, "Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!" Artinya, segala kesibukan kita tidak mendatangkan hasil apa-apa (mengalami kegagalan).
Jika kita memiliki rasa takut kepada Tuhan, kita akan memperhatikan suara tegoran Tuhan ini (Hagai 1:12) dan Dia pasti akan menyertai dan memberi semangat untuk kita melakukan pekerjaan Tuhan (ayat 13-14), dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita karena emas dan perak adalah kepunyaan-Nya (pasal 2:9).
Kita ada semangat untuk membangun Tubuh Kristus, ada semangat untuk melakukan pekerjaan Tuhan tanpa rasa takut, karena Roh-Nya tinggal di tengah-tengah kita (Hagai 2:5-6). 1 Tawarikh 28:20-21 dan 10 juga menekankan supaya kita menguatkan dan meneguhkan hati kita agar tidak tersandung terhadap segala rintangan yang menghadang, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Hagai 2:10 mengatakan, jika rumah Tuhan dikerjakan dengan sungguh-sungguh, maka kemegahannya akan melebihi kemegahan yang semula dan ada damai sejahtera. Selain itu, jika usaha kita selama ini belum berbuah, Tuhan akan memberikan berkat (ayat 20). Haleluya! Tuhan memberkati. lv