Bacaan: Lukas 5:31-32
Bacaan di atas menuliskan bahwa Tuhan menjadi penolong terhadap orang yang sakit, yaitu sebagai tabib atau dokter. Hal ini masih dirangkaikan dengan orang yang berdosa. Orang berdosa pun perlu pertolongan sehingga Tuhan tidak menghukumnya. Jadi, Tuhan tidak membiarkan orang-orang sakit dan tidak meninggalkan orang-orang berdosa.
Bila kita membaca Matius 4:23-25, pada masa awal pelayanan Tuhan Yesus selain memberitakan Injil, Ia juga mengadakan kesembuhan atas segala penyakit dan kelemahan dengan mujizat-Nya. Tetapi pada Lukas 4:21-24 dikatakan bahwa di Nazaret, daerah asal Yesus, orang-orang tidak percaya kepada-Nya karena memandang Dia secara manusia atau daging, bahwa Yesus adalah anak Yusuf. Bahkan saudara-saudara-Nya pun tidak percaya kepada-Nya (Yohanes 7:3-5). Oleh karena itu, tidak banyak mujizat yang Yesus adakan di sana. Padahal sesungguhnya, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (Markus 9:23-24). Tuhan pasti menolong dan mengadakan kesembuhan bila kita percaya kepada-Nya.
Orang yang sakit menderita secara tubuh. Penyakit timbul setelah Adam jatuh ke dalam dosa dan dikeluarkan dari taman Eden. Kemudian seiring dengan dosa yang semakin bertambah-tambah setinggi langit, penyakit pun bermacam-macam dan tidak pernah berkurang. Karena itulah, selain Yesus menyembuhkan orang sakit, Ia juga datang untuk orang berdosa, bukan untuk orang benar.
Penderitaan yang dialami oleh seorang ibu yang melahirkan adalah wajar. Tetapi pada Yeremia 30:5-7 terdapat suatu penderitaan yang aneh, bahwa seorang laki-laki menderita seperti seorang perempuan yang hendak melahirkan. Hal ini membayangkan suatu penderitaan yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia, yang akan terjadi atas dunia ini dan dialami oleh Yakub (bayangan dari gereja Tuhan). Tetapi kita tidak usah takut karena ada janji Tuhan bahwa walaupun mengalami kesusahan karena penderitaan tersebut, Yakub akan diselamatkan sehingga kembali hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan (ayat 10).
Penyakit yang sangat payah dan luka yang tidak tersembuhkan seringkali berkaitan dengan kesalahan yang banyak dan dosa yang besar (Yeremia 30:12-15). Meskipun manusia sudah tidak sanggup mengobatinya, Tuhan pasti sanggup menolong. Dia akan menyembuhkan dan mengobati segala luka-luka dari kepala sampai kaki terhadap orang-orang buangan dan yang telah dilupakan karena sudah tidak ada yang menanyakannya (ayat 17).
Gambaran orang berdosa adalah seperti orang yang penuh luka dari kepala sampai kaki (Yesaya 1:4-6). Namun Tuhan masih mau menolong dan tidak meninggalkan orang-orang berdosa, dengan memikul segala dosa di kayu salib dan bilur-bilur-Nya telah menyembuhkan yang sakit (1 Petrus 2:24). Hal ini hendaknya kita yakini bahwa jika dosa telah diampuni Tuhan, penyakit kita pun sembuh oleh bilur-bilur-Nya.
Sesungguhnya Tuhan mendatangkan kesehatan dan kesembuhan bagi yang sakit sehingga terjadi kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah; Dia mengampuni dan menyucikan kita dari segala kesalahan dan dosa (Yeremia 33:6, 8). Ini merupakan suasana dari kota Yerusalem baru sehingga kota kita akan menjadi pokok kegirangan, yaitu: ternama, terpuji, dan terhormat di depan segala bangsa di bumi yang telah mendengar segala kebajikan dan kesejahteraan yang Tuhan lakukan bagi kita. mg