PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jul
25

Kehidupan Lama Penuh Kegelisahan

Kehidupan Lama Penuh Kegelisahan
Uncategorized

Ayat Pokok: Ayub 3:1-5, 26

Secara umum, kelahiran manusia yang pertama atau secara jasmani bagaikan datang ke suatu tempat yang gelap oleh karena dosa dan permasalahan, sehingga selalu dibayang-bayangi rasa takut terhadap maut. Namun Tuhan kita telah datang sebagai terang yang menyinari tempat-tempat gelap, yaitu kehidupan kita yang penuh dosa. Tuhan, Penolong kita, telah mengubah kegelapan menjadi terang sehingga hidup kita penuh sukacita dan tidak perlu takut lagi.

Pada ayat pokok di atas, Ayub mengutuki hari kelahirannya karena hidupnya bagaikan berada dalam suasana kegelapan, seperti gerhana matahari di siang hari. Di dalamnya tidak terdapat ketenangan dan ketentraman, tidak bisa merasakan istirahat, yang ada hanya kegelisahan. Yesaya 57:20-21 mengatakan, bahwa hidup yang tidak ada ketenangan seperti laut yang berombak-ombak dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. Itulah gambaran dari kehidupan orang fasik atau kafir serta hidup yang tidak mengalami kelahiran baru. Apa yang mereka kumpulkan selama ini tanpa Tuhan hanyalah sampah dan lumpur, sehingga hidupnya tidak merasakan ketenangan. Oleh sebab itu, janganlah pernah berpikir dan beranggapan bahwa semua kesuksesan dan kekayaan yang kita raih di dunia ini akan membuat tenang, sebab Kitab Wahyu pasal 17 jelas mengatakan, bahwa semuanya itu akan lenyap dalam tempo satu jam.

Kelahiran manusia pertama melalui seorang ibu digambarkan seperti bunga yang berkembang lalu layu, seperti bayang-bayang yang hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. Umurnya singkat dan penuh kegelisahan (Ayub 14:1-2). Memang umur manusia dari kelahiran pertama telah ditentukan Tuhan dan jika suatu saat ia mati, maka tidak berdayalah ia (ayat 5-6, 10). Kegelisahan merupakan tanda dari kehidupan lama. Namun apabila kita telah mengalami kelahiran baru, Tuhan sanggup mengadakan pemulihan.

Merupakan suatu karya Tuhan apabila kita boleh mengalami kelahiran baru. Ia mengerjakan kehidupan kita dengan memberikan hati yang baru dan roh yang baru. Hati yang keras dijauhkan-Nya sehingga yang ada adalah hati yang taat kepada-Nya (Yehezkiel 36:26). Orang yang telah mengalami kelahiran baru akan merasa mual dan malu saat diingatkan pada segala perbuatan keji dan kelakuan jahatnya di masa lampau, yang tidak berkenan di hadapan Tuhan (ayat 31-32).

Hidup yang dibayang-bayangi maut akan merasa gelisah, takut, dan gentar (Mazmur 55:5-6). Tetapi bila telah mengalami pembaruan, saat merasa gelisah, ia dapat berharap kepada Allah sebagai penolong sehingga dapat bersyukur kepada-Nya (pasal 42:6). Salah satu penyebab kegelisahan adalah rasa kuatir karena kita masih berada di dalam dunia. Namun hendaknya segala kekuatiran kita serahkan kepada Tuhan, yang memelihara kita (1 Peturs 5:7), di dalam doa, permohonan, serta ucapan syukur (Filipi 4:6). Dan sebagai anak-anak Allah yang telah mengalami kelahiran baru, Roh Kudus akan mengangkat doa kita kepada Bapa.

Yohanes 14:1 pun mengatakan supaya kita tidak gelisah, melainkan percaya kepada Allah dan percaya kepada Tuhan Yesus (= percaya Firman-Nya), yang memberikan damai sejahtera (ayat 27). Yesaya 28:16 pun mengatakan bahwa di Sion telah Tuhan letakkan suatu dasar yang teguh, suatu batu penjuru yang mahal. Siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan gelisah. Sion adalah bayangan dari gereja Tuhan, mempelai perempuan-Nya. Jika gereja Tuhan berdiri teguh di atas Batu penjuru, tidak akan gelisah karena segala kekuatiran, kegelisahan, dan ketakutan, telah ditanggung Tuhan.

Kehidupan yang telah mengalami kelahiran baru akan dihibur Tuhan di Yerusalem seperti seorang ibu terhadap anaknya (Yesaya 66:12-13). Ibu pasti mengetahui keperluan anaknya sehingga anak itu dapat menyusu pada ibunya. Bagi kita berarti, Tuhan menghibur dengan air susu murni dari Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah. Selain itu, Tuhan mengadakan pembelaan bagi kita dengan memberikan keselamatan yang mengalir seperti sungai, serta memelihara kita dengan kekayaan bangsa-bangsa yang membanjir seperti batang air.

Jika kita selalu mengalami kelahiran baru, maka berkat pembelaan dan pemeliharaan Tuhan setiap saat dapat dirasakan sampai masa tua dan putih rambut kita, dengan Tuhan menggendong kita (Yesaya 46:3-4). Tuhan telah melakukannya dan Ia mau menanggung kita terus, sehingga tidak akan gelisah lagi. Haleluya! szk



Post a comment