Bacaan: 1 Yohanes 2:28-29
Jika kita mengetahui bahwa Kristus adalah benar, maka kita juga harus tahu bahwa setiap orang yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Kristus telah melakukan banyak perbuatan kebenaran di dalam pelayanan-Nya, untuk menyelamatkan dan menjadikan kita sebagai anak-anak Allah.
Dalam Yohanes 8:24-26, 30-36, dijelaskan bahwa Bapa yang mengutus Yesus adalah benar, dan apa yang didengar Yesus dari pada-Nya itulah yang disampaikan kepada dunia, yaitu kita. Jika kita tetap tinggal dan percaya di dalam Firman-Nya, kita benar-benar adalah murid-Nya dan akan mengetahui kebenaran, yaitu bahwa Kristus sanggup memerdekakan kita dari dosa. Pekerjaan dalam pengorbanan-Nya di kayu salib inilah yang tidak dapat dikerjakan oleh Abraham, yang juga adalah bapa kita (ayat 39-40).
Perbuatan kebenaran Tuhan Yesus adalah: Ia yang tidak berdosa telah dibuat menjadi dosa karena kita, dan korban-Nya di kayu salib adalah untuk membenarkan kita (2 Korintus 5:21). Perjuangan-Nya untuk membebaskan kita dinyatakan dengan Dia yang mulia telah rela menjadi hina, Dia yang kaya telah rela menjadi miskin, sampai menyerahkan nyawa-Nya untuk kita. Oleh karena itu selayaknya kita juga berbuat kebenaran seperti Dia. Jika Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita hendaknya kita rela menyerahkan nyawa bagi saudara kita. Jika belum sampai menyerahkan nyawa, biarlah kita buktikan kasih kepada saudara-saudara kita dengan perbuatan dan dalam kebenaran, yaitu dengan memberi harta yang kita miliki kepada yang berkekurangan (1 Yohanes 3:16-18).
Untuk menyatakan kasih kita kepada Allah, menurut Ulangan 16:16-17 adalah dengan beribadah yang benar kepada Tuhan, yaitu disertai korban sesuai dengan berkat yang kita terima. Jangan sampai kita yang sudah diberkati Tuhan datang beribadah dengan tangan hampa, karena segala kekayaan dan apa yang kita miliki, Tuhanlah yang memberikan bagi kita sehingga dapat memperoleh semua itu (pasal 8:17-18). Tuhan telah mengingatkan kita supaya tidak sombong apabila menjadi kaya dan menang dari segala permasalahan, karena semua itu hanya pertolongan Tuhan dan bukan karena kekuatan kita sendiri (pasal 9:4-6).
Datang beribadah kepada Tuhan dengan membawa segala persembahan (perpuluhan, persembahan khusus, nazar, dan persembahan sukarela) adalah kehendak Tuhan terhadap bangsa Israel supaya mereka dan seisi rumah mereka berbahagia dan segala usaha mereka diberkati, sampai tiba di tempat perhentian di tanah Kanaan (Ulangan 12:1, 5-12). Dan kita, yang telah dibenarkan Allah, hendaknya juga melakukan perbuatan kebenaran kepada sesama dan kepada Allah sesuai dengan berkat yang Tuhan berikan, supaya kita sekeluarga berbahagia. Haleluya!!! Amin. pi