PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Agu
17

Janganlah Meminta Pertolongan ke Mesir

Janganlah Meminta Pertolongan ke Mesir
Uncategorized

Ayat Pokok: Yesaya 63:7-9

Kasih setia dan kasih sayang Tuhan kepada kita, anak-anak Allah (anak-anak yang tidak berlaku curang), dibuktikan dengan Dia tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan kita. Pada saat kita mengalami kesesakan, Tuhan sendiri yang menjadi Juruselamat atau Penolong kita, bukan duta ataupun utusan-Nya.

Lawan dari anak-anak Allah adalah anak-anak yang suka bohong (= anak-anak iblis). Mereka disebut sebagai suatu bangsa pemberontak, yang enggan mendengar pengajaran Tuhan atau Firman, suka mendengar yang manis-manis dan yang semu, tidak mau mendengar yang benar (Yesaya 30:9-14). Apabila menghadapi kesesakan, mereka cenderung lari ke Mesir untuk berlindung kepada Firaun, tanpa meminta keputusan Tuhan (ayat 1-2).

Mesir merupakan bayangan dari keduniawian. Oleh karena itu, mereka yang mengandalkan Mesir akan celaka (Yesaya 31:1-3). Orang Mesir adalah manusia, bukan Allah. Kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan Roh yang berkuasa. Pertolongan dari manusia seringkali mengecewakan karena mereka bukan Allah. Yeremia 17:5 mengatakan, bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, karena hatinya menjauh dari Tuhan. Tetapi orang yang mengandalkan Tuhan dan hatinya selalu berharap pada Tuhan pasti diberkati dan tidak pernah berhenti menghasilkan buah (ayat 7-8). Inilah keberhasilan dalam hal pemeliharaan Tuhan.

Perbandingan yang lain terdapat di dalam Mazmur 20:7-10. Jika ada orang yang memegahkan kereta dan kuda untuk menang, maka kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Sebab Dia memberi kemenangan yang gilang-gemilang kepada orang yang diurapi-Nya. Mereka akan rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak. Inilah keberhasilan anak-anak Allah di dalam hal pembelaan-Nya.

Yeremia 42:2-3 mengisahkan, bahwa dalam kesesakan, sisa bangsa Yehuda memohon kepada Yeremia supaya berdoa kepada Tuhan. Setelah 10 hari datanglah jawaban dari Tuhan yaitu: jika mereka tetap tinggal di negeri itu dan tidak ke Mesir, maka Tuhan akan menyertai untuk menyelamatkan mereka, serta melepaskan mereka dari raja Babel yang mereka takuti (ayat 7-12). Hal ini mengajarkan supaya kita datang kepada gembala sidang selaku hamba Tuhan untuk didoakan, ketika mengalami kesesakan dan kesulitan. Dan kita juga harus belajar menuruti kehendak Tuhan yang disampaikan oleh gembala kita. Tetapi jika mereka tidak mau menurut dan memaksa untuk pergi ke Mesir, maka segala yang ditakutkan itu akan menimpa mereka dan tidak ada yang terluput, yaitu tidak dibela (tertimpa pedang dan penyakit sampar) dan tidak dipelihara (tertimpa kelaparan). Mereka akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan, dan aib sebagai orang asing di sana (ayat 13-18, 22). Pedang berarti tidak ada damai. Kelaparan adalah gambaran dari selalu adanya permasalahan ekonomi. Penyakit sampar merupakan penyakit yang tak dapat diobati atau disembuhkan.

Karena kita adalah anak-anak Allah yang dilahirkan seorang demi seorang di Sion, maka janganlah kita pergi ke Mesir untuk meminta pertolongan. Pergi ke Mesir sama artinya dengan meninggalkan Sion dan di sana akan mengalami kutuk, kengerian, dan aib, sehingga tidak dapat melihat Sion lagi. Dengan tetap berada di Sion, maka segala yang menimpa Mesir (= dunia) tidak akan menimpa kita, sebab ada penyertaan, keselamatan, dan kelepasan dari Tuhan di dalam pembelaan dan pemeliharaan-Nya, di dalam kasih setia dan kasih sayang-Nya.

Tuhan telah menyediakan bagi kita suatu kota yang menjadi pokok kegirangan. Suatu kota yang ternama, terpuji, dan terhormat bagi Tuhan, yaitu di Yerusalem baru (Yeremia 33:9). Dengan tetap tinggal di Sion atau di kota Yerusalem baru maka ada kegirangan dan sukacita mempelai (ayat 11). Tidak ada kutuk dan kengerian. mg



Post a comment