PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jun
13

Tambahkanlah Iman Kami!

Tambahkanlah Iman Kami!
Uncategorized

Bacaan: Lukas 17:5-6

Tuhan Yesus sanggup menolong di saat kita putus asa dan menghadapi jalan buntu, sebab tidak ada yang mustahil bagi Dia dan juga tak ada yang mustahil bagi kita yang percaya (Markus 9:23). Namun seringkali iman kita masih banyak kekurangan, sehingga kita perlu berkata kepada Tuhan, "Tambahkanlah iman kami!" (Lukas 17:5).

Jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, maka di dalamnya ada kuasa untuk memindahkan pohon ara ke laut (Lukas 17:6). Biji sesawi memang kecil tetapi hidup, yang jika ditanam dapat tumbuh menjadi besar. Bandingkanlah dengan batu yang besar tetapi mati. Oleh sebab itu anak-anak Allah harus mempunyai iman yang hidup, walaupun sekecil biji sesawi, agar terus bertumbuh.

Teladan orang percaya adalah Abraham, sehingga ia disebut: Bapa orang percaya (Roma 4:11). Imannya tidak menjadi lemah di usianya yang sudah tua, sehingga hal-hal yang mustahil dapat terjadi (= disebut mujizat) dalam hidupnya (ayat 19-20), yaitu:

Istrinya, Sara, dapat melahirkan anak di usia 90 tahun, sementara Abraham sendiri berumur 100 tahun. Karena Abraham percaya kepada janji Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Walaupun masih terdapat banyak kekurangan, di mana Abraham masih berpikir secara akal manusia, bahwa Sara tidak mungkin dapat memiliki anak karena usianya yang tua dan telah mati haid, Tuhan tetap memperhitungkannya sebagai kebenaran (Kejadian 18:14, 10-11). Kita pun dapat diperhitungkan Tuhan seperti Abraham apabila memiliki iman kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati (Roma 4:23-25), sehingga hal-hal yang tidak mungkin oleh akal manusia dapat terjadi bagi yang percaya.

Ucapan iman Abraham bahwa Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran, benar-benar terjadi (Kejadian 22:1-2, 7-8, 11-14), di saat ia sedang menjalankan perintah Tuhan untuk mengorbankan Ishak, anaknya, di gunung Moria. Maka Abraham menamai tempat itu "Allah menyediakan". Mujizat yang dialami Abraham tidak berlaku pada saat itu saja, karena sampai sekarang orang mengatakan, "Di atas gunung Tuhan, akan disediakan." Dan bertahun-tahun kemudian, Salomo mendirikan rumah Allah di Yerusalem di gunung Moria (2 Tawarikh 3:1). Ini membuktikan bahwa mujizat Tuhan tetap berlaku untuk waktu yang akan datang.

Bagi kita yang mengimani untuk menjadi mempelai perempuan Tuhan dan akan menjadi sama seperti Mempelai Pria Sorga, merupakan hal yang mustahil bagi manusia tetapi tidak bagi Allah dan bagi kita yang percaya pada kehebatan kuasa-Nya yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati (Efesus 1:19-20). Iman kita harus bertambah agar kuasa Tuhan terus bekerja sampai ke masa yang akan datang, sampai terbentuknya sidang mempelai perempuan Tuhan dan masuk ke kota Yerusalem baru.rk



Post a comment