PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
28

Ujian Iman

Ujian Iman
Uncategorized

Bacaan: Ibrani 2:18

"Tuhan adalah Penolongku" merupakan ucapan atas keyakinan kita sebagai kepunyaan Tuhan sendiri, bahwa Dialah Penolong pada waktu kita dicobai. Tuhan Yesus dapat menolong kita karena Dia sendiri telah menderita berbagai pencobaan. Oleh sebab itu, saat mengalami pencobaan janganlah kita menjadi lemah dan putus asa melainkan hendaknya berbahagia, karena pencobaan-pencobaan itu adalah suatu ujian iman yang menghasilkan ketekunan (Yakobus 1:2-3). Jika dapat bertahan dan melaluinya, kita akan memperoleh mahkota kehidupan (ayat 12).

Apabila seseorang mendapatkan berkat dan hal itu membuatnya berbahagia, adalah wajar. Tetapi dapatkah ia berbahagia ketika mengalami pencobaan? Pencobaan dapat berupa: terkena sakit-penyakit, musibah, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Saat mengalami keadaan yang sulit, selayaknya kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan karena semua itu seizin Tuhan.

Contoh orang yang mengalami ‘berbagai-bagai’ pencobaan adalah Ayub. Bila kita membaca Ayub 1:8-12, dijelaskan bahwa kehidupan rohani Ayub tidak bercacat dan kaya raya secara jasmani. Tuhan memagari sekelilingnya serta memberkati segala miliknya dan apa yang dikerjakannya dengan limpah. Ketika Tuhan mengizinkan iblis mencobai Ayub, dengan semua harta kekayaannya habis dan semua anaknya mati, ia tidak menghujat Allah tetapi bersyukur atas apa yang menimpanya karena ia merasa bahwa semua yang dimiliknya adalah pemberian Tuhan dan Ia berhak untuk mengambilnya kembali. Ayub pun tetap memuji nama Tuhan. Pada akhirnya, Tuhan menggantikan semuanya itu dengan berkat dua kali lipat. Inilah yang harus kita teladani saat mengalami pencobaan. Bukan dengan bersungut tetapi bersyukur dan bersukacita, karena Allah kita besar, Dia sajalah pertolongan kita dalam menghadapi segala kesengsaraan dan kemiskinan sehingga kita dapat bersukacita (Mazmur 70:5-6).

Sengsara

Menurut 2 Timotius 3:10-14, saat menderita pencobaan hendaklah kita tetap berpegang pada kekuatan Firman Pengajaran di dalam satu Pengajaran dan satu Roh, seperti Paulus dan Timotius, sebab memang setiap orang yang hidup beribadah kepada Allah akan menderita aniaya (1 Tesalonika 3:2-3). Dalam Kisah Para Rasul 14:22 disebutkan juga bahwa untuk masuk kerajaan Allah harus melalui banyak sengsara. 1 Petrus 2:19-20 pun menjelaskan bahwa itu adalah suatu kasih karunia, supaya kita mengikuti jejak-Nya yang telah menderita bagi kita (ayat 21).

Miskin

Secara jasmani mungkin kita tidak merasa miskin. Wahyu 3:17 menyebutkan tentang kemiskinan yang ada pada jemaat di Laodikia, yang secara jasmani tidak kekurangan apa-apa tetapi di hadapan Tuhan secara rohani melarat, miskin, buta, dan telanjang. Mazmur 72:12-13, menyatakan bahwa bagi orang yang miskin secara jasmani (tetapi kaya rohani) dan tertindas, dan yang berseru kepada-Nya meminta tolong, akan dilepaskan. Bagi kita, tidak akan dibiarkan-Nya menjadi miskin karena Tuhan adalah penolong kita. Ditegaskan juga dalam Matius 5:2-3, 10-12, bahwa orang yang miskin dan sengsara karena kebenaran, baginya tersedia kerajaan sorga. Suasana sorga dapat juga berarti berkelimpahan berkat.

Wahyu 18:10-16, memberitakan tentang keadaan di akhir zaman, yaitu krisis ekonomi yang bukan hanya menimpa umat Tuhan, tetapi menimpa seluruh dunia. Orang-orang kaya dan pedagang akan menangis dan berkabung karenanya, sebab semua harta kekayaan akan habis hanya dalam satu jam, disertai siksaan. Sementara suasana di bumi penuh tangis dan dukacita, yang di sorga, orang-orang kudus, rasul-rasul, dan nabi-nabi bersukacita (ayat 20).

Sementara kita masih hidup di dunia ini, kita boleh saja menjadi kaya secara jasmani. Namun janganlah hal itu menyilaukan kita sehingga melupakan Firman Tuhan, meninggalkan ibadah dan pelayanan, yang pada akhirnya tertimpa malapetaka dunia. Marilah kita semakin setia dalam ibadah dan pelayanan, mengutamakan Tuhan di atas segala kesibukan dan kepentingan karena Dia saja sumber pertolongan kita, yang memberikan sukacita mempelai dan pertolongan tepat pada waktunya. Haleluya, amin!!! pi



Post a comment