Bacaan: Keluaran 14:13-14
Setelah bangsa Israel dibawa keluar dari Mesir oleh pertolongan dan mujizat Tuhan, perjalanan mereka menuju tanah perjanjian (Kanaan) tidaklah mudah. Mereka sempat dihadapkan pada masa yang sangat sulit dan terjepit: di belakang dikejar tentara Firaun sedangkan di depan ada Laut Teberau. Tetapi satu hal yang dikehendaki Tuhan, mereka harus maju menyeberangi Laut Teberau, yang secara akal manusia tidaklah mungkin. Untuk itulah Musa sebagai hamba Tuhan berkata, "… Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan …"
Maju. Itulah yang Tuhan kehendaki dari perjalanan hidup rohani kita, bukannya berhenti atau mundur, walaupun banyak rintangan di depan yang seringkali membuat kita takut. Tuhan tidak akan berkenan jika kita memilih mundur (Ibrani 10:37-39). Orang yang mengundurkan diri tidak akan mendapatkan pertolongan Tuhan karena doanya tidak akan didengarkan-Nya sehingga pada akhirnya akan mengalami kebinasaan. Janganlah kita mundur dari iman karena kedatangan Tuhan sebagai Mempelai Pria Sorga sudah tidak lama lagi.
Janganlah takut
Dijelaskan dalam Ibrani 13:5-6, bahwa Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan kita dan sekali-kali tidak akan meninggalkan kita. Dengan kata lain, Tuhan adalah Penolong kita sehingga kita tidak perlu takut. Tuhan pasti menyertai dan memegang kita dengan tangan kanan-Nya yang berkemenangan (Yesaya 41:10-14).
Menurut Ulangan 31:6-8, Tuhan menyertai dengan berjalan di depan kita, menjadi kepala dan pemimpin kita. Berarti Dia yang mengatur segala sesuatu dan pasti menang. Dia berperang untuk kita (Keluaran 14:14) dan kemenangan itu diberikan-Nya kepada kita, mempelai perempuan-Nya.
Berdirilah tetap
Jika kita tidak takut, kita dapat berdiri tetap. Kita harus mempunyai pendirian yang kuat di atas Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah, apapun keadaan yang kita hadapi. Menurut Ibrani 12:12-13, berdiri tetap berarti lutut tidak goyah dan kaki tidak pincang, sehingga dapat berlari dan berlomba dengan tekun dengan pandangan yang tertuju kepada Yesus (ayat 1).
Kaki yang pincang berarti tidak punya kemantapan iman. Dalam 1 Raja-raja 18:21, disebutkan bahwa timpang diikuti dengan hati yang bercabang. Jangan sampai kita mengalami timpang dan bercabang hati terhadap Firman pengajaran. Lutut pun jangan sampai goyah, dengan kita gunakan untuk bertelut dan berdoa. Tuhan memang pasti menolong tetapi kita pun harus berdoa. Inilah rahasia kemenangan kita: berdiri teguh di atas Firman pengajaran dan tekun berdoa.
Lihatlah keselamatan dari Tuhan
Kaki yang tidak timpang dan lutut yang tidak goyah akan sanggup menghancurkan iblis di bawah kaki kita (Roma 16:20). Jika kita tidak takut dan sanggup berdiri tetap, hari ini juga kita akan melihat keselamatan dari Tuhan dan berkemenangan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan bagi kita yang percaya. Haleluya, amin!!! pi