Ayat Pokok: 1 Petrus 2:9
Bersyukurlah, apabila Firman Tuhan mengatakan bahwa Kristus telah mengasihi jemaat, yang disebut juga ekklesia (dari bahasa Yunani), yaitu jemaat yang telah dikeluarkan dari kegelapan kepada terang yang ajaib. Artinya, dibawa untuk mengenal Allah secara tepat dan benar, karena sesungguhnya Allah adalah terang dan di dalam-Nya sama sekali tidak ada kegelapan (1 Yohanes 1:5).
Sebagai jemaat Allah, kita memerlukan terang dalam kehidupan kita. 2 Korintus 4:3-4 mengatakan bahwa dipindahkan dari kegelapan kepada terang bagaikan orang buta yang matanya telah dicelikkan, termasuk buta mata rohani (Efesus 1:18; Kisah Para Rasul 26:17-18).
Berada di dalam kegelapan bagaikan dalam kuasa iblis, sehingga mata rohani kita perlu dicelikkan untuk dapat dipindahkan dari kuasa iblis kepada Allah, dan dengan demikian kita memiliki pengampunan dosa. Berpindah dari kegelapan kepada terang bukan berarti kita disinari secara jasmani, melainkan terang itu bercahaya dari dalam hati kita (2 Korintus 4:4-6).
Musa pernah mengalami sinar/terang secara jasmani dan rohani. 2 Korintus 3:7 menyebutkan, "... Sebab sekalipun pudar, namun wajah Musa begitu terlihat cemerlang ..." Dalam Keluaran 34:27-35, kemuliaan Allah yang terpancar melalui wajah Musa ini terjadi saat ia menerima dua loh batu, yaitu sepuluh perintah Allah di gunung Sinai. Musa bergaul dengan Allah sedemikian erat sampai terang itu bersinar melalui wajahnya. Inilah bukti bahwa apabila seseorang telah dipindahkan dari kegelapan kepada terang, maka terang kemuliaan Allah itu bersinar dari dalam hatinya, yang terpancar pada wajahnya.
Supaya terang kemuliaan Allah dapat terpancar pada hati dan wajah, maka kita harus menerima Firman seperti Musa. Firman atau Injil apa yang harus kita terima? 2 Korintus 4:3-4 mengatakan, yang akan membawa kita kepada kemuliaan Kristus. Selama di gunung Sinai, Musa mendapatkan sepuluh hukum Allah yang ditulis dalam dua loh batu dan ajaran Tabernakel. Dua loh batu berarti Firman Allah dan Tabernakel merupakan gambaran sidang gereja Tuhan/mempelai perempuan. Kesimpulannya, kita membutuhkan Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah. Bila terangnya memenuhi hati kita maka akan menghasilkan buah-buah terang yaitu kebaikan, keadilan, dan kebenaran (Efesus 5:8-10).
Kebaikan (Yohanes 10:9-10)
Tuhan memosisikan diri-Nya sebagai seorang Gembala baik yang membela dan memelihara domba-domba-Nya. Ia memelihara kita dengan menjadi pintu supaya domba yang masuk keluar akan menemukan padang rumput. Ia akan membela dengan melindungi domba-Nya dari pencuri yang datang. Meskipun Tuhan telah banyak berbuat kebaikan, masih saja ada orang yang hendak melempari Yesus dengan batu (ayat 31). Biarlah terang kemuliaan Allah bersinar dalam kehidupan kita supaya kita dapat berbuat baik seperti Yesus.
Keadilan (Yohanes 8:12-13)
Dalam keadilan, Yesus menempatkan diri-Nya sebagai Terang dunia. Kepada kita, Yesus menampilkan keadilan-Nya dengan mau mengampuni dosa kita asal kita tidak mengulanginya lagi (ayat 11).
Kebenaran (Yohanes 15:1-2)
Yesus adalah Pokok anggur yang benar. Jika kita mau menjadi benar seperti Yesus, maka kita harus menjadi ranting yang selalu menempel pada pokok anggur supaya senantiasa dibersihkan. Jangan sampai kita tinggalkan Pokok anggur yang benar supaya kita tidak menjadi ranting yang dibinasakan (ayat 6). Baiklah kita selalu tinggal/menempel pada pokok anggur sehingga saat kita menaikkan doa dan permohonan kepada Tuhan, Dia menjawab dengan memberi apa saja yang kita minta (ayat 7). Amin! szk