PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Jan
17

Penyertaan Tuhan

Penyertaan Tuhan
Uncategorized

Ayat Pokok: Yosua 1:1-7

Kita memiliki seorang Kepala yang berkemenangan dan nama-Nya ialah Yesus. Dialah yang menyelamatkan umat-Nya dari bayang-bayang maut karena dosa. Dia pun telah menaklukkan segala musuh yang ada di bumi, di bawah bumi, maupun malaikat-malaikat di sorga yang telah melawan Dia. Karena Yesus adalah akar Daud yang telah menang, maka bersama Yesus kita pasti bermenangan. Haleluya!

Nama “Yesus” dalam bahasa Ibrani adalah Yosua, artinya: Juruselamat. Kita pun mengetahui kisah Yosua di dalam Alkitab. Setelah kematian Musa, maka tongkat estafet kepemimpinan dipegang oleh Yosua/Yusak. Dan sekarang Tuhan langsung berfirman kepada Yosua, seperti Dia telah berfirman kepada Musa: “... seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka ...”

Janji penyertaan Tuhan kepada Yosua adalah sama seperti Dia telah menyertai Musa dan membesarkan namanya di depan seluruh orang Israel (Yosua 4:14; 3:7). Musa disertai Tuhan dalam setiap pergumulan hidupnya sejak masih bayi sampai menjadi dewasa, ketika pertama kali memimpin bangsa Israel sampai mereka keluar dari perbudakan di tanah Mesir, dan hingga mencapai umur 120 tahun.

Sebelum kematiannya, Musa menyerahkan kepemimpinan atas bangsa Israel kepada Yosua (Ulangan 31:1-3). Menjelang kematiannya, Musa naik ke gunung Nebo dan mendapat kesempatan untuk melihat keindahan tanah Kanaan, negeri yang telah dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Musa mati dalam usia 120, matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Mata yang belum kabur menunjukkan bagi kita supaya mata rohani kita harus jelas terbuka, jangan sampai dikaburkan oleh pengaruh-pengaruh dunia ini. Kekuatan iman kita pun jangan sampai hilang, melainkan harus tetap semangat, seperti yang dinasihatkan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 16:13-14.

Setelah menangisi kematian Musa selama 30 hari, maka Yosua yang telah ditahbiskan menjadi penerus Musa dengan penumpangan tangan ke atasnya, penuh dengan roh kebijaksanaan. Orang Israel pun mau mendengarkan dia seperti mereka mendengarkan Musa, yang telah dipakai Tuhan begitu hebat, dengan segala tanda dan mujizat (Ulangan 34:8-12).

Firman Tuhan kepada Yosua dalam Yosua 1:5 adalah sama seperti pesan Musa kepadanya, yaitu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu, Tuhan tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau (Ulangan 31:5-8). Ini membuktikan bahwa meskipun Musa telah mati, janji Firman Tuhan tidak pernah berubah, dan bahkan sampai Perjanjian Baru pun masih diperdengarkan (Ibrani 13:5). Oleh sebab itu, dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan hidup, taruhlah Tuhan Yesus sebagai Kepala, yang tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan kita. Jangan sampai karena pengalaman dan kepandaian membuat kita membiarkan dan meninggalkan Yesus, sehingga menghadapinya dengan kekuatan sendiri.

Karena Tuhan tidak membiarkan dan tidak meninggalkan, maka janganlah pula kita takut dan patah hati. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! (Ulangan 31:8, 6). Seberat apa pun permasalahan yang kita hadapi, bagaikan bangsa Israel yang hendak masuk negeri Kanaan dengan harus menyeberangi sungai Yordan, biarlah Dia sendiri yang menyeberang di depan kita. Taruhlah Yesus sebagai Kepala, yang memimpin kita di depan. Dengan demikian kita dapat melihat pertolongan-Nya yang nyata di hadapan kita.

Tuhan yang berjalan di depan pernah dialami oleh Musa dan bangsa Israel dalam Keluaran 13:17-22. Dengan Dia berada di depan, maka Tuhan lebih tahu apa yang ada di depan bangsa Israel. Tuhan pula yang membuat bangsa Israel berjalan memutar melewati padang gurun, setelah keluar dari Mesir. Hal ini dikarenakan sifat bangsa Israel yang mudah patah semangat ketika menghadapi peperangan. Jika Tuhan menuntun mereka di jalan yang singkat menuju Kanaan, mereka bisa lekas berbalik ke Mesir dari pada menghadapi peperangan.

Penyertaan Tuhan dengan berjalan di depan bangsa Israel dinyatakan dalam tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari untuk menerangi mereka. Dapatlah kita bayangkan kebesaran Tuhan atas bangsa Israel yang jumlahnya kira-kira 2 juta orang, dalam perjalanan mereka selama 40 tahun.

Biarkan Tuhan berjalan di depan kita sebagai Kepala, sehingga kita tidak akan dibiarkan dan tidak akan ditinggalkan-Nya. Dia akan selalu menjadi Penolong kita sampai sekarang dan kita senantiasa melihat kebesaran Tuhan dalam hidup kita. Amin!



Post a comment