Ayat Pokok: Filipi 2:8-11
Kita berkemenangan karena telah menempatkan Yesus sebagai Kepala, yaitu dengan mau melaksanakan segala yang Dia perintahkan kepada kita. Dan di dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit, yang ada di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi. Oleh nama Yesus, umat-Nya diselamatkan dari dosa.
Dalam berkat kasih Yesus, kita diberi hak sebagai anak-anak sulung sehingga dapat masuk ke kota Allah yang hidup, yaitu di Yerusalem sorgawi atau Yerusalem baru (Ibrani 12:22-23). Oleh sebab itu, janganlah kita menjadi orang yang cabul dan mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya sehingga ketika hendak menerima berkat, ia ditolak (ayat 16-17).
Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah, penguasa, dan setiap nama yang dapat disebut (Efesus 1:22-23) sehingga dalam nama Yesus semua akan bertekuk lutut kepada-Nya. Bila kita percaya kepada nama Yesus, maka betapa hebat kuasa-Nya bagi yang percaya! (ayat 19).
Nama “Yesus” merupakan nama dalam bahasa Yunani (Gerika). Bahasa Ibraninya adalah: Yosua; Yusak; Hosea, yang artinya: Yehova Juruselamat. Yosua berarti selalu perang dan menang. Dan Yesus memang selalu berkemenangan.
Di dalam kitab Yosua 1:1-6, Tuhan telah berjanji kepada Yosua bahwa Ia tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkannya, dan seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi Yosua seumur hidupnya. Salah satu perjuangan yang dihadapi Yosua adalah menyeberangi sungai Yordan.
Kitab Yosua 3:1-17 mengisahkan bagaimana bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dengan dipimpin oleh Yosua. Sebelumnya, mereka bermalam di dekat sungai Yordan. Sesudah lewat 3 hari, maka tabut perjanjian yang diangkat oleh para imam dari suku Lewi, berangkat terlebih dahulu. Kemudian diikuti oleh bangsa Israel di belakangnya dengan jarak 2000 hasta panjangnya. Bagi kita, hal ini membayangkan tentang kuasa kebangkitan dan menaruh Yesus sebagai Kepala dengan Ia yang berjalan di depan kita. Tabut perjanjian merupakan kepala dari Tabernakel, sebab di sanalah Tuhan berhadirat dan berfirman. Bagi kita sekarang, tabut perjanjian adalah Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah.
Segera sesudah kaki para imam yang mengangkat tabut perjanjian berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu terputus; air yang turun dari hulu berhenti mengalir menjadi bendungan, jauh sekali, sedang air yang turun ke Laut Asin, terputus sama sekali. Maka bangsa Israel dapat menyeberangi sungai Yordan, seperti dulu mereka menyeberangi Laut Teberau/Laut Asin. Kita jadi diingatkan bahwa segala musuh telah ditaklukkan di bawah kaki Yesus. Dengan menjadikan Yesus sebagai kepala, maka musuh kita berhasil ditaklukkan.
Kemudian dalam Yosua 4:10-18, dikatakan bahwa bangsa Israel harus cepat-cepat menyeberangi sungai Yordan untuk mencapai Kanaan (bagi kita adalah Yerusalem baru) sementara para imam pengangkat tabut tinggal berdiri di tengah-tengah sungai Yordan. Ketika seluruh bangsa itu selesai menyeberang, barulah tabut Tuhan dan para imam menyeberang dan keluar dari sungai Yordan. Baru saja kaki para imam dijejakkan di tanah yang kering, maka air sungai Yordan berbalik dan kembali mengalir seperti sedia kala dan meluap di sepanjang tepinya.
Ketika bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, pada waktu itulah Tuhan membesarkan nama Yosua di mata seluruh orang Israel, sehingga mereka takut kepadanya, seperti mereka takut kepada Musa seumur hidupnya (ayat 14). Takut di sini dalam arti hormat. Kembali kita diingatkan pada kebesaran nama Yesus, di mana semua bertekuk lutut kepada nama-Nya.
Peristiwa bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan ini terjadi pada tanggal 10 bulan yang pertama (ayat 19). Dan pada hari ini pula, tanggal 10 bulan 1 di tahun 2010, kita yang percaya kepada nama Yesus sebagai Kepala, pasti berkemenangan! Haleluya! zha