Berbahagialah Jika Mata Rohani Kita Dicelikkan
Uncategorized
Ayat Pokok: Yohanes 12:35-37
Buta berarti gelap. Dalam kegelapan, kita tidak tahu ke mana kita pergi. Terang berarti mata telah dicelikkan Tuhan. Sebagai anak-anak terang, jangan sampai rohani kita dibutakan dan mengalami kegelapan, sehingga tidak dapat mengenal/mengetahui rencana Tuhan atas hidup kita. Apabila mata rohani kita tidak buta, kita dapat mengasihi Tuhan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Terang itu hanya ada pada Yesus (Yohanes 9:5; 8:12). Jika kita mengikut Dia, maka kita tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan mempunyai terang hidup. Dengan percaya kepada Terang, kita menjadi anak-anak terang dan mujizat pasti terjadi di depan mata kita.
Jika kita membaca Yohanes 12:37, meskipun Yesus telah mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya. Ini membuktikan bahwa pelayanan rohani yang seringkali difokuskan pada mujizat, belum tentu sanggup mencelikkan mata rohani setiap orang. Roma 10:13-16 mengatakan, barangsiapa berseru kepada Tuhan akan diselamatkan. Untuk dapat berseru kepada Tuhan perlu percaya, yang datangnya dari mendengar Firman Kristus sebagai kabar baik.
Apabila orang-orang tidak percaya kepada Injil/Firman karena telah dibutakan oleh ilah zaman ini, maka mereka tidak akan melihat cahaya tentang kemuliaan Kristus, yang adalah wujud Allah (2 Korintus 4:3-4). Dalam hal ini, Kristus sebagai Kepala, yaitu Mempelai Pria Sorga. Yohanes 12:38-43 menuliskan, kalau tidak mau mendengar Firman yang diberitakan, maka mereka pun tidak dapat menjadi percaya. Tuhan akan membutakan mata dan mendegilkan (mengeraskan) hati mereka, sehingga tidak ada pertobatan dan tidak terjadi kesembuhan pada mereka.
Yesus berkata dalam Matius 13:11-12, bahwa tidak semua orang diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan sorga. Bila kita mengumpulkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai memilikinya, maka kita akan diberi/diberkati sampai berkelimpahan. Tetapi jika kita tidak memiliki Firman, maka apa yang ada pada kita akan diambil Tuhan. Kepada orang yang telah melihat dan mendengar Firman namun mengeraskan hati, Tuhan akan menebalkan hatinya, membuat telinganya berat untuk mendengar, dan matanya melekat tertutup (ayat 13-15). Tetapi berbahagialah mereka yang mengalami pencelikan mata rohani; matanya bisa melihat dan telinganya bisa mendengar (ayat 16), sebab banyak nabi/rohaniwan dan orang benar/jemaat yang ingin mendengar dan melihat, namun tidak mendapatkan kesempatan itu (ayat 17).
Kita, yang masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melihat dan mendengarkan Firman Tuhan, yang sanggup mencelikkan mata rohani kita, hendaknya memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan jangan mengeraskan hati. Maka Tuhan akan memberkati kita sampai berkelimpahan, ada mujizat dan kesembuhan. Amin!