Kesukaannya ialah Taurat Tuhan
Uncategorized
Ayat Pokok: Mazmur 1:1-3
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8). Untuk menjadi anak-anak terang, kita melalui proses dipindahkan Tuhan dari kegelapan, baik kegelapan dosa maupun gelap karena mata rohani yang buta.
Orang yang buta selalu mengalami kegelapan. Menurut Yesaya 44:18, orang yang hidup dalam gelap tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami. Pasal 59:10 juga menjelaskan, bahwa orang buta itu meraba-raba seolah tidak punya mata, tersandung di tengah hari seperti di waktu senja, dan duduk di tempat gelap seperti orang mati. Demikianlah orang yang buta rohaninya. Jika tidak mendapat kemurahan Tuhan untuk dipindahkan dari gelap kepada terang, ia akan mengalami kematian rohani pada akhirnya.
Orang yang buta rohani, hatinya tertutup untuk Firman. Padahal hati seharusnya untuk menyimpan Firman supaya mata rohani kita dicelikkan untuk dapat mengenal Tuhan secara tepat dan benar – bukan mengira-ngira. Jika kita telah dicelikkan dan hidup dalam terang Firman, maka dapat menghasilkan buah: kebaikan, keadilan, dan kebenaran.
Mazmur 1:1-3 mengatakan, berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh/menghakimi orang. Namun kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam. Kebahagiaannya ialah, ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air dan menghasilkan buah pada musimnya, daunnya tidak layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Taurat (bahasa Ibrani) = nomos (bahasa Gerika/Yunani), artinya: pengajaran. Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus ada pengajaran. Taurat bukan hanya dilaksanakan secara jasmani tetapi harus merupakan pengajaran sehingga dapat mengerjakan kehidupan rohani kita.
Jika kita tidak mau memperhatikan atau menerima Firman pengajaran, maka akan mengalami nasib seperti Sodom dan Gomora (Yesaya 1:10). Maka ada nasihat, carilah pengajaran dan kesaksian, supaya terbit fajar/terang (pasal 8:20). Hendaknya kita terus bergumul dalam pengajaran supaya mata rohani kita semakin terang dalam mengenal Kristus sebagai Kepala/Mempelai Pria Sorga. Jangan sampai kita merasa telah berada di dalam terang karena sudah tidak berbuat dosa lagi, tapi sementara itu mata rohani kita masih gelap.
Orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, berarti ia selalu mencerna kembali Firman yang diterimanya dan merenungkannya siang dan malam. Seperti dalam Yosua 1:7-8, dengan tidak lupa memperkatakan Firman, maka kita dapat bertindak hati-hati sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sehingga perjalanan kita berhasil dan akan beruntung.
Taurat Tuhan atau Firman dalam pengajaran itu sempurna dan menyegarkan jiwa, membuat mata bercahaya (Mazmur 19:8-9). Ini berarti membuat mata kita menjadi terang/tidak gelap. Jika kita betul-betul hidup dalam Pengajaran Mempelai Alkitabiah, maka jiwa kita menjadi segar dan mata hati kita menjadi terang, dan dapat memberikan hikmat/pengertian kepada orang yang tak berpengalaman.
Keberhasilan dapat berupa doa kita dijawab Tuhan ketika dalam kesesakan, segala yang kita kehendaki diberikan, dan yang kita rancangkan dijadikan-Nya berhasil (Mazmur 20:2-6). Kesimpulannya, Tuhan memenuhi segala permintaan kita sehingga kita ada sorak-sorai kemenangan dan mengangkat panji-panji Allah kita.
Hidup yang berbahagia ialah: ada kesukaan terhadap Taurat Tuhan, merenungkan Taurat itu siang dan malam, dan apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil, sebab ia tidak pindah dari aliran air. Haleluya!