Ayat Pokok: Lukas 10:21-24
Terang, berarti tidak hidup dalam gelap dan tidak buta rohani. Banyak orang Kristen sudah tidak berdosa lagi atau sudah tidak hidup dalam gelap, tetapi masih buta rohaninya walaupun selalu datang ke gereja untuk beribadah.
Perikop yang kita baca pada ayat pokok kali ini berisi tentang ucapan syukur Tuhan Yesus, bahwa segala kuasa telah diserahkan Bapa kepada Yesus/Anak dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa dan siapakah Bapa selain Anak, dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu. Ini adalah suatu rahasia yang tidak semua orang boleh tahu, termasuk para nabi dan raja, yang ingin melihat dan mendengarnya. Oleh sebab itu, berbahagialah mata yang melihat, bukan hanya secara jasmani tetapi juga dalam arti yang rohani. Ini adalah suatu berkat, yang membuat kita berhasil.
Karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga merupakan berkat yang membuat kita berbahagia, sebab tidak kepada semua orang Anak berkenan menyatakannya (Matius 13:11, 16). Sahabat adalah yang dikenan Tuhan, dan kepadanya Dia memberitahukan segala sesuatu yang telah didengar dari Bapa (Yohanes 15:13-15).
Ikatan sahabat yang paling dekat adalah suami istri, dengan ikatan yang begitu kuat, yakni di dalam kasih. Yesus telah lebih dulu mengasihi kita sebagai sahabat, dan Ia rela memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Kasih-Nya bagaikan suami terhadap istrinya (Efesus 5:25). Pernikahan di dunia ini mengandung rahasia yang besar karena menyangkut hubungan Kristus dengan jemaat. Jika jemaat menempatkan Kristus sebagai Kepala, maka kasih-Nya kepada jemaat akan seperti kasih seorang suami terhadap istrinya sendiri, bagaikan mengasihi tubuhnya sendiri (Efesus 5:23, 32; 1 Tesalonika 4:2-4).
Kita adalah sahabat Tuhan jika kita berbuat apa yang Dia perintahkan kepada kita (Yohanes 15:14), sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus dalam segala sesuatu (Efesus 5:22-24). Kedudukan Kristus sebagai Anak Allah, bagi kita adalah sebagai Kepala, dan kita sebagai sahabat-Nya harus menunjukkan sikap dengan mau menuruti perintah-perintah-Nya dalam Firman. Maka segala rahasia-Nya akan diberitahukan kepada kita, sampai kepada hal-hal yang baru dan yang belum muncul (Yesaya 42:8-9). Segala rahasia Allah akan digenapkan, seperti yang telah diberitakan kepada para nabi (Wahyu 10:6-7).
Orang yang diperkenan Tuhan bukanlah orang bijak dan pandai, raja ataupun nabi, melainkan orang kecil, yang dalam terjemahan lain berarti: bayi (Lukas 10:21-22). Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai Mempelai Pria. Ia membesarkan Yesus tetapi dia sendiri harus menjadi semakin kecil (Yohanes 3:29-30).
Dalam Matius 21:14-16, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat adalah gambaran dari orang-orang bijak dan pandai. Tetapi saat anak-anak memuji Tuhan di dalam Bait Allah setelah melihat mujizat terhadap orang-orang yang buta dan timpang, mereka menjadi jengkel. Seringkali orang yang sudah bertahun-tahun menerima Pengajaran Mempelai Alkitabiah tidak mau menjadi seperti anak-anak kecil, sehingga saat terjadi mujizat, malah menjadi jengkel dan bukannya memuliakan nama Tuhan.
Matius 18:1-5 mengatakan, bahwa jika tidak mau bertobat dan menjadi seperti anak kecil (merendahkan diri), ia tidak akan masuk kerajaan sorga. Oleh sebab itu, kita harus mau menjadi seperti anak kecil, supaya dapat mengetahui rahasia kerajaan sorga. Dengan menjadi yang kecil, kelak akan menjadi yang terbesar dalam kerajaan sorga.
Sebagai kawanan yang kecil, seperti yang ditulis dalam Lukas 12:32-35, janganlah kita takut, karena Bapa telah berkenan memberikan kerajaan sorga. Sikap tidak takut dibuktikan dengan mau berkorban kepada Tuhan, bagaikan menyimpan harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat dicuri dan dirusak ngengat. Sikap tidak takut juga dibuktikan dengan siap untuk melayani Tuhan (pinggang berikat dan pelita menyala). Kita harus siap untuk melayani karena kita adalah hamba-hamba yang tidak berguna, hanya melakukan apa yang harus kita lakukan (pasal 17:7-10). Ikat pinggang berarti melayani sampai Tuhan Yesus datang (pasal 12:37, 40), sedangkan pelita yang menyala berarti siap menyambut kedatangan Mempelai atau Firman Tuhan (Matius 25:6-8).
Saat menanti kedatangan mempelai, 5 gadis yang bijaksana memiliki pelita yang menyala dengan persediaan minyak. Mereka bagaikan orang memakai ikat pinggang dan kelak diperkenan menjadi mempelai Tuhan. Sedangkan 5 gadis yang bodoh, mereka tidak mau menjadi yang kecil karena tidak mempersiapkan minyak cadangan. Mereka adalah bayangan dari gereja Tuhan yang tidak menjadi mempelai Tuhan. Dengan menjadi orang yang kecil, berarti berani berkorban untuk pelayanan, mau memakai ikat pinggang, dan pelitanya tetap menyala sampai Tuhan datang kembali. Tuhan Yesus memberkati.