Yesus Adalah Raja dan Penebus Kita
Uncategorized
Tuhan telah berfirman bahwa kita adalah kepunyaan-Nya. Jika Firman itu tertulis di dalam hati kita, maka ada pengakuan seperti dalam Yesaya 44:5, “Aku kepunyaan Tuhan sendiri.” Kemudian ayat 6 mengatakan bahwa Tuhan itu Raja dan Penebus, Yang terdahulu dan Yang terkemudian, tidak ada Allah selain dari pada-Nya. Dialah Tuhan yang esa, berarti Tuhan yang satu-satunya menjadi milik kita sendiri. Sebagai kepunyaan Tuhan, kita harus tahu siapa Allah dan Tuhan kita. Pada 1 Korintus 8:4-6 dikatakan bahwa tidak ada Allah yang lain dari pada Allah yang esa. Memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” namun hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Tuhan Yesus Kristus adalah Raja dan Penebus kita. Sebagai Raja, Dia memiliki tanda kebenaran dan keadilan. Sebagai Penebus, adalah untuk mengampuni dosa. Kita tidak mungkin menjadi kepunyaan Tuhan dalam keadaan berdosa dan kita tidak dapat menyucikan diri sendiri dari dosa. Oleh sebab itu, seperti yang dijelaskan dalam Efesus 1:7 dan Kolose 1:14, pengampunan dosa hanya ada dalam tanda penebusan dari Tuhan Yesus.
Tanda bahwa kita telah diampuni dari dosa dan bertobat: ada sukacita, watak tabiat jelek dengan sendirinya berubah, hati dan pikiran menjadi tenang dan ada pendamaian dengan Tuhan. Ini adalah bukti kasih Tuhan kepada kita. Selayaknyalah kita juga harus mengasihi Tuhan dengan berpendirian teguh di dalam iman, setia beribadah dan melakukan pekerjaan Tuhan atau melayani, seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 16:13-14. Tetapi jika tidak mengasihi Tuhan, ayat 22 mengatakan, “Terkutuklah ia.” Sebaliknya, jika kita mengasihi Tuhan pasti diberkati dan berhasil.
Dibandingkan dengan karya penebusan Tuhan yang luar biasa, sesungguhnya kita adalah orang yang najis. Karena kasih kemurahan Tuhan sajalah, apabila mata rohani kita dicelikkan sehingga mampu mengenal Dia sebagai Sang Raja, seperti yang dinyatakan dalam Yesaya 6:5. Setelah mengalami pencelikan mata, kemudian pada ayat 6-7 dikatakan, bahwa kesalahan kita dihapus dan dosa kita diampuni, yang berarti terjadi penebusan dan kita tidak najis lagi.
Wahyu 19:6-7 mengatakan bahwa Allah kita yang Mahakuasa telah menjadi raja, sedangkan sebutan bagi Dia pada hari perkawinan adalah Anak Domba, bukan raja, sebab di dalamnya terkandung tanda penebusan. Ini berarti, Raja dan Penebus adalah Suami atau Mempelai Pria Sorga. Pada pasal 17:14 dituliskan bahwa Anak Domba adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja, karena telah mengalahkan musuh. Tuhan sebagai Raja dalam tanda kebenaran dan keadilan adalah bagi umat kepunyaan-Nya sendiri, yaitu yang terpanggil, terpilih, dan yang setia. Namun tidak jarang banyak orang Kristen hanya sampai pada status terpanggil dan terpilih, masih belum setia. Jika kita tidak setia kepada Tuhan, janganlah mengeluh apabila kita tidak mengalami kemenangan. Oleh sebab itu hendaknya kita setia, mengingat betapa besar karya penebusan yang telah Tuhan perbuat. Apa pun yang kita perbuat bagi Tuhan, walaupun banyak pergumulan, pasti berhasil dan diberkati. Perkataan, “Ini aku, utuslah aku,” yang terdapat dalam Yesaya 6:8 hendaknya merupakan wujud kasih dan setia kita kepada Tuhan dalam pelayanan. Tuhan memberkati. Amin. dy