PAPMA "KASIH"
Perkumpulan Pengajaran Mempelai Alkitabiah "Kasih"
Register    
slide1
slide2
slide3

Mar
15

Pakaian Keselamatan dan Jubah Kebenaran

Pakaian Keselamatan dan Jubah Kebenaran
Uncategorized

Ayat Pokok: Yohanes 1:47-51

Arti dari nama Natanael ialah Allah telah memberi. Saat Yesus melihatnya, Ia berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Natanael adalah suatu gambaran kehidupan Kristen yang telah mengalami pembaruan, sebab ciri khas dari anak–anak Allah adalah murni/sejati, tidak ada kepalsuan atau kemunafikan. Karena itulah setiap orang yang mengalami pembaharuan harus membuang segala dusta dan berkata yang benar (Efesus 4:21-25). Jika masih ada dusta, berarti belum menjadi anak-anak Allah melainkan anak-anak iblis, yang adalah bapa pembohong. Dan di akhir zaman kita akan menghadapi berbagai kepalsuan dengan munculnya nabi–nabi palsu dengan pengajaran-pengajaran palsu. Mereka adalah orang–orang Kristen yang tidak mengalami pembaharuan dan terbiasa berdusta.

Perkataan Tuhan Yesus tentang Natanael sebagai seorang Israel sejati merupakan kerinduan Tuhan akan sidang mempelai perempuan-Nya, yang memiliki terang dari matahari, bulan, dan bintang, yang berarti sama sekali tidak ada kegelapan atau kepalsuan sebab mempelai Tuhan adalah terang dunia.

Di dalam Yesaya 62:1–5 dikatakan tentang Sion dan Yerusalem, yang adalah bayangan dari mempelai perempuan Tuhan, bahwa kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh, sehingga bangsa-bangsa akan melihat kebenarannya dan semua raja akan melihat kemuliaannya, serta mendapatkan nama baru dari Tuhan sendiri. Suatu kehidupan yang mengalami kelahiran baru akan memakai pakaian keselamatan dan jubah kebenaran (pasal 61:10). Ini merupakan pakaian dari mempelai perempuan Tuhan, bagaikan kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih (Wahyu 19:7-8), sama seperti pakaian dari Tuhan Yesus, yang menunggang kuda putih (ayat 14-15).

Pada kita sendiri tidak ada kebenaran dan keselamatan melainkan dosa, yang upahnya adalah maut. Pakaian keselamatan dan jubah kebenaran Tuhan berikan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Roma 5:8-10, 12-15). Dan karena Yesus telah berkorban untuk keselamatan semua orang (1 Timotius 2:3-6), maka kita yang telah beroleh keselamatan jangan hanya memikirkan keselamatan diri sendiri melainkan turut menyelamatkan mereka yang masih ragu-ragu dan dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa dengan jalan merampas mereka dari api neraka (Yudas :22-23). Dapat disimpulkan bahwa keselamatan oleh korban Tuhan Yesus merebut kita dari api neraka.

Yohanes 17:17-19 mengatakan, bahwa Firman Tuhan adalah kebenaran. Tidak ada kebenaran yang kuat selain dari Firman (Efesus 1:13-14; Kolose 1:3-6). Mengenakan pakaian kebenaran berarti kita mau menerima kebenaran Firman Tuhan. Tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran (1 Yohanes 2:21) dan barangsiapa berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar (pasal 3:7). Oleh kekuatan Firman kita akan dibenarkan.

Terdapat nasihat dalam 2 Tesalonika 3:13-15 supaya kita yang telah menerima berkat Firman tidak jemu-jemu berbuat baik terhadap mereka yang tidak mau mendengarkan Firman pengajaran. Janganlah kita menganggapnya sebagai musuh melainkan tegorlah dia sebagai saudara. Biarlah kebenaran Firman Tuhan yang nantinya akan merebut mereka dari kesesatan.

Cara dari Mempelai Pria untuk menyelamatkan kita adalah dengan telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya di kayu salib (Efesus 5:25, 23). Pakaian keselamatan Dia kenakan pada kita berupa pembelaan dan pemeliharaan (ayat 28-29). Pada ayat 26-27 terdapat jubah kebenaran yang Dia berikan kepada kita, yaitu dengan menguduskan, memandikan kita dengan air dan Firman melalui Pengajaran Mempelai Alkitabiah, supaya kita menjadi suatu kehidupan yang kudus dan tidak bercela di hadapan-Nya.

Dengan adanya pakaian keselamatan dan jubah kebenaran, kita tidak akan disebut "yang ditinggalkan suami" ataupun "yang sunyi", melainkan "yang bersuami" dan "yang berkenan kepada-Ku" (Yesaya 62:4) karena Kristus adalah Suami bagi orang yang telah mengalami kelahiran baru. Amin. szk



Post a comment