Gereja Tuhan Harus Disucikan
Uncategorized
"Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Lukas 2:1-11
Dari kisah kelahiran Yesus di atas, dikatakan di sana bahwa menjelang kelahiran Yesus, Yusuf dan Maria harus berjalan dari Nazaret ke Betlehem. Dapat kita lihat bagaimana Maria bertanggung jawab terhadap kandungannya. Apalagi bayi dalam kandungan itu dari karya Roh Kudus, sebagaimana dikatakan dalam Lukas 1:35, "Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Maria sangat menjaga kesucian hidupnya sehingga dia layak menerima tugas dari Tuhan untuk mengandung bayi Yesus. Dia mendapat kasih karunia Tuhan, sebagaimana Lukas 1:30 menulis; "Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”
Maria ini membayangkan gereja Tuhan, sebagai mempelai perempuan Tuhan harus hidup dalam kekudusan. Gereja Tuhan yang hidup dalam kekudusan dan menjadi sempurna digambarkan dalam Wahyu 12:1-2, "Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.” Sebagaimana pada saat kelahiran Yesus, Herodes menjadi marah dan memerintahkan supaya semua anak di bawah dua tahun harus dibunuh. Sasarannya adalah supaya Yesus yang baru dilahirkan itu terbunuh. Matius 1:13-16 menulis, "Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.” Di akhir zaman, mempelai perempuan Tuhan juga harus menghadapi serangan naga, iblis, hendak membunuh Anak yang dilahirkan. Tertulis dalam Wahyu 12:3-6, "Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.”
Hidup kita sekarang harus senantiasa disucikan dengan Firman Pengajaran Mempelai Alkitabiah hingga menjadi sempurna, bagaikan perawan suci di hadapan Tuhan. Paulus sendiri juga menyebut bahwa gereja Tuhan yang sempurna sebagai perawan suci, sebagaimana dalam 2 Korintus 11:2, "Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Pada saat Maria mendapat tugas untuk mengandung dan melahirkan Yesus, dia mengatakan dalam Lukas 1:37-38, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” Kita pun juga adalah sebagai hamba Tuhan, yang harus bertanggung jawab dipersiapkan sebagai mempelai perempuan Tuhan. Hamba berarti pelayan, yang siap melayani dengan penuh tanggung jawab.
Maria disebut berbahagia karena sudah mengandung dan melahirkan Yesus, namun bagi kita sekarang, kita pun disebut berbahagia jika kita mau mendengar Firman Allah dan memeliharanya atau melakukannya. Lukas 11:27-28 menyebutkan; Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." Kebahagiaan sebagaimana Maria yang telah melahirkan Yesus juga dapat kita baca dalam Lukas 8:19-21; Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
Orang yang tidak mau percaya kepada Yesus dan tidak mau melakukan Firman Tuhan yang sudah didengar, maka pada akhir zaman, Firman Tuhan itu yang akan menghakimi dia. Yohanes 12:44-48 mengatakan, "Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Jadi marilah kita percaya kepada Yesus dengan bukti mau mendengar Firman-Nya serta melakukannya sehingga kita berbahagia.